TEROPONGISTANA.COM LEBAK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak gencar mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kali ini, mereka melakukan koordinasi dengan Cabang Perum Bulog Lebak-Pandeglang untuk bekerjasama.
“Perum Bulog merupakan perusahaan BUMN plat merah yang berperan menjaga ketahanan pangan nasional. Kita berupaya terus berkoordinasi untuk pemulihan ekonomi di Lebak dalam swasembada pangan.”kata Bupati Lebak, Itu Octavia Jayabaya lewat akun Instagram milik Humas Protokol Lebak, Senin (4/10) di Pendopo Rangkasbitung.
Baca juga : Bulog Lebak Pandeglang, Ketersediaan Beras Aman Hingga Enam Bulan ke Depan
Di tempat terpisah, Kepala Cabang Perum Bulog Lebak – Pandeglang, Muhamad Wahyudin menyambut baik sinergitas antara perusahaan plat merah dengan Pemkab Lebak. Wahyudin menyebut, pihaknya berkomitmen akan terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas pangan.
“Kita pasti akan mendukung upaya Pemkab Lebak dalam menjaga ketahanan pangan nasional khususnya bagi para petani.”ucap Wahyudin, Senin (21/11).
Sebelumnya, Kepala Bidang Distribusi dan Dumber Daya Alam pada Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Kabupaten Lebak, Suharyana menyebut, pihaknya menjamin stok beras dalam menghadapi tahun baru dan badai La Nina yang berpotensi menimbulkan bencana alam akibat curah hujan meningkat.
Persediaan beras di Kabupaten Lebak dapat memenuhi untuk penanganan pascabencana alam. Saat ini, persediaan Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD) sebanyak 103 ton dan disimpan di gudang Perum Bulog setempat.
“Kami distribusikan beras itu jika terjadi bencana alam , ” katanya menjelaskan.
Menurut dia, pendistribusian beras tersebut untuk kebencanaan nantinya disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) setempat. Pemerintah daerah tentu setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk CBPD, karena wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah langganan bencana alam.
Baca juga : Pemkab Lebak Tingkatkan Ekonomi Lewat Wisata
Kondisi alam Kabupaten Lebak terdapat aliran sungai, pegunungan dan perbukitan, sehingga musim badai La Nina cukup berpotensi bencana banjir dan longsor.
“Kami memenuhi stok beras itu untuk mengurangi risiko kebencanaan, ” katanya menjelaskan .
Dia menyatakan, produksi pangan di Kabupaten Lebak memiliki beberapa sumber persediaan pangan, di antaranya dari hasil panen petani dari Januari hingga Oktober 2021. Bahkan, produksi pangan surplus hingga 13 ton berdasarkan laporan Dinas Pertanian di atas 145 ton beras.
” Kami optimistis persediaan beras mencukupi hingga tahun 2022,”terangnya. (Red)