Menu

Mode Gelap
Jerry Mase: Bubarkan Kementerian BUMN, Langkah Brilian Presiden Prabowo GERAK 08 Apresiasi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo: Pembenahan Ekonomi Nasional dan Peran Aktif di Kancah Geopolitik Kejari Kota Bandung Serahkan 4 Tersangka Serta Barang Bukti Dugaan Korupsi PT ENM dan SDI Kasus Dugaan Korupsi PT ENM dan PT SDI, Kejari Kota Bandung Amankan Uang Negara Rp15 Miliar Komitmen Dorong Ekonomi Rakyat, Anggota DPR RI Fraksi NasDem Salurkan Bibit Ayam Petelur di Banten Gerak 08 Rayakan Ulang Tahun Presiden Prabowo: Siapkan Delapan Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Politik

Jerry Mase: Bubarkan Kementerian BUMN, Langkah Brilian Presiden Prabowo


Dokumentasi (Jeryy Mase). Perbesar

Dokumentasi (Jeryy Mase).

Teropongistana.com Jakarta  – Pengamat politik Jerry Mase menilai kualitas pejabat di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama ini terbilang “standar dan biasa-biasa saja.” Menurutnya, keputusan Presiden yang membuka peluang bagi warga negara asing (WNA) untuk menjabat sebagai direktur utama di BUMN merupakan bukti rendahnya kompetensi pejabat lokal.

“Salah satu faktor utamanya adalah rendahnya expertise, kompetensi, dan keahlian pejabat kita. Selama Erick Thohir memimpin BUMN, bukan keuntungan yang dicapai, justru kerugian yang menumpuk. Proyek seperti kereta cepat Whoosh malah menjerat negara dengan beban Rp116 triliun akibat kebijakan ugal-ugalan era Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan,” kata Jerry, Sabtu (18/10).

Ia menyoroti kebijakan pemerintah sebelumnya yang dianggap tidak efisien. Salah satu contoh, gaji pejabat tinggi di BUMN yang mencapai ratusan juta rupiah per bulan namun tetap saja terjadi praktik korupsi. “Gajinya Rp200 juta per bulan, tapi tetap korupsi. Ironis,” ujarnya.

Jerry menilai langkah Presiden Prabowo Subianto membubarkan Kementerian BUMN sebagai langkah strategis dan efisien. “Kebijakan ini sangat brilian. Dari sekitar 5.000 komisaris di 1.000 perusahaan negara, efisiensi ini mampu menghemat sekitar US$500 juta per tahun. Presiden Prabowo juga menghapus dana tantiem bagi direksi dan komisaris BUMN,” jelasnya.

Menurutnya, kebijakan pemangkasan jumlah komisaris dari belasan menjadi lima orang di tiap perusahaan menunjukkan komitmen efisiensi.

“52 persen BUMN merugi di era Erick Thohir karena manajemen yang tidak kompeten dan tidak kredibel. Kerugiannya mencapai Rp50–60 triliun per tahun. Kalau ditotal selama sepuluh tahun, nilainya bisa mencapai Rp500 triliun,” kata Jerry.

Berdasarkan data Transparency International, sepanjang dua dekade terakhir (2000–2024), nilai korupsi di lembaga negara mencapai Rp83 triliun. Sementara periode 2016–2023 saja, terdapat 212 kasus korupsi di lingkungan BUMN dengan total kerugian Rp64 triliun.

Jerry juga mengusulkan program Diaspora BUMN untuk mengajak para ahli Indonesia di luar negeri berkontribusi dalam mengelola perusahaan negara.

“Kalau WNA bisa dipercaya memimpin, maka profesional diaspora juga layak diberi ruang agar BUMN bisa maju dan bersaing secara global,” tutupnya.

Baca Lainnya

GERAK 08 Apresiasi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo: Pembenahan Ekonomi Nasional dan Peran Aktif di Kancah Geopolitik

18 Oktober 2025 - 09:03 WIB

Gerak 08 Apresiasi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo: Pembenahan Ekonomi Nasional Dan Peran Aktif Di Kancah Geopolitik

Jelang Rakernas VII, Projo Tegaskan Selalu Setia di Garis Rakyat

11 Oktober 2025 - 19:59 WIB

Jelang Rakernas Vii, Projo Tegaskan Selalu Setia Di Garis Rakyat

Pengamat Sebut Jokowi Atur Skema Dua Periode Prabowo – Gibran

22 September 2025 - 09:16 WIB

Pengamat Sebut Prabowo Harus Lepas Dari Bayang-Bayang Jokowi Copot Mentri Titipan Teropongistana.com Jakarta - Presiden Prabowo Subianto Diminta Untuk Merombak Anak Buahnya Di Kabinet Merah Putih, Terutama Menteri-Menteri Yang Dianggap Tidak Loyal Dan Warisan Dari Pemerintahan Sebelumnya. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (Ipo) Dedi Kurnia Syah Berpendapat Prabowo Harus Menjaga Marwah Pemerintahan Dengan Melakukan Reshuffle Kabinet.  “Pergantian (Menteri) Diperlukan Agar Prabowo Benar-Benar Berdaulat, Dan Lepas Dari Iklim Kekuasaan Jokowi,” Ungkap Dedi Kurnia, Minggu, 6 April 2025. Menurutnya, Dengan Mengganti Seluruh Titipan Jokowi Di Pemerintahan, Prabowo Akan Dikenang Rakyat Sebagai Presiden Yang Independen Tidak Diintervensi Dari Pihak Manapun Atau Dianggap Sebagai Boneka Pemerintahan Sebelumnya. “Dengan Mengganti Seluruh Tokoh Pro Jokowi Akan Membuat Prabowo Dipercaya Mandiri Dan Berdaulat Sebagai Presiden,” Tutupnya. 
Trending di Politik