Menu

Mode Gelap
Jampidsus Dilaporkan ke Presiden, Diduga Salahgunakan Wewenang Selaku Ketua Satgas PKH Komrad 98 Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Diduga Halangi Tugas Jurnalistik, Matahukum Minta JamWas Tegur Petugas dan Oknum TNI di Kejari Lebak Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen Mahkamah Agung Kabulkan Kasasi Karyawan PT Asi Pudjiastuti Aviation

Nasional

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik DPP PSI di Pasar Barito


Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik DPP PSI di Pasar Barito Perbesar

Teropongistana.com Jakarta – Di tengah perjuangan Pemprov DKI menata ruang terbuka hijau kawasan Kebayoran Baru, sekelompok politisi dan anggota DPRD dari PSI nampak memanfaatkan isu relokasi Pasar Barito sebagai panggung empati dadakan. Dengan kamera siap siaga layaknya pemeran utama film dokumenter politik. mereka tampil dan berpose bersama sekelompok orang yang diklaim sebagai perwakilan pedagang pasar barito.

Advokasi yang seharusnya menenangkan warga justru bisa berubah menjadi sesi pencitraan terencana saat perjuangan hak masyarakat hanya riuh di media, Pose prihatin di depan kios, caption heroik di media sosial, atau bahkan video berdurasi satu menit yang diunggah dengan tagar perjuangan—semuanya tersusun rapi. Tapi di balik narasi “pembelaan rakyat”, tak banyak substansi yang tersisa.

“Kalau ini advokasi, mestinya ada riset, data, dan dialog. Tapi yang saya lihat hanya simbol dan narasi visual,” kata Farid pengamat komunikasi politik dari ICI, Ia menilai fenomena semacam ini sebagai “politik pose”—saat aksi lebih penting dari isi.

Pemprov DKI sendiri mengaku sedang bekerja keras menyelesaikan penataan kawasan itu secara manusiawi. Proyek relokasi yang dikaitkan dengan perluasan Taman ASEAN disebut sudah hampir rampung, dengan lokasi baru di Lenteng Agung.

“Kami tidak menutup mata pada pedagang, tapi kota ini juga butuh ruang hijau,” ujar Kepala Dinas UMKM DKI.

Di lapangan, para pedagang justru merasa menjadi objek perhatian mendadak.

“Banyak yang datang, bilang mau bantu, tapi cuma foto-foto terus pergi,” ujar Warto, pedagang burung di Barito.

Suaranya datar, seperti sudah sering melihat siklus politik yang sama setiap kali isu rakyat mencuat.

Bagi pengamat kebijakan publik, fenomena ini menggambarkan bagaimana politik urban Jakarta kini bergeser dari kerja nyata ke pertunjukan citra.

“Ruang publik jadi teater, dan rakyat hanya figuran. Semua ingin tampak berpihak, tapi tak ada yang benar-benar turun dengan data dan solusi,” tambah Heri.

Sementara Pemda menata taman dan infrastruktur, sebagian politisi justru sibuk menata pencitraan. Advokasi berubah jadi bahan unggahan, dan kepedulian dikurasi layaknya konten promosi. Ironinya, yang diperjuangkan bukan nasib rakyat, melainkan algoritma.

Baca Lainnya

Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

24 Oktober 2025 - 06:53 WIB

Anggota Dpr Ri Komisi Iv Fraksi Nasdem, Arif Rahman, Menegaskan Pentingnya Memperkuat Landasan Hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (Bpip) Agar Lembaga Tersebut Memiliki Legitimasi Dan Kewenangan Yang Kuat Dalam Menjalankan Tugas Pembinaan Ideologi Bangsa Secara Berkelanjutan. Menurut Arif Rahman Yang Juga Sebagai Badan Legislasi Dpr Ri (Baleg Dpr Ri) , Keberadaan Bpip Bukan Sekadar Simbol Pembinaan Ideologi, Tetapi Menjadi Garda Terdepan Dalam Menjaga Nilai-Nilai Pancasila Agar Tetap Hidup, Relevan, Dan Diterapkan Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara. “Bpip Perlu Memiliki Dasar Hukum Yang Kokoh Agar Tidak Hanya Bersifat Administratif, Tetapi Juga Memiliki Daya Dorong Dalam Pembentukan Karakter Kebangsaan Yang Berlandaskan Pancasila,” Ujar Arif Rahman Dalam Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Yang Digelar Bersama Bpip. Lebih Lanjut, Arif Menyoroti Perlunya Penanaman Dimensi Pancasila Di Tengah Masyarakat, Terutama Di Era Digital Yang Sarat Dengan Arus Informasi Tanpa Batas. Ia Menilai, Banyak Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Dan Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila, Baik Dalam Tindakan Sosial Maupun Perilaku Di Media Sosial. “Hari Ini Kita Melihat Ada Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Pancasila. Karena Itu, Perlu Upaya Bersama Untuk Menanamkan Nilai-Nilai Luhur Pancasila Agar Masyarakat Tidak Mudah Terprovokasi, Tetap Bijak Dalam Bersikap, Dan Mampu Menempatkan Kepentingan Bangsa Di Atas Kepentingan Pribadi,” Tegasnya. Arif Rahman Menambahkan Bahwa Penguatan Peran Bpip Juga Harus Diiringi Dengan Pendekatan Edukatif Dan Kultural, Agar Nilai-Nilai Pancasila Tidak Hanya Diajarkan, Tetapi Benar-Benar Dihidupi Dalam Perilaku Sehari-Hari. “Pancasila Bukan Sekadar Hafalan Lima Sila, Tetapi Panduan Moral Dan Kompas Kebangsaan. Pembinaan Ideologi Harus Masuk Ke Ruang-Ruang Pendidikan, Keluarga, Bahkan Dunia Digital,” Ungkapnya. Melalui Kegiatan Bersama Bpip Ini, Arif Berharap Generasi Muda Dan Seluruh Elemen Masyarakat Semakin Memahami Pentingnya Pancasila Sebagai Falsafah Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa Di Tengah Tantangan Globalisasi Dan Disrupsi Teknologi.

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

23 Oktober 2025 - 15:43 WIB

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

Projo Banten Konsolidasi Jelang Kongres III, Komitmen di Garis Rakyat Era Prabowo–Gibran

21 Oktober 2025 - 20:41 WIB

Projo Banten Konsolidasi Jelang Kongres Iii, Komitmen Di Garis Rakyat Era Prabowo–Gibran
Trending di Nasional