Teropongistana.com Jakarta – Dalam beberapa peristiwa penting seperti dalam pidato pelantikan maupun dalam Sidang Kabinet Paripurna perdana, Presiden Prabowo Subianto bertekad mewujudkan swasembada energi dalam lima tahun ke depan sesuai dengan 8 program Asta Cita.
Mengingat beberapa realita yang ada, seperti impor minyak dan gas bumi (migas) yang masih tinggi, badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor migas Indonesia per September 2024 naik dibandingkan periode yang sama pada 2023 US$22,43 miliar setara Rp.349,78 triliun selama Januari hingga September 2023, Jakarta 4 Januari 2024.
Impor migas RI 2024 mencapai US$26,74 miliar setara Rp.416,89 triliun (asumsi kurs Rp15.589 per dolar AS), ‘pekerjaan rumah’ Pemerintah cukup berat.
Untuk itu, Revitriyoso Husodo, Ketua Umum organ relawan GERAK 08 yang juga eks pekerja migas di anjungan lepas pantai X-ray Pertamina Jatibarang mengapresiasi upaya PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk meningkatkan target produksi minyak naik menjadi 595.000 barel per hari (bopd) pada 2025 sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor minyak untuk konsumsi dalam negeri.
” Revi mendukung upaya Direktur Utama PHE, Chalid Salim bahwa target produksi minyak tahun 2025 tumbuh 6%. Subholding Upstream Pertamina secara intensif telah melakukan kegiatan bor pengembangan, work over (WO) dan well intervention well services (WIWS).
Hingga akhir Desember 2024 jumlah pengeboran pengembangan yang berhasil diselesaikan 814 sumur, meningkat dibandingkan realisasi 2023 sebanyak 801 sumur.
Selain produksi dan lifting migas, PHE menargetkan pemboran sumur pengembangan sebanyak 835 sumur pada 2025 sebagai upaya pengembangan. Untuk walkover, usulan target 2025 adalah 1,025 sumur. Kemudian pekerjaan well intervention dan well service, usulan di 2025 adalah 35.008 pekerjaan.
Lebih lanjut Revi dan jaringan para pelaku usaha mikro, Kecil dan menengah mengingatkan bahwa kebutuhan energi berbasis fosil memang masih dibutuhkan Pemerintah selain dengan upaya pengembangan energi terbarukan dalam menjalankan program Hilirisasi di segala bidang untuk kebutuhan transportasi, alat produksi hingga bahan baku industri terkait seperti industri pupuk nasional dalam beberapa tahun ke depan.