Menu

Mode Gelap
Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen Mahkamah Agung Kabulkan Kasasi Karyawan PT Asi Pudjiastuti Aviation Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman Dorong Penerapan Ekonomi Hijau Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik DPP PSI di Pasar Barito Projo Banten Konsolidasi Jelang Kongres III, Komitmen di Garis Rakyat Era Prabowo–Gibran

Nasional

Kemenag Siapkan Laman Khusus PPG Daljab 2025 untuk Permudah Akses Informasi 


Laman khusus dengan tautan https://ppg.kemenag.go.id/. Perbesar

Laman khusus dengan tautan https://ppg.kemenag.go.id/.

Teropongistana.com Jakarta – Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab) 2025 sudah mulai bergulir. Program ini dikemas inklusif karena diperuntukkan bagi guru madrasah serta guru pendidikan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu.

“Untuk memudahkan akses informasi bagi para guru, kami sengaja menyiapkan laman khusus dengan tautan https://ppg.kemenag.go.id/. Kami mengajak para guru untuk mengaksesnya agar lebih memahami skema pelaksanaan PPG Daljab 2025,” terang Panitia Nasional PPG Dalam Jabatan 2025 Thobib Al-Asyhar, di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Menurutnya, laman ini memuat beragam informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan PPG Daljab 2025. Konten yang tersedia mulai dari hal yang bersifat berita dan informasi, sampai pada sistem yang digunakan dalam proses daftar ulang maupun pembelajaran berbasis Learning Manajemen System (LMS).

Thobib mencontohkan ada menu Ketentuan yang berisi info persyaratan dan kriteria peserta, penjelasan tahapan PPG Daljab, dan juga link untuk melakukan proses daftar ulang. Ada juga menu Sistem Pembelajaran yang menjelaskan tahapan mulai dari pendalaman materi sampai Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG).

“Proses pembelajaran dengan LMS untuk angkatan pertama baru akan dimulai pada Maret 2025. Saat ini kami masih melakukan proses finalisasi agar bisa digunakan pada waktunya,” ujar Thobib Al-Asyhar yang juga Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan pada Ditjen Pendidikan Islam Kemenag.

“Kami juga siapkan menu FAQ berisi pertanyaan dan jawaban. Harapannya, itu bisa menjawab semua pertanyaan calon peserta PPG Daljab 2025,” sambungnya.

Thobib Al-Asyhar menambahkan, ada sekitar 600ribu guru binaan Kementerian Agama yang belum mengikuti PPG Daljab. Jumlah itu ditargetkan akan selesai dalam rentang dua tahun.

“Tahun ini Kemenag menargetkan PPG Daljab bagi sekitar 260 ribu guru madrasah dan guru pendidikan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Ini kita bagi dalam lima angkatan,” sebut Thobib.

“Untuk angkatan pertama, proses daftar ulang sudah berlangsung dari 1 – 7 Februari 2025. Untuk pembelajaran melalui LMS akan dimulai pada Maret 2025,” tandasnya.

Baca Lainnya

Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

24 Oktober 2025 - 06:53 WIB

Anggota Dpr Ri Komisi Iv Fraksi Nasdem, Arif Rahman, Menegaskan Pentingnya Memperkuat Landasan Hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (Bpip) Agar Lembaga Tersebut Memiliki Legitimasi Dan Kewenangan Yang Kuat Dalam Menjalankan Tugas Pembinaan Ideologi Bangsa Secara Berkelanjutan. Menurut Arif Rahman Yang Juga Sebagai Badan Legislasi Dpr Ri (Baleg Dpr Ri) , Keberadaan Bpip Bukan Sekadar Simbol Pembinaan Ideologi, Tetapi Menjadi Garda Terdepan Dalam Menjaga Nilai-Nilai Pancasila Agar Tetap Hidup, Relevan, Dan Diterapkan Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara. “Bpip Perlu Memiliki Dasar Hukum Yang Kokoh Agar Tidak Hanya Bersifat Administratif, Tetapi Juga Memiliki Daya Dorong Dalam Pembentukan Karakter Kebangsaan Yang Berlandaskan Pancasila,” Ujar Arif Rahman Dalam Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Yang Digelar Bersama Bpip. Lebih Lanjut, Arif Menyoroti Perlunya Penanaman Dimensi Pancasila Di Tengah Masyarakat, Terutama Di Era Digital Yang Sarat Dengan Arus Informasi Tanpa Batas. Ia Menilai, Banyak Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Dan Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila, Baik Dalam Tindakan Sosial Maupun Perilaku Di Media Sosial. “Hari Ini Kita Melihat Ada Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Pancasila. Karena Itu, Perlu Upaya Bersama Untuk Menanamkan Nilai-Nilai Luhur Pancasila Agar Masyarakat Tidak Mudah Terprovokasi, Tetap Bijak Dalam Bersikap, Dan Mampu Menempatkan Kepentingan Bangsa Di Atas Kepentingan Pribadi,” Tegasnya. Arif Rahman Menambahkan Bahwa Penguatan Peran Bpip Juga Harus Diiringi Dengan Pendekatan Edukatif Dan Kultural, Agar Nilai-Nilai Pancasila Tidak Hanya Diajarkan, Tetapi Benar-Benar Dihidupi Dalam Perilaku Sehari-Hari. “Pancasila Bukan Sekadar Hafalan Lima Sila, Tetapi Panduan Moral Dan Kompas Kebangsaan. Pembinaan Ideologi Harus Masuk Ke Ruang-Ruang Pendidikan, Keluarga, Bahkan Dunia Digital,” Ungkapnya. Melalui Kegiatan Bersama Bpip Ini, Arif Berharap Generasi Muda Dan Seluruh Elemen Masyarakat Semakin Memahami Pentingnya Pancasila Sebagai Falsafah Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa Di Tengah Tantangan Globalisasi Dan Disrupsi Teknologi.

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

23 Oktober 2025 - 15:43 WIB

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik DPP PSI di Pasar Barito

22 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik Dpp Psi Di Pasar Barito
Trending di Nasional