Menu

Mode Gelap
Jampidsus Dilaporkan ke Presiden, Diduga Salahgunakan Wewenang Selaku Ketua Satgas PKH Komrad 98 Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Diduga Halangi Tugas Jurnalistik, Matahukum Minta JamWas Tegur Petugas dan Oknum TNI di Kejari Lebak Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen Mahkamah Agung Kabulkan Kasasi Karyawan PT Asi Pudjiastuti Aviation

Nasional

Proyek IKN Terancam Mangkrak


Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Perbesar

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Teropongistana.com Jakarta – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), sebuah proyek ambisius yang diusung oleh Presiden Joko Widodo, saat ini tengah menghadapi tantangan serius. Sejumlah proyek yang diharapkan dapat merubah wajah perekonomian Indonesia justru terancam mangkrak akibat penundaan komitmen investasi dari pihak swasta.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, yang mencatat bahwa meski banyak investor melakukan groundbreaking, hanya sedikit yang melanjutkan pembangunan proyek mereka,” 23 Januari 2025.

Dengan anggaran yang telah mencapai Rp147,41 triliun, di mana Rp89 triliun berasal dari dana pemerintah, tampak jelas bahwa ketergantungan pada investasi swasta menjadi sangat krusial untuk kelangsungan proyek ini. Namun, keraguan yang melanda pasar investasi dan ketidakpastian mengenai masa depan proyek IKN menjadi pertanyaan besar bagi semua pihak yang terlibat.

Data dari Otorita IKN menunjukkan bahwa meski investasi swasta telah mencapai Rp58,41 triliun, hal ini jauh dari target yang diharapkan, yaitu Rp100 triliun dalam satu tahun.

Analis senior dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny Sasmita, menyebut bahwa ketidakpastian ini mencerminkan keraguan para investor. Mereka memerlukan kepastian dari pemerintah, khususnya setelah adanya perubahan kepemimpinan yang mungkin memengaruhi kelanjutan proyek ini.

Menurut Ronny, untuk mendorong investor pemerintah harus memberikan jaminan soal kelanjutan proyek IKN, dan salah satu langkah yang dapat diambil adalah meningkatkan alokasi anggaran dari APBN.

“Pemerintah harus kerja keras di awal pembangunan ini demi menciptakan kepastian bagi investor,” ujarnya. Dengan adanya kepastian ini, diharapkan para pengusaha akan lebih percaya diri untuk berinvestasi lebih lanjut.

Sementara Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai bahwa banyaknya target pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana awal menjadi salah satu penyebab penundaan komitmen investasi.

Para investor kini menghadapi risiko dan biaya yang tinggi, dan jika situasi ini dibiarkan, IKN berpotensi besar untuk mangkrak. Huda menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap proyek pembangunan IKN ini, dengan mempertimbangkan kebutuhan anggaran yang besar untuk proyek-proyek prioritas lainnya.

“Pembangunan IKN sudah selayaknya dilakukan evaluasi. Meskipun hasil evaluasi tersebut mungkin buruk, pemerintah wajib melakukan demi menyelematkan lebih banyak uang rakyat,” ungkap Huda.

Baca Lainnya

Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

24 Oktober 2025 - 06:53 WIB

Anggota Dpr Ri Komisi Iv Fraksi Nasdem, Arif Rahman, Menegaskan Pentingnya Memperkuat Landasan Hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (Bpip) Agar Lembaga Tersebut Memiliki Legitimasi Dan Kewenangan Yang Kuat Dalam Menjalankan Tugas Pembinaan Ideologi Bangsa Secara Berkelanjutan. Menurut Arif Rahman Yang Juga Sebagai Badan Legislasi Dpr Ri (Baleg Dpr Ri) , Keberadaan Bpip Bukan Sekadar Simbol Pembinaan Ideologi, Tetapi Menjadi Garda Terdepan Dalam Menjaga Nilai-Nilai Pancasila Agar Tetap Hidup, Relevan, Dan Diterapkan Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara. “Bpip Perlu Memiliki Dasar Hukum Yang Kokoh Agar Tidak Hanya Bersifat Administratif, Tetapi Juga Memiliki Daya Dorong Dalam Pembentukan Karakter Kebangsaan Yang Berlandaskan Pancasila,” Ujar Arif Rahman Dalam Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Yang Digelar Bersama Bpip. Lebih Lanjut, Arif Menyoroti Perlunya Penanaman Dimensi Pancasila Di Tengah Masyarakat, Terutama Di Era Digital Yang Sarat Dengan Arus Informasi Tanpa Batas. Ia Menilai, Banyak Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Dan Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila, Baik Dalam Tindakan Sosial Maupun Perilaku Di Media Sosial. “Hari Ini Kita Melihat Ada Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Pancasila. Karena Itu, Perlu Upaya Bersama Untuk Menanamkan Nilai-Nilai Luhur Pancasila Agar Masyarakat Tidak Mudah Terprovokasi, Tetap Bijak Dalam Bersikap, Dan Mampu Menempatkan Kepentingan Bangsa Di Atas Kepentingan Pribadi,” Tegasnya. Arif Rahman Menambahkan Bahwa Penguatan Peran Bpip Juga Harus Diiringi Dengan Pendekatan Edukatif Dan Kultural, Agar Nilai-Nilai Pancasila Tidak Hanya Diajarkan, Tetapi Benar-Benar Dihidupi Dalam Perilaku Sehari-Hari. “Pancasila Bukan Sekadar Hafalan Lima Sila, Tetapi Panduan Moral Dan Kompas Kebangsaan. Pembinaan Ideologi Harus Masuk Ke Ruang-Ruang Pendidikan, Keluarga, Bahkan Dunia Digital,” Ungkapnya. Melalui Kegiatan Bersama Bpip Ini, Arif Berharap Generasi Muda Dan Seluruh Elemen Masyarakat Semakin Memahami Pentingnya Pancasila Sebagai Falsafah Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa Di Tengah Tantangan Globalisasi Dan Disrupsi Teknologi.

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

23 Oktober 2025 - 15:43 WIB

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik DPP PSI di Pasar Barito

22 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik Dpp Psi Di Pasar Barito
Trending di Nasional