Menu

Mode Gelap
Kades dan Camat Teluknaga Bongkar Praktik Mafia Tanah Terdakwa Charlie Chandra di Persidangan Kawal Terus, CBA Desak Kejagung Usut Dugaan Manipulasi Tender Pembangunan Gedung Rumah Sakit Kabupaten Bogor Bantah Peras Tersangka Benny Chandra, Kajari Tolitoli Tegaskan Faktanya Diputar-balikkan dan Saya yang Dimintain Duit Kawal Terus, Perkara Pemalsuan Surat Charlie Chandra, Anggota DPRD Fraksi NasDem Soroti Kerusakan Jalan di Lebak, Minta Pemerintah Ambil Tindakan Nyata CBA Makin Tegas: Pemenang Lelang Pelabuhan Carocok Painan Diduga Fiktif

Teknologi

Huawei Siap Ganti Windows dengan Linux, Ini Alasannya!


Huawei Siap Ganti Windows dengan Linux, Ini Alasannya! Perbesar

Huawei bakal melakukan perubahan besar di bisnis PC-nya dalam beberapa minggu ke depan. Mereka tampaknya akan dipaksa untuk meninggalkan Windows di laptop-laptop buatannya.

Huawei Siap Ganti Windows dengan Linux, Ini Alasannya!

Menurut sejumlah sumber yang dikutip oleh MyDrivers, mulai April 2025 mendatang Huawei tak bisa lagi menggunakan Windows sebagai sistem operasi di PC model baru mereka. Alhasil mereka hanya punya dua opsi OS, yaitu Linux dan HarmonyOS.

HarmonyOS dimulai sebagai sebuah proyek yang berbasis Android Open Source Project dan kernel Linux. Kombinasi ini membuat HarmonyOS masih kompatibel dengan aplikasi Android.

Namun pada 2023 Huawei memperkenalkan HarmonyOS NEXT, yang menggunakan microkernel custom dan teknologi framework khusus. Hal ini membuat HarmonyOS NEXT tak lagi mendukung aplikasi Android ataupun Windows.

OS ini menggunakan format aplikasi sendiri yang berbasis pada JavaScript, TypeScript, dan compiler teroptimasi untuk mengakselerasi eksekusi JavaScript.

Dan, pada tahun 2024 lalu Huawei sudah pernah mengkonfirmasi rencananya untuk menggantikan Windows dengan HarmonyOS di model-model PC berikutnya, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Rabu (19/3/2025).

Menurut Yu Chengdong, chairman consumer business unit Huawei, status Huawei yang berada dalam Entity List Amerika Serikat membuat mereka harus punya lisensi khusus untuk menggunakan Windows.

Dalam waktu dekat Huawei juga mungkin sudah tak bisa lagi mendapat pembaruan lisensi dari Microsoft, yang artinya hubungan bisnis antara Huawei dan Microsoft pun bakal berakhir.

Hasilnya adalah PC Huawei yang ada saat ini menjadi deretan perangkat terakhir mereka yang masih menggunakan Windows. Ke depannya mereka sedang menyiapkan AI PC baru yang menggunakan CPU khusus bernama Kunpeng dan menggunakan OS HarmonyOS NEXT. PC tersebut mungkin akan dirilis pada April mendatang, dan dilengkapi model LLM yang tengah naik daun: DeppSeek.

Sumber : Media Publik

Baca Lainnya

Kedaulatan AI untuk Memberdayakan Indonesia

17 Maret 2025 - 08:27 WIB

Kedaulatan Ai Untuk Memberdayakan Indonesia Jakarta - Perkembangan Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/Ai) Diperkirakan Akan Menjadi Salah Satu Game-Changer Dalam Bisnis Berbasis Teknologi, Dan Semakin Dipandang Sebagai Mesin Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi Global. Indonesia Memiliki Potensi Besar Untuk Memanfaatkan Peluang Ai, Mengingat Tingkat Adopsi Ai Yang Tergolong Tinggi Di Kawasan Asia Tenggara, 10 Maret 2025. Saat Ini, Berdasarkan Data Dari Oliver Wyman 2023, Hanya 13% Bisnis Di Indonesia Yang Telah Berada Pada Tahap Adopsi Ai Advanced, Lebih Dari 80% Bisnis Telah Mulai Berinvestasi Atau Menggunakan Ai Dalam Operasional Mereka. Menurut Laporan Mckinsey Global Institute (2023), Ai Diprediksi Akan Berkontribusi Hingga Usd 13 Triliun Terhadap Ekonomi Dunia Pada 2030, Setara Dengan Kenaikan Rata-Rata Produk Domestik Bruto (Pdb) Global Sebesar 1,2% Per Tahun. Laporan Pwc Bahkan Menyebutkan Bahwa Ai Dapat Memberikan Dampak Hingga Usd 15,7 Triliun Di Tahun Yang Sama. Dari Kedua Prediksi Tersebut, World Economic Forum (Wef) Menyoroti Ai Sebagai Kekuatan Utama Di Era Revolusi Industri 4.0 Yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Dan Menciptakan Pekerjaan Baru. Bank Dunia Juga Menilai Ai Bermanfaat Bagi Negara Berkembang, Karena Berpotensi Mengurangi Kesenjangan Digital Dan Mendorong Inovasi Di Sektor Vital Seperti Pertanian, Kesehatan, Dan Pendidikan. Lantas, Bagaimana Peran Kedaulatan Ai Untuk Memberdayakan Indonesia Dapat Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional? Pertanyaan Ini Menjadi Fokus Utama Dalam Diskusi Panel Bertajuk “Masa Depan Ai: Mampukah Memperkuat Ekonomi Indonesia?” Yang Diselenggarakan Oleh Forum Wartawan Teknologi (Forwat) Dalam Rangka Perayaan Hari Ulang Tahun Ke-5 Forwat. Diskusi Ini Menghadirkan Narasumber Dari Berbagai Sektor, Yakni Adrian Lesmono (Country Consumer Business Lead Nvidia), Sri Safitri (Sekjen Partnership Kolaborasi Riset &Amp; Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial/Korika), Nailul Huda (Direktur Ekonomi Digital Celios), Dan Insaf Albert Tarigan (Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan), Dengan Ardhi Suryadi, Wakil Pemimpin Redaksi Detik, Sebagai Moderator. Adrian Lesmono, Country Lead Business Nvidia Mengatakan, “Kedaulatan Ai Bukan Lagi Wacana. Teknologi Ai Yang Cepat, Aman, Dan Mandiri Adalah Fondasi Kedaulatan Digital Indonesia. Kedaulatan Ai Artinya Kontrol Penuh Atas Data, Efisiensi Dan Akselerasi Digital.” Penerapan Ai Di Indonesia Perlu Disesuaikan Dengan Prioritas Pembangunan Nasional. Upaya Ini Mulai Dilakukan, Salah Satunya Melalui Pembentukan Kolaborasi Riset &Amp; Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (Korika) Yang Bertujuan Menjembatani Kesenjangan Kolaborasi Antara Pemerintah, Industri, Akademisi, Dan Komunitas Publik. Sri Safitri, Sekjen Partnership (Korika) Menyampaikan, Meski Berpotensi Mendorong Transformasi Besar, Pengembangan Ai Di Indonesia Masih Menghadapi Berbagai Tantangan. Salah Satu Tantangan Utama Adalah Ketersediaan Sumber Daya Manusia (Sdm) Yang Masih Terbatas. Hingga Saat Ini, Jumlah Individu Yang Memiliki Keahlian Dalam Bidang Ai Masih Sangat Sedikit. Bahkan, Program Studi Khusus Ai Di Indonesia Baru Dimulai. “Selain Itu, Keterbatasan Infrastruktur Digital Juga Menjadi Hambatan Besar. Kemudian, Kurangnya Pendanaan Dan Riset &Amp; Pengembangan (R&Amp;D). Dari Sisi Regulasi, Indonesia Juga Menghadapi Tantangan Dalam Pengelolaan Data Dan Kebijakan Terkait Ai. Terakhir, Keterbatasan Akses Terhadap Teknologi,” Ungkap Dia. Sementara Itu, Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Celios Menambahkan, “Adopsi Ai Yang Tumbuh Pesat Di Sektor Finansial Dan Ekonomi Digital Menunjukkan Bahwa Teknologi Ini Telah Menjadi Tulang Punggung Transformasi Ekonomi. Dengan Dukungan Strategi Pemerintah, Kolaborasi Industri, Serta Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja, Ai Dapat Memberdayakan Indonesia Menuju Pertumbuhan Ekonomi Yang Inklusif Dan Berkelanjutan.” Meski Berpotensi Mendorong Transformasi Besar, Pengembangan Ai Di Indonesia Masih Menghadapi Berbagai Tantangan. Pemerintah Berperan Strategis Dalam Mendorong Pengembangan Ai Di Tingkat Nasional, Melalui Regulasi Yang Mengatur Ai Dan Tata Kelolanya Guna Memaksimalkan Manfaat Besar Ai Sekaligus Meminimalkan Resikonya. Insaf Albert Tarigan, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Menegaskan, “Diperlukan Penyempurnaan Strategi Pemanfaatan Ai Nasional Yang Dapat Berfungsi Sebagai Blueprint Panduan Bagi Pemerintah Dan Sektor Swasta Dalam Mengadopsi, Mengembangkan, Serta Mengimplementasikan Ai. Dengan Kebijakan Yang Tepat, Pemerintah Dapat Memaksimalkan Potensi Kerja Sama Dengan Mitra Global, Mencakup Transfer Teknologi, Investasi, Dan Penelitian Bersama. Kolaborasi Semacam Ini Akan Mempercepat Adopsi Teknologi Canggih, Membuka Akses Ke Sumber Daya Global, Dan Memperkuat Kedaulatan Teknologi Indonesia.” Di Indonesia Sendiri, Penguatan Kedaulatan Ai Eloknya Dilakukan Dengan Mendorong Lebih Banyak Sektor Beralih Dari Fase Taker Ke Fase Shaper Dan Maker. Sebagai Contoh, Indosat Ooredoo Hutchison (Ioh) Tidak Hanya Memanfaatkan Ai Untuk Bisnis Seperti Peningkatan Layanan Pelanggan Dan Kinerja Jaringan, Tetapi Juga Aktif Membangun Ekosistem Ai Inklusif Melalui Pengembangan Talenta, Pelatihan, Serta Kolaborasi Strategis Demi Pemerataan Akses Teknologi Ai Di Berbagai Sektor. Selain Indosat Yang Telah Mengadopsi Teknologi Ai Melalui Berbagai Inovasi Seperti Sahabat-Ai, Indosat Ai Experience Center, Dan Digital Intelligence Operation Center (Dioc), Sejumlah Perusahaan Lain Juga Turut Memanfaatkan Ai. Goto, Misalnya, Menggunakan Ai Untuk Mempersonalisasi Preferensi Pelanggan Dan Memprediksi Permintaan. Sementara Itu, Kata.ai Mengembangkan Solusi Ai Untuk Menciptakan Interaksi Pelanggan Melalui Percakapan Otomatis. Di Sektor Pemerintahan, Teknologi Ai Juga Mulai Umum Digunakan, Antara Lain Untuk Otomatisasi Layanan Publik Dan Moderasi Konten Oleh Komdigi. Dengan Terselenggaranya Diskusi Panel Ini, Menjadi Momentum Positif Untuk Mendorong Pemahaman Strategis Tentang Peran Ai Dalam Pertumbuhan Ekonomi, Merumuskan Rekomendasi Kebijakan Berbasis Bukti, Serta Mempererat Jejaring Kolaboratif Demi Membangun Ekosistem Ai Nasional Yang Inklusif Dan Berkelanjutan.

Cara Akses Info GTK untuk Guru, Pastikan Data dan Tunjangan Sudah Sesuai!

28 Februari 2025 - 02:05 WIB

Cara Akses Info Gtk Untuk Guru, Pastikan Data Dan Tunjangan Sudah Sesuai!
Trending di Pendidikan