Teropongistana.com Serang – Bapak Jagung Indonesia disematkan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ranjeng Berkah ke Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, karena kerap menanam jagung hingga berhasil di panen.
Menurut Sapta Mulyana, Ketua Gapoktan Ranjeng Berkah, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, Condro Sasongko sudah menanam jagung hingga berhasil panen, di ratusan hektare lahan.
“Kami sepakat, bapak Kapolres Serang, bapak jagung se’Indonesia. Mudah-mudahan kita diberikan keselamatan dan kesehatan, hari ini kita panen quartal ketiga,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Mulyana itu menerangkan bahwa, kelompok taninya telah menanam jagung di lahan seluas tiga hektare, dengan total hasil panen jagung pipil sebanyak 21 ton.
Jagung tersebut sudah dibeli oleh Perum Bulog Sub Divre Serang seharga Rp6.400 per kilogramnya.
“Kita dilatih mulai dari penggarapan, penanaman benih, pemupukan, disumbang Pak Kapolres Serang, kami berikan predikat sebagai bapak jagung Indonesia,” terangnya.
Pemprov Banten diminta melakukan penelitian dan memberikan hasilnya ke masyarakat dalam bentuk pelatihan, untuk menghasilkan panen jagung terbaik, sehingga petani bisa lebih sejahtera dan menghasilkan ketahanan pangan, karena jagung bisa diolah menjadi berbagai macam bahan makanan.
“Tentu kita akan memilih bibit terbaik untuk kesejahteraan masyarakat. Jika bibit kita tanam sekarang, empat bulan lagi panen, kita teliti butuh berapa banyak bibit per hektare nya. Modalnya Rp 10 juta per hektar, harga jagungnya 6.400 per kilogram, kalau 7 ton berarti Rp 45 juta,” terang Kapolda Banten, Irjen Pol Hengki, Sabtu, 27 September 2025.
Pemprov Banten ingin lahan pertanian dan hutan terjaga dengan baik, karena selain menjaga kelestarian alam, juga bisa mensejahterakan para petani.
Dimana, salah satu contoh terbaik di Banten dalam menjaga alam dan ketahanan pangan, telah dilakukan ratusan tahun oleh masyarakat adat Baduy, di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak.
“Kalau hutannya enggak gundul, orang yang hidup di hutan itu bisa hidup, misalkan orang Baduy saja, bisa hidup, tidak industri semuanya, tidak perumahan semuanya,” tutur Wagub Banten, Dimyati Natakusumah, dilokasi yang sama Sabtu, 27 September 2025.
Mantan Bupati Pandeglang dua periode itu juga meminta Bulog turut serta melatih petani, mulai dari menanam hingga panen, agar jagungnya bisa dibeli oleh perusahaan BUMN tersebut.
Hal terpenting yakni distribusi atau pembelian hasil panen, agar petani semangat menanam jagung dan menjaga swasembada pangan Indonesia.
“Pengolahan dan distribusi hasil panen, terus juga penjualannya. Kami ingin Bulog Banten pro aktif agar kualitasnya bagus, termasuk dinas pertanian provinsi, kabupaten dan kota,” jelasnya