Media Sosial Sebagai Alternatif Jalan Baru Politik Progresif

Media Sosial Sebagai Alternatif Jalan Baru Politik Progresif

Smallest Font
Largest Font

Teropongistana.com Jakarta – Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI ) membuat forum diskusi dan bedah buku dalam rangka bulan Bung Karno. Forum tersebut diadakan di Sekretariat DPP PA GMNI, Jakarta (06/08/2023)

Penulis Buku Komunikasi Politik, Aktivisme, dan Sosialisme yang juga dosen di Kampus Universitas Paramadina, Erik Ardiyanto menjelaskan tentang isi buku yang ditulisnya. Ia menyebutkan melalui buku yang ditulis kita bisa belajar dari tokoh-tokoh politik progresif Amerika Serikat dan Inggris seperti Bernie Sanders, Alexandria Ocasio-Cortez, dan Jeremy Corbyn.

“Mereka bertiga adalah politikus sukses yang menarasikan kembali ide-ide sosialisme modern ke publik. Mereka juga secara aktif menyuarakan gagasannya lewat media alternatif seperti medsos dan berhasil merebut suara publik di sana,” kata Erik Ardiyanto, Minggu (6/8/2023).

“Hingga kini, proses negasi politik sosialisme sebagai alternatif atas politik kapitalisme terus hilang di benak publik karena distorsi media-media dan aktor-aktor politik yang tidak menginginkan ide itu terwujud, tetapi tidak dengan tiga tokoh tersebut,” tambah Erik.

Lebih lanjut, Erik berharap melalui buku yang ditulisnya menjadi semacam pembelajaran untuk membangun keyakinan kepada para aktivis mahasiswa bahwa dengan bermodal ide dan gagasan. Kata Erik, seorang aktivis bisa sukses dalam kontestasi politik seperti ketiga tokoh tersebut.

“Buku-buku yang ditulis atau yang terbit diharapkan bisa menjadi referensi para aktivis mahasiswa dalam pengetahuannya,” tutur Erik.

Sementara itu, Dosen Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman memberikan pandangannya tentang tumbuhnya kaum-kaum kapitalis pada calon atau pemegang kekuasaan di Indonesia. Menurut Angga, Kapitalisme adalah sebuah masalah di Indonesia.

“Para calon pemegang kekuasaan di Indonesia saat ini membutuhkan oligarki untuk biaya kontestasi. Dan itu berbahaya karena rentan dikendalikan oleh yang membiayai,” ucap Airlangga.

Di tempat yang bersamaan, Ketua DPP PA GMNI Bidang Pendidikan dan SD, Ade Reza Hariyadi menjrlaskan tentang pendapatnya terkait media sosial yang bisa mengawasi berjalannya kebijakan publik yang telah disahkan para penguasa. Menurut Ade, saat ini media menjadi wadah generasi muda untuk membangun kesadaran kritis baru yang berguna bagi masyarakat.

“Jadi media sosial itu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memprotes kebijakan-kebijakan yang tidak ada hasilnya. Kesadaran masyarakat itu tumbuh karena kesadaran kritis dari masyarakatnya juga,” ujar Ade Reza.

Dijelaskan Ade, Komunikasi Politik pada dasarnya adalah bagaimana cara seorang individu mendapatkan sebuah kekuasaan. Secara harfiah, politik itu sendiri artinya tentang kekuasaaan. Namun dalam artian yang lebih luas politik itu berarti bagaimana sebuah kekuasaan tersebut dapat berguna bagi lingkungan dan sekitarnya.

“Saya berharap acara dengan bentuk forum seperti ini dapat diperbanyak lagi, sehingga menjadi wadah untuk memperkaya ilmu pengetahuan di bidang politik,” beber Ade.

(David/Red)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
RH Author