Menu

Mode Gelap
Jampidsus Dilaporkan ke Presiden, Diduga Salahgunakan Wewenang Selaku Ketua Satgas PKH Komrad 98 Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Diduga Halangi Tugas Jurnalistik, Matahukum Minta JamWas Tegur Petugas dan Oknum TNI di Kejari Lebak Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen Mahkamah Agung Kabulkan Kasasi Karyawan PT Asi Pudjiastuti Aviation

Nasional

Pengamat Intelijen: Kerusuhan Berpotensi Makar, Prabowo Minta Aparat Bertindak Terukur


Pengamat Intelijen Wawan Purwanto. Perbesar

Pengamat Intelijen Wawan Purwanto.

Teropongistana.com Jakarta — Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan siaran pers penting di Istana Negara, Minggu (29/8/2025), terkait aksi kekerasan yang terjadi sejak Kamis (28/8) hingga Minggu (31/8) di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya.

Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo yang didampingi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di sisi kiri serta Ketua MPR RI Ahmad Muzani di sisi kanan, menyinggung adanya indikasi gejala makar di balik aksi tersebut. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak tampak hadir dalam kesempatan itu.

Pengamat intelijen Wawan Purwanto menilai rangkaian demonstrasi itu cenderung mengarah pada makar karena eskalasi kerusuhan meningkat hingga menyasar penjarahan rumah tokoh politik serta perusakan fasilitas publik dan infrastruktur pemerintah, termasuk gedung DPR, DPRD, kepolisian, hingga kejaksaan.

“Jika fenomena ini terus terjadi, kerusuhan akan menjadi liar serta tidak terkontrol, dan pada akhirnya rakyat juga yang dirugikan. Mulai dari menurunnya kepercayaan publik terhadap supremasi hukum hingga terganggunya roda perekonomian,” ujar Wawan kepada wartawan, Senin (1/9/2025).

Menurutnya, aksi yang awalnya murni sebagai protes kenaikan tunjangan DPR kini melebar karena ada pihak lain yang diduga ikut bermain. Hal ini membuat situasi semakin ruwet. “Pergerakan seperti itu tentu membutuhkan logistik. Netizen pun sudah banyak yang menduga-duga siapa aktornya,” katanya.

Selain itu, Wawan mengingatkan soal potensi keterlibatan asing, sebagaimana pernah disampaikan mantan Kepala BIN A.M. Hendropriyono. “Jangan sampai kita masuk ke genderang mereka. Motivasi asing bisa politik, bisa juga ekonomi,” tegasnya.

Ia berharap semua pihak yang terlibat segera menyadari adanya penunggang gelap dalam aksi ini, lalu mengakhiri demonstrasi. “Aspirasi sudah tersampaikan, pemerintah pun mulai menindaklanjuti,” ujarnya.

Wawan menekankan pentingnya pendinginan situasi, dialog lintas pihak, serta langkah terukur dalam pemulihan stabilitas nasional. Menurutnya, status darurat militer belum diperlukan, selama sinergi antara TNI dan Polri berjalan efektif.

“Semua pihak harus mampu menahan diri, jangan sampai lepas kendali. Ini tanggung jawab bersama untuk menjaga kedamaian dan keutuhan bangsa,” pungkasnya.

Baca Lainnya

Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

24 Oktober 2025 - 06:53 WIB

Anggota Dpr Ri Komisi Iv Fraksi Nasdem, Arif Rahman, Menegaskan Pentingnya Memperkuat Landasan Hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (Bpip) Agar Lembaga Tersebut Memiliki Legitimasi Dan Kewenangan Yang Kuat Dalam Menjalankan Tugas Pembinaan Ideologi Bangsa Secara Berkelanjutan. Menurut Arif Rahman Yang Juga Sebagai Badan Legislasi Dpr Ri (Baleg Dpr Ri) , Keberadaan Bpip Bukan Sekadar Simbol Pembinaan Ideologi, Tetapi Menjadi Garda Terdepan Dalam Menjaga Nilai-Nilai Pancasila Agar Tetap Hidup, Relevan, Dan Diterapkan Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara. “Bpip Perlu Memiliki Dasar Hukum Yang Kokoh Agar Tidak Hanya Bersifat Administratif, Tetapi Juga Memiliki Daya Dorong Dalam Pembentukan Karakter Kebangsaan Yang Berlandaskan Pancasila,” Ujar Arif Rahman Dalam Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Yang Digelar Bersama Bpip. Lebih Lanjut, Arif Menyoroti Perlunya Penanaman Dimensi Pancasila Di Tengah Masyarakat, Terutama Di Era Digital Yang Sarat Dengan Arus Informasi Tanpa Batas. Ia Menilai, Banyak Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Dan Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila, Baik Dalam Tindakan Sosial Maupun Perilaku Di Media Sosial. “Hari Ini Kita Melihat Ada Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Pancasila. Karena Itu, Perlu Upaya Bersama Untuk Menanamkan Nilai-Nilai Luhur Pancasila Agar Masyarakat Tidak Mudah Terprovokasi, Tetap Bijak Dalam Bersikap, Dan Mampu Menempatkan Kepentingan Bangsa Di Atas Kepentingan Pribadi,” Tegasnya. Arif Rahman Menambahkan Bahwa Penguatan Peran Bpip Juga Harus Diiringi Dengan Pendekatan Edukatif Dan Kultural, Agar Nilai-Nilai Pancasila Tidak Hanya Diajarkan, Tetapi Benar-Benar Dihidupi Dalam Perilaku Sehari-Hari. “Pancasila Bukan Sekadar Hafalan Lima Sila, Tetapi Panduan Moral Dan Kompas Kebangsaan. Pembinaan Ideologi Harus Masuk Ke Ruang-Ruang Pendidikan, Keluarga, Bahkan Dunia Digital,” Ungkapnya. Melalui Kegiatan Bersama Bpip Ini, Arif Berharap Generasi Muda Dan Seluruh Elemen Masyarakat Semakin Memahami Pentingnya Pancasila Sebagai Falsafah Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa Di Tengah Tantangan Globalisasi Dan Disrupsi Teknologi.

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

23 Oktober 2025 - 15:43 WIB

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik DPP PSI di Pasar Barito

22 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik Dpp Psi Di Pasar Barito
Trending di Nasional