Menu

Mode Gelap
Mengubur Reformasi dengan Gelar Kepahlawanan SMIT Amuk Kadis DLH Halmahera Utara, Terkait Limbah PT NICO BRI Dukung Komitmen Pengembangan Olahraga di Indonesia LAK DKI Jakarta Layangkan Somasi ke Developer Apartemen Lumina City Tangerang Langkah Cepat Dr Didik Farkhan yang Minta Pemprov Surat PTDH Dua Guru ASN Luwu Utara Miris, Honorer UPTD PPA Banten Ngaku Belum Digaji dan Diperlakukan Kasar

Opini

Mengubur Reformasi dengan Gelar Kepahlawanan


Mantan Presiden ke 2 Soeharto dan Presiden Prabowo Subianto, Kamis (13/11/2025) Perbesar

Mantan Presiden ke 2 Soeharto dan Presiden Prabowo Subianto, Kamis (13/11/2025)

Teropongistana.com Jakarta – Setiap pemimpin memiliki agenda pada masa lalunya. Diakui atau tidak, Prabowo tidak pernah bisa menghindar dari stampel representasi orde baru.

Menjadi bagian dari pergulatan catatan kelam sejarah bangsa, bagi jabatan orang nomer satu di negeri ini punya banyak ruang kekuasaan untuk merubah apapun.

Termasuk Masa Lalunya

Dimulai dari penghapusan kerusuhan 98 bukan sebagai pelanggaran HAM, berlanjut dengan pemberian gelar Pahlawan kepada Suharto, diktator 32 tahun.

Prabowo ingin merubah catatan kelam bangsa menjadi etalase glamour tanpa bercak darah dan caci maki. Semua dilakukan dalam kemasan demokrasi : mendengar aspirasi berbagai pihak, mempertimbangkan suara mayoritas dll.

Namun tetap otoriter. Karena keputusan sudah dibuat sebelum wacana dilempar ke publik sebagai basa-basi demokrasi.

Apa yang Kemudian Terjadi?

Pro kontra diciptakan sebagai pengalihan isu sekaligus menghitung ulang siapa saja yang setuju atau tidak akan kebangkitan Orde Baru.

Mayoritas aktivis Reformasi yang menumbangkan Suharto sudah dirangkul. Sebagian lagi tidak bersuara karena lumpuh dalam pilihan oposisi.

Tinggal menyisakan publik netijen yang bebas beropini dan berkomentar apapun. Jumlahnya tidak banyak, namun dipercaya mampu menggerakkan kesadaran publik tentang topeng penguasa yang kini sedang giliran di pos jaga.

Wajah kekuasaan yang mendadak sosialis saat pembagian bansos dan MBG. Mendadak kapitalis saat transaksi tambang dan SDA. Berubah demokratis pada siklus limatahunan

Namun celakanya secepat kilat otoriter saat membuat keputusan

Suharto barter dengan Marsinah, menjadi Pahlawan bersanding di tahun yang sama. Begitulah cara unik mengubur Reformasi yang digadang-gadang sebagai keberhasilan rakyat menumbangkan penguasa dzolim.

Kita Bisa Apa?

Tetaplah bersuara meskipun di kesunyian. Setidaknya kita sudah punya pilihan tidak ikut arus besar bukan karena tidak pandai berenang. Tetapi menjadi batu di dasar arus yang bertahan tidak kemana-mana di setiap musim pancaroba kekuasaan.

Penulis : Dahono Prasetyo dari Litbang Demokrasi

Baca Lainnya

Pahlawan Sejati: Keteladanan Pemimpin Muda Harapan Bangsa

10 November 2025 - 12:23 WIB

Pahlawan Sejati: Keteladanan Pemimpin Muda Harapan Bangsa

Ayep Zaki Bangsa Besar Bukan Hanya Mengenang Perjuangan

29 Oktober 2025 - 13:08 WIB

Sumpah Pemuda: Momentum Kebangkitan Kolektif Tanggal 28 Oktober Selalu Mengingatkan Bangsa Ini Pada Ikrar Sakral Para Pemuda Tahun 1928: Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa—Indonesia. Sumpah Pemuda Bukan Sekadar Peristiwa Historis, Tetapi Energi Moral Untuk Terus Memperjuangkan Kemandirian Bangsa. Dulu Perjuangan Dilakukan Dengan Bambu Runcing Dan Pena, Kini Perjuangan Itu Menuntut Transformasi Ekonomi, Kemandirian Finansial, Dan Keadilan Sosial. Spirit Sumpah Pemuda Hari Ini Harus Diterjemahkan Ke Dalam Gerakan Ekonomi Umat Yang Kuat Dan Berkelanjutan. Salah Satu Instrumen Strategis Yang Sesuai Dengan Nilai Keikhlasan, Gotong Royong, Dan Keadilan Sosial Adalah Wakaf Uang. *Wakaf Uang: Instrumen Kemandirian Ekonomi Umat* Wakaf Uang Bukan Sekadar Ibadah Sosial, Melainkan _Financial Instrument_ Yang Mampu Menciptakan Keberlanjutan Ekonomi Berbasis Nilai. Dengan Regulasi Yang Jelas Melalui Uu No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Pp No. 42 Tahun 2006, Dan Dukungan Peraturan Bwi Dan Dsn-Mui, Wakaf Uang Kini Bisa Dikelola Secara Profesional, Transparan, Dan Produktif. Setiap Rupiah Wakaf Uang Memiliki Kekuatan Mengganda: Abadi Dalam Nilai, Produktif Dalam Manfaat. Ketika Dikelola Dengan Prinsip Wakaf Produktif, Dana Ini Dapat Diinvestasikan Ke Instrumen Syariah Seperti Sukuk Negara, Sukuk Korporasi, Cwls (Cash Waqf Linked Sukuk), Cwld (Cash Waqf Linked Deposit), Atau Sektor Riil Yang Menumbuhkan Pelaku Usaha Mikro. Keuntungan Hasil Pengelolaan Disalurkan Kembali Untuk Pemberdayaan Sosial, Pendidikan, Kesehatan, Dan Umk Tanpa Mengurangi Pokoknya. *Dari Idealisme Pemuda Ke Gerakan Ekonomi* Pemuda Hari Ini Tidak Hanya Ditantang Untuk Bersumpah Tentang Identitas, Tetapi Juga Untuk Berikrar Atas Kemandirian Ekonomi Bangsanya Sendiri. Melalui Gerakan Wakaf Uang, Pemuda Dapat Berperan Sebagai Penggerak Transformasi Finansial Yang Berlandaskan Nilai Spiritual. Bayangkan Jika Satu Juta Pemuda Indonesia Mewakafkan Rp100.000 Saja Setiap Bulan. Maka Akan Terkumpul Dana Abadi Rp100 Miliar Per Bulan—Sebuah Dana Kedaulatan Ekonomi Umat Yang Dapat Menghidupi Ribuan Umk Melalui Skema Qardhul Hasan, Membantu Pesantren, Membantu Kaum Dhu'Afa, Dan Memperkuat Ketahanan Sosial Masyarakat. Inilah Bentuk Baru “Sumpah Pemuda Ekonomi”: Satu Visi Kesejahteraan, Satu Semangat Kemandirian, Satu Aksi Wakaf Produktif. *Menanam Abadi, Menuai Berkah Tanpa Henti* Dalam Konsep Ekonomi Wakaf, _Giving Never Ends_. Nilai Kebaikan Terus Berputar, Menciptakan Rantai Keberkahan Yang Tidak Terputus. Wakaf Uang Adalah Jihad Ekonomi Yang Menjadikan Setiap Pemuda Bukan Sekadar Konsumen Global, Tetapi Produsen Kebaikan. Momentum Hari Sumpah Pemuda Harus Menjadi Titik Balik Untuk Mengubah Paradigma: Dari _Charity-Based Movement_ Menuju _Investment-Based Philanthropy_. Gerakan Ini Bukan Sekadar Berbagi, Tapi Membangun Sistem Ekonomi Yang Berkeadilan Dan Berkelanjutan. *Wakaf Uang* Adalah Jembatan Antara Iman Dan Pembangunan, Antara Spiritualitas Dan Kemandirian Nasional. Jika Sumpah Pemuda 1928 Melahirkan Indonesia Merdeka, Maka Sumpah Pemuda Ekonomi Melalui Wakaf Uang Akan Melahirkan Indonesia Berdaulat Dan Makmur. “Bangsa Yang Besar Bukan Hanya Yang Mengenang Perjuangan, Tetapi Yang Melanjutkan Perjuangan Dengan Cara Yang Relevan Di Zamannya.”

Menteri PKP dan Jaksa Agung Kolaborasi Basmi Praktik Korupsi di Sektor Perumahan

26 September 2025 - 12:02 WIB

Menteri Pkp Dan Jaksa Agung Kolaborasi Basmi Praktik Korupsi Di Sektor Perumahan
Trending di Opini