Teropongistana.com Jakarta – Dalik meja kerjanya yang tertata rapi, Gugun Gumilar, MA., Ph.D, Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Kerukunan, Harmoni, Pelayanan Agama, dan Kerja Sama Luar Negeri, menyambut awak media dengan senyum yang sarat makna, Kamis (01/04/2025).
Dalam momentum Hari Buruh 2025, pria yang dikenal rendah hati ini menyampaikan refleksi mendalam tentang makna kerja dari perspektif spiritual dan kebangsaan
“Pekerja Indonesia adalah penjaga nyata semangat Bhinneka Tunggal Ika. Di tempat kerja, mereka tak hanya menghasilkan barang atau jasa, tetapi juga merajut persaudaraan yang melampaui sekat agama,” ujarnya, sambil menunjuk foto dokumentasi sekelompok buruh di kawasan industri Bekasi yang sedang berdiskusi lintas iman di sela istirahat Merekalah guru kita tentang arti toleransi sejati.
Dengan suara bergetar penuh penghayatan, Kang Gugun menceritakan kisah seorang tukang las Muslim di Surabaya yang dengan sukarela menukar shift kerja dengan rekan Kristennya yang ingin merayakan Natal.
“Tanpa diminta, ia menggantikan tugas rekan kerjanya yang ingin menghadiri misa tengah malam. Sebaliknya, saat Idul Fitri tiba, rekan Kristen itu juga menggantikan shift-nya agar ia bisa berkumpul dengan keluarga. Itulah wajah Indonesia yang sering luput dari sorotan: gotong royong yang lahir dari kesadaran, bukan paksaan,” paparnya
Ia menegaskan bahwa hak pekerja tak boleh dilepaskan dari hak beragama.
“Bagaimana mungkin kita bicara keadilan jika ada buruh yang tak bisa salat Jumat karena jam kerja tak fleksibel? Atau pekerja Hindu yang tak diberi kesempatan merayakan Nyepi? Ini bukan sekadar masalah regulasi, tapi ujian bagi kemanusiaan kita,” tegasnya, dengan raut wajah yang menampakkan kepedulian mendalam.
Di penghujung pertemuan, Kang Gugun menyampaikan pesan penutup yang mengalir dari hati:
“Kepada seluruh pekerja Indonesia, izinkan saya berucap: terima kasih.
Terima kasih untuk setiap kali kalian bangun sebelum fajar menyingsing,
untuk setiap doa yang kalian panjatkan di sela deru mesin pabrik,
untuk setiap senyum yang kalian pertahankan meski lelah menggeluti.
Percayalah, di balik semua kesulitan yang kalian hadapi,
ada harapan yang tumbuh,
ada negeri yang berhutang budi,
dan ada Tuhan yang mencatat setiap keringat sebagai amal.
Selamat Hari Buruh 2025. Mari terus berjalan bersama, karena kalian bukan hanya pahlawan ekonomi, tapi juga pilar penjaga harmoni bangsa.
JAN