Menu

Mode Gelap
Furtasan Ali Yusuf: Masih Ada Siswa SMP Belum Bisa Membaca, Di Mana Letak Masalahnya? Camel Dukung Program Pemerintah Prabowo Melalui Fasilitas Pendidikan dan Rekreasi Anak Berkualitas Bank DKI Ganti Nama Jadi Bank Jakarta, Langkah Menuju Kebangkrutan? Artis Cantik Camelia Petir Apresiasi Menteri Sosial Gus Ipul atas Realisasi Cepat Sekolah Rakyat Buntut PHK Sepihak dan Potong Uang JHT 3.7 Persen, 24 Karyawan Somasi PT Cometa Can Camel Petir Jalani Perawatan Kecantikan di Dermaster, Puji Kemajuan Operasi Plastik Indonesia

Daerah

Ketua Umum Gerak 08 Apresiasi Langkah Menteri Pertanian Bongkar Mafia Pangan di Cipinang


Foto-Red Perbesar

Foto-Red

Teropongistana.com Jakarta – Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif (Gerak 08), Revitriyoso Husodo, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah tegas Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam membongkar dugaan praktik mafia pangan yang terjadi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, 7 Juni 2025 .

Dalam pernyataannya, Revitriyoso menilai tindakan Menteri Amran sangat tepat dan diperlukan guna menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan di Indonesia. Ia menyebut mafia pangan harus ditindak tegas karena telah lama memainkan harga dan melakukan penimbunan yang merugikan masyarakat luas.

“Saya mendukung penuh langkah Pak Menteri. Mafia pangan harus ditangkap dan tidak boleh lagi ada yang bermain-main dengan harga. Masih banyak pasar-pasar yang mengalami penimbunan beras — ini jelas permainan harga yang merugikan rakyat,” ujar Revitriyoso.

Lebih lanjut, Gerak 08 juga mendesak Satgas Pangan, TNI, dan Polri untuk segera melakukan penindakan cepat dan menyeluruh. Revitriyoso mempertanyakan mengapa aktivitas mafia pangan tidak terdeteksi sejak dini, dan menekankan pentingnya antisipasi dini oleh aparat agar tidak terjadi kepanikan dan keresahan di masyarakat.

“Kami minta Satgas Pangan bertindak tegas. TNI dan Polri harus segera turun tangan. Masa selama ini mafia-mafia itu tidak terdeteksi? Aparat harus bisa mencegah permainan harga dan penimbunan sejak awal, agar tidak menimbulkan kekacauan di masyarakat,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap adanya anomali distribusi beras di PIBC. Pada 28 Mei 2025, tercatat 11.410 ton beras keluar dalam satu hari, jauh di atas angka rata-rata harian sebesar 2.000–3.000 ton. Mentan menyebut angka tersebut tidak masuk akal dan meminta Satgas Pangan Mabes Polri menyelidiki kejadian ini karena dianggap sebagai bentuk sabotase terhadap ketahanan pangan nasional.

“Kalau ada pihak yang memainkan data stok atau distribusi, itu sabotase. Ini harus diluruskan. Jangan seenaknya mainkan data untuk kepentingan pribadi,” tegas Mentan Amran dalam konferensi pers (3/6/2025).

Kepala Satgas Pangan, Helfi Assegaf, menyatakan bahwa penyelidikan tengah dilakukan. Hingga saat ini, pihak terkait belum bisa menjelaskan dengan jelas ke mana perginya beras tersebut, dan apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian data, maka hal itu akan dikategorikan sebagai manipulasi data distribusi pangan.

Gerak 08 menyatakan siap bersinergi dengan pemerintah dan aparat dalam mendukung langkah-langkah strategis yang bertujuan melindungi petani, menjaga stabilitas harga, serta menjamin ketersediaan pangan yang merata dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca Lainnya

Buntut PHK Sepihak dan Potong Uang JHT 3.7 Persen, 24 Karyawan Somasi PT Cometa Can

15 Juli 2025 - 13:29 WIB

Buntut Phk Sepihak Dan Potong Uang Jht 3.7 Persen, 24 Karyawan Somasi Pt Cometa Can

Indonesia Emas, Satlantas Polres Lebak Gelar Operasi Patuh Maung 2025

14 Juli 2025 - 17:53 WIB

Indonesia Emas, Satlantas Polres Lebak Gelar Operasi Patuh Maung 2025

PKB Lebak Siap Menjemput Masa Depan Bersama Rakyat

14 Juli 2025 - 10:47 WIB

Pkb Lebak Siap Menjemput Masa Depan Bersama Rakyat
Trending di Daerah