Teropongistana.com
Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Dimyati Natakusumah menyebut Badan Urusan Logistik (Bulog) diharapkan bisa kolaborasi bersama Mendag dalam menstabilitaskan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan. Menurut Dimyati, banyaknya kartel-kartel mafia pangan yang terjadi di Indonesia tentu sangat dibutuhkan Satgas Pangan Polri yang pro aktif untuk melakukan pengecekan ke gudang-gudang.
Baca juga:Penumpang KA Daop 1 Jakarta Terpantau Normal
“Banyaknya pemain atau kartel-kartel mafia pangan, tentu dibutuhkan ya Satgas Pangan Polri yang memang harus bekerja keras. Mereka harus terus melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di truk-truk mobil besar dan gudang-gudang agar harga-harga tetap stabil.”kata Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Dimyati Natakusumah, kepada awak media, Selasa (29/3).
Dimyati berharap Satgas mafia pangan Polri bisa tegas dalam mengawal harga kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan. Kata Dimyati, harga-harga menjelang Ramadhan tak boleh melambung terlalu tinggi. Kata Dimyati, peran Satgas Pangan jelas diperlukan dalam mengawasi harga-harga kebutuhan pokok.
“Satgas Pangan Polri harus bekerja keras dan maksmal, mereka harus bisa berinergi dengan Bulog agar bisa menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok agar tak melambung tinggi.”jelas Anggota DPR RI dari Dapil Lebak – Pandeglang tersebut.
Sebelumnya diberitakan, bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada anggotanya untuk mengasah kepekaan terhadap kondisi masyarakat saat ini. Menurut mantan Kabareskrim tersebut, Polri melalui Satgas Pangan terus melakukan tindakan pencegahan guna mengantisipasi terjadinya lonjakan harga minyak goreng hingga daging menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
“Polri bersama berbagai pihak terkait pun akan melakukan razia dan pengawasan distribusi bahan pangan agar berjalan dengan lancar.”ujar Kapolri.
Selanjutnya, Listyo Sigit juga meminta kepada anggotanya untuk mengambil langkah yang tepat saat di lapangan agar dapat memberikan rasa keadilan kepada masyarakat. Hal ini menurut Sigit, dapat meningkatkan kepercayaan publik.
“Kenapa? Salah mengambil keputusan, salah mengambil langkah, tentunya ini akan berdampak terhadap masalah yang muncul, yang besar dan ini tentunya dampaknya akan menurunkan kepercayaan publik baik terhadap pemerintah dan khususnya terhadap Polri sebagai bagian dari pemerintah dan negara,”tutur Sigit.
Sigit tak ingin beban masyarakat bertambah karena tidak adanya keadilan yang diupayakan kepolisian. Diat bercerita, kondisi masyarakat yang harus rela antre berjam-jam demi mendapat bahan pangan dengan harga yang murah. Tentu kondisi ini harus menjadi perhatian Polri.
“Ini yang tentunya kita semua harus betul-betul paham dan pada saat mengambil langkah kita mengambil langkah yang pas. Jangan sampai hal-hal yang kita lakukan kemudian mengusik rasa keadilan masyarakat sehingga kemudian yang kita lakukan justru menciderai dan melukai rasa keadilan dari masyarakat,”terang Sigit beberapa pekan kemarin.