Teropongistana.com Pandeglang – Proyek pembangunan Terminal Cadasari yang menelan anggaran hingga Rp1,6 miliar kini dalam sorotan tajam. Bangunan yang seharusnya menjadi fasilitas transportasi publik itu tampak terbengkalai, menimbulkan kekecewaan mendalam dari masyarakat serta aktivis lingkungan.
Salah satu penggiat lingkungan dari komunitas Mata Tunas 17, Putri, menyampaikan bahwa mangkraknya proyek ini merupakan bentuk nyata dari dugaan pemborosan anggaran. Ia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana publik.
“Ini bukan hanya soal bangunan mangkrak, tapi soal nasib uang rakyat. Jika memang ada unsur korupsi, kami mendesak penegak hukum bertindak cepat. Jangan ragu tangkap dan jebloskan ke penjara jika terbukti bersalah,” tegas Putri saat ditemui di lokasi, Sabtu (31/5).
Desakan serupa juga datang dari berbagai elemen masyarakat yang meminta aparat penegak hukum, seperti Kejaksaan dan Kepolisian, segera turun tangan untuk memeriksa pihak-pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.
Menanggapi sorotan publik, anggota DPRD Kabupaten Pandeglang dari Fraksi PKB, Mulyadi, menyatakan pihak legislatif akan merespons keresahan warga lewat aplikasi WhatsApp.
“Siap insya Allah dewan respon,”
ujarnya, saat di mintai tanggapan sebagai anggota DPRD kabupaten pandeglang.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta, menyatakan bahwa pihaknya akan segera mengambil langkah untuk mengoptimalkan fungsi terminal.
“Akan segera kami optimalkan dan segera dibahas dengan OPD terkait untuk optimalisasi Terminal Cadasari,” kata Ali Fahmi saat dikonfirmasi.