Menu

Mode Gelap
Awas Masuk Angin, Politisi PDIP Desak Inspektorat Periksa Dugaan Pungli PPPK di SMAN/SMKN Lebak Tender RSUD Panunggangan Barat Rp30 Miliar Diduga Direkayasa, CBA Desak Audit Menyeluruh Pakar Politik Sebut Pilkada Tak Langsung Perlemah Demokrasi Kejagung Bintang Terang Pemberantasan Korupsi di Tengah Tahun yang Penuh Tantangan Buntut Asyik Main Golf Saat Bencana, Matahukum Desak Presiden Pecat Kepala BGN Jaga Kondusifitas, GP Ansor dan Banser Bersama APH Lakukan Pengamanan Ibadah Natal di Sorong

Nasional

Dugaan Keterlibatan Gus Yahya dengan Figur Pro-Israel Menuai Polemik


Foto (red). Perbesar

Foto (red).

Teropongistana.com Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menyampaikan permohonan maaf terkait polemik undangan akademisi asal Amerika Serikat, Peter Berkowitz, dalam program Akademi Kepemimpinan Nasional NU (AKN NU).

Gus Yahya mengakui kurang cermat dalam proses seleksi narasumber sehingga tidak meneliti secara detail latar belakang Berkowitz yang dikenal memiliki pandangan pro-Israel.

“Saya mohon maaf atas kekhilafan dalam mengundang Peter Berkowitz tanpa memperhatikan latar belakang zionisnya. Hal ini semata-mata karena kekurangcermatan dalam melakukan seleksi,” ujar Gus Yahya, dikutip dari Antara, Kamis (28/8/2025).

Ia menegaskan bahwa sikap PBNU tidak berubah dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan penuh.

Peter Berkowitz menuai kritik publik setelah mengisi acara di Universitas Indonesia. Dari sejumlah tulisan yang dipublikasikannya, Berkowitz kerap mendukung kebijakan Israel terhadap Palestina, bahkan pernah mengusulkan relokasi warga Gaza ke Sinai, Mesir.

Undangan terhadap Berkowitz dalam forum AKN NU kemudian memicu protes, sebab program kaderisasi tersebut dirancang sebagai arena pembentukan pemimpin masa depan NU dengan wawasan geopolitik internasional.

Di tengah polemik, beredar spekulasi di sebagian kalangan masyarakat yang menilai langkah Gus Yahya bisa dimanfaatkan oleh pihak asing. Seorang tokoh NU yang enggan disebutkan namanya menilai, PBNU perlu berhati-hati agar tidak dijadikan alat kepentingan luar.

Meski demikian, hingga kini tidak ada bukti yang menguatkan berbagai spekulasi, termasuk tuduhan yang mengaitkan Gus Yahya dengan badan intelijen asing. Gus Yahya sendiri menegaskan kembali bahwa NU tidak pernah berubah sikap dalam mendukung Palestina.

Baca Lainnya

Pesan Natal 2025, Menag Tekankan Peran Keluarga Menjaga Iman

24 Desember 2025 - 16:21 WIB

Pesan Natal 2025, Menag Tekankan Peran Keluarga Menjaga Iman

Refleksi Kinerja 2025, Menag: Agama Jadi Energi Pemersatu Bangsa

24 Desember 2025 - 16:17 WIB

Refleksi Kinerja 2025, Menag: Agama Jadi Energi Pemersatu Bangsa

Tindak Tegas Mafia Tanah di Bogor

24 Desember 2025 - 10:22 WIB

Tindak Tegas Mafia Tanah Di Bogor
Trending di Nasional