Menu

Mode Gelap
Bungurmekar Berjuang, Warga Siap Merangsek Ke Istana Presiden Minta Bantuan KPK Diminta Periksa Jampidsus Kejagung Terkait Dugaan Korupsi dan Pencucian Uang Banjir Dukungan, Ade Rosi Layak Jadi Ketua Golkar di Lebak Lukai Birokrasi, Dugaan Nepotisme dalam Pelantikan Pejabat Eselon II Pemprov Banten Disorot Matahukum Dukung Terobosan Kajari Karawang Serifikasi Tanah Wakaf Dugaan Mengatasnamakan BRI Terkuak, Email Dotcom Jadi Sinyal Bahaya Bagi PT Maga Seribu Perkasa

Nasional

Greenpeace Ungkap Dugaan Keterlibatan Bahlil dan Aguan dalam Tambang Nikel di Raja Ampat


Foto Bahlil Lahadalia Perbesar

Foto Bahlil Lahadalia

Teropongistana.com Jakarta –  Dalam video berdurasi sekitar 50 menit yang tayang di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP pertanggal 17 Juli 2026, Greenpeace mengungkap dugaan keterlibatan sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan pengusaha Aguan, dalam aktivitas pertambangan nikel di kawasan konservasi Raja Ampat, Papua Barat.

Arie Rompas, Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, menyoroti dampak serius aktivitas tambang terhadap ekosistem Raja Ampat yang dikenal sebagai salah satu kawasan paling indah dan kaya secara geologis serta hayati di dunia.

“Kampanye ‘Save Raja Ampat’ bukan hanya soal keindahannya, tapi soal kehidupan yang ada di sana. Raja Ampat adalah surga terakhir. Pulau-pulaunya terbentuk jutaan tahun lalu dan menjadi pusat koral segitiga dunia. Keindahan ini kini terusik oleh keserakahan,” ujar Arie.

Greenpeace mencatat terdapat 16 izin tambang di wilayah Raja Ampat, dengan lima di antaranya masih aktif. Dua perusahaan yang disebutkan secara khusus adalah PT Anugerah Surya Pratama yang beroperasi di Pulau Manuran dan PT GAK di sebuah pulau kecil lainnya. Aktivitas tambang di pulau kecil ini menjadi sorotan karena secara hukum seharusnya tidak diperbolehkan melakukan penambangan di pulau dengan ukuran kecil.

Arie menambahkan bahwa Pulau Manuran kini telah mengalami kerusakan parah dan menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pulau tersebut sudah tidak dapat dipulihkan kembali secara ekologis, dan akan membutuhkan ratusan tahun untuk memulihkannya jika pun memungkinkan.

“Tanahnya dikeruk, nikel diambil, lalu ditinggalkan. Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) mengharuskan reklamasi dan analisis dampak lingkungan (AMDAL). Tapi AMDAL hanya jadi syarat administratif yang kemudian diakali,” jelas Arie.

Greenpeace juga mempertanyakan alasan hanya PT GAK yang tidak dicabut izinnya, sementara perusahaan lain dihentikan. Menteri Bahlil disebut memberikan pembenaran karena perusahaan tersebut telah memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Namun, keputusan ini memunculkan kecurigaan mengenai adanya perlakuan istimewa.

Dalam video tersebut, Greenpeace secara tegas menyebut bahwa di balik praktik-praktik ini ada peran oligarki gabungan kekuatan ekonomi dan politik yang memuluskan jalan perizinan dan eksploitasi tambang di wilayah konservasi.

Video ini menambah tekanan publik terhadap pemerintah untuk bertindak transparan dalam pengelolaan sumber daya alam, khususnya di kawasan strategis seperti Raja Ampat yang bukan hanya milik Indonesia, tetapi juga warisan dunia.

Baca Lainnya

Tegakan Hukum di Sulsel, Dr Didik Farkhan UngAkan Focus Tiga Poin Penting

31 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Tegakan Hukum Di Sulsel, Dr Didik Farkhan Ungakan Focus Tiga Poin Penting

H Ayep Zaki Sinergi Bareng Pemerintah Gorontalo, Ada Apa

30 Oktober 2025 - 15:46 WIB

Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki Menghadiri Pencanangan Dan Penanaman Bambu Betung Yang Digelar Pemerintah Kabupaten Boalemo, Gorontalo. Ini Menjadi Momentum Kebersamaan Dua Daerah Yang Terjalin Dalam Semangat Menanam Kebaikan. “Saya Bersama Bupati Boalemo (Rum Pagau) Dan Wakil Ketua Dprd Provinsi Gorontalo (Ridwan Monoarfa), Baru Saja Menanam Bambu Betung. Ini Menjadi Lambang Menanam Kebaikan Antara Kota Sukabumi Dan Kabupaten Boalemo. Mudah-Mudahan Pada Waktunya, Kita Akan Memanen Benih Kebaikan Ini,” Ujar H. Ayep Zaki Sesaat Setelah Menanam Bambu Betung Di Desa Kuala Lumpur, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Kamis (30/10/2025). Penanaman Tersebut Juga Disaksikan Anggota Dpr Ri Dari Dapil Gorontalo Yang Juga Ketua Dpw Nasdem Gorontalo, Rachmat Gobel, Bupati Boalemo Rum Pagau, Wakil Bupati Lahmuddin Hambali, Jajaran Forkopimda Boalemo, Serta Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, H. Andang Tjahjandi. Dalam Kesempatan Tersebut, Ayep Zaki Menyampaikan Makna Di Balik Penanaman Bambu Betung Yang Dilakukan Bersama Para Tokoh Daerah Dan Nasional, Bahwa Setiap Kebaikan Yang Ditanam Akan Melahirkan Kebaikan Baru Di Masa Mendatang. “Apabila Kita Menanam, Pasti Akan Memanen. Maka Tanamlah Kebaikan Agar Kita Memanen Kebaikan Juga,” Tukasnya. *Menanam Kebaikan Dalam Bentuk Wakaf Produktif* Semangat Menanam Kebaikan Juga Muncul Dalam Bentuk Lain, Yakni Melalui Program Wakaf Produktif Yang Telah Dijalankan Di Kota Sukabumi. Program Ini Mendapat Apresiasi Langsung Dari Rachmat Gobel, Yang Melihat Kesamaan Nilai Antara Gerakan Pelestarian Bambu Dengan Semangat Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Wakaf. “Saya Menyambut Baik Program Wakaf Produktif Di Kota Sukabumi. Ke Depan, Kami Di Gorontalo Akan Mengimplementasikan Konsep Wakaf Produktif Tersebut,” Ujar Rachmat Gobel Dalam Pernyataannya. Rachmat Gobel Menilai, Gerakan Wakaf Produktif Seperti Yang Dikembangkan Di Kota Sukabumi Adalah Bentuk Nyata Dari Menanam Kebaikan Sosial Dan Ekonomi Yang Hasilnya Dapat Dinikmati Masyarakat Luas. &Quot;Wakaf Tidak Hanya Dimaknai Sebagai Ibadah, Sekaligus Instrumen Pembangunan Berkelanjutan Yang Mampu Memberdayakan Komunitas Dan Memperkuat Kemandirian Ekonomi Umat,&Quot; Jelas Gobel. Ini Seolah Menegaskan Di Akar Rumput Telah Terjalin Kolaborasi Yang Mapan Antara Gorontalo Dan Kota Sukabumi, Rachmat Gobel Dan Ayep Zaki. Di Tempat Yang Sama, Bupati Boalemo Rum Pagau Menilai Kegiatan Penanaman Bambu Ini Sebagai Langkah Strategis Untuk Pelestarian Lingkungan Sekaligus Edukasi Ekologis Bagi Masyarakat. “Program Ini Sangat Bagus, Bambu Di Masa Depan Akan Menjadi Pengganti Kayu. Penebangan Kayu Sangat Dilarang Karena Kita Berada Di Wilayah Khatulistiwa, Di Mana Hutan Kita Adalah Paru-Paru Dunia,” Ungkap Rum Pagau. *Simbol Persaudaraan Dan Peradaban* Penanaman Bambu Betung Di Gorontalo Menjadi Simbol Sinergi Lintas Daerah Yang Menghubungkan Nilai Kearifan Lokal Dengan Gerakan Sosial Modern. Baik Penanaman Bambu Maupun Pengembangan Wakaf Produktif Sama-Sama Berakar Pada Prinsip Keberlanjutan Dan Kemaslahatan. Dari Kegiatan Ini, Terlihat Bagaimana Pemerintah Kota Sukabumi Dan Kabupaten Boalemo Saling Menginspirasi Dalam Membangun Peradaban Baru Yang Berlandaskan Kebaikan, Gotong Royong, Dan Kepedulian Terhadap Lingkungan Serta Kesejahteraan Masyarakat.

Penumpang Whoosh Naik 6,3 Presen, KCIC Catat 5,1Juta Pengguna Hingga Oktober 2025

30 Oktober 2025 - 12:06 WIB

Penumpang Whoosh Naik 6,3 Presen, Kcic Catat 5,1Juta Pengguna Hingga Oktober 2025
Trending di Nasional