Menu

Mode Gelap
Jampidsus Dilaporkan ke Presiden, Diduga Salahgunakan Wewenang Selaku Ketua Satgas PKH Komrad 98 Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Diduga Halangi Tugas Jurnalistik, Matahukum Minta JamWas Tegur Petugas dan Oknum TNI di Kejari Lebak Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen Mahkamah Agung Kabulkan Kasasi Karyawan PT Asi Pudjiastuti Aviation

Nasional

Dapur Sekolah Bisa Membentuk Karakter Anak Mandiri dan Budaya Antri


Keterangan foto : Makan Bergizi Gratis (MBG) terus dipercepat, solusinya dengan memberdayakan secara maksimal dapur-dapur sekolah, Jumat (29/8/2025) Perbesar

Keterangan foto : Makan Bergizi Gratis (MBG) terus dipercepat, solusinya dengan memberdayakan secara maksimal dapur-dapur sekolah, Jumat (29/8/2025)

Teropongistana.com JAKARTA – Sejak awal Presiden Prabowo Subianto sudah mewanti-wanti agar penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) terus dipercepat, solusinya dengan memberdayakan secara maksimal dapur-dapur sekolah, tidak hanya melalui dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Arahan presiden tersebut semata-mata untuk memastikan agar semakin cepat dan semakin banyak anak-anak, para siswa, termasuk para ibu hamil dan menyusui di seluruh Indonesia yang bisa menikmati makan bergizi yang sangat dibutuhkan untuk pemenuhan gizi dalam pertumbuhannya.

Pemanfaatan Dapur Sekolah secara maksimal untuk Program MBG ini melibatkan sekolah dan lingkungan sekitar. Targetnya meliputi pemenuhan standar kebersihan dan sanitasi, memastikan kapasitas produksi yang sesuai, menerapkan pengelolaan bahan makanan yang higienis, menjamin sirkulasi dan ventilasi udara yang baik, serta penyimpanan dan penyajian makanan yang aman.

Dapur Sekolah juga dapat berfungsi sebagai pusat edukasi gizi, mendukung ekonomi lokal melalui pengadaan bahan dari UMKM, dan menjadi bagian dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menyalurkan makanan bergizi sesuai standar Badan Gizi Nasional.

Selain itu, menurut Fadhil As, Mubarok dari Mubarok Institute, dengan memberdayakan dan memaksimalkan fungsi dan peran Dapur Sekolah, tidak sekadar menyediakan makanan semata, tetapi menjadi laboratorium untuk pendidikan karakter anak-anak.

“Saat anak-anak terlibat dalam kegiatan seperti mencuci piring, membersihkan area makan secara mandiri, sejatinya mereka sedang mempraktekkan pembelajaran untuk tanggung jawab, gotong royong, dan saling menghargai, serta rasa kebersamaan. Semoga hal-hal kecil ini bisa membangkitkan karakter anak-anak kita ke depan, yang selama ini terasa hilang,” jelas pria yang akrab disapa Gus Fadhil ini.

Perlunya Digitalisasi untuk Menunjang Percepatan Penerima Manfaat

Hal lain untuk mempercepat Program MBG ini, pemerintah juga berencana akan menerapkan sistem digital dalam pelaksanaan program MBG.

Hal ini disampaikan Ketua Dewan ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan kepada awak media, di Kantor Kementrian Komdigi, Jakarta, Selasa (26/08/2025).

Sistem digital yang d pakai lanjut pria yang akrab disapa LBP juga merupakan bagian dari implementasi Digital Infrastruktur (DPI).

“Jika menggunakan digitalisasi maka data-data terkait MBG juga akan lebih lengkap, sehingga Bapak Presiden bisa mendapat data-data yang lebih lengkap, sehingga beliau bisa membuat keputusan-keputusan yang tepat,” jelas Luhut.

Sementara itu, Yudhie Haryono (CEO Nusantara Centre dan Ekonom Pancasila), kepada media menyampaikan bahwa bahwa program Makan Bergizi Gratis ini lumayan bagus, minimal niatnya bagus.

“Bahwa di sana sini masih banyak kekurangan, itu memang suatu problem tersendiri, dan Presiden Prabowo Subianto harusnya mempunyai tim yang keren dan beken. Beliau gagal membuat the winning team dalam kabinetnya, sehingga program yang bagus masih terjadi kendala dan tak sukses di lapangan,” pungkasnya. (ws)

Baca Lainnya

Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

24 Oktober 2025 - 06:53 WIB

Anggota Dpr Ri Komisi Iv Fraksi Nasdem, Arif Rahman, Menegaskan Pentingnya Memperkuat Landasan Hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (Bpip) Agar Lembaga Tersebut Memiliki Legitimasi Dan Kewenangan Yang Kuat Dalam Menjalankan Tugas Pembinaan Ideologi Bangsa Secara Berkelanjutan. Menurut Arif Rahman Yang Juga Sebagai Badan Legislasi Dpr Ri (Baleg Dpr Ri) , Keberadaan Bpip Bukan Sekadar Simbol Pembinaan Ideologi, Tetapi Menjadi Garda Terdepan Dalam Menjaga Nilai-Nilai Pancasila Agar Tetap Hidup, Relevan, Dan Diterapkan Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara. “Bpip Perlu Memiliki Dasar Hukum Yang Kokoh Agar Tidak Hanya Bersifat Administratif, Tetapi Juga Memiliki Daya Dorong Dalam Pembentukan Karakter Kebangsaan Yang Berlandaskan Pancasila,” Ujar Arif Rahman Dalam Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Yang Digelar Bersama Bpip. Lebih Lanjut, Arif Menyoroti Perlunya Penanaman Dimensi Pancasila Di Tengah Masyarakat, Terutama Di Era Digital Yang Sarat Dengan Arus Informasi Tanpa Batas. Ia Menilai, Banyak Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Dan Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila, Baik Dalam Tindakan Sosial Maupun Perilaku Di Media Sosial. “Hari Ini Kita Melihat Ada Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Pancasila. Karena Itu, Perlu Upaya Bersama Untuk Menanamkan Nilai-Nilai Luhur Pancasila Agar Masyarakat Tidak Mudah Terprovokasi, Tetap Bijak Dalam Bersikap, Dan Mampu Menempatkan Kepentingan Bangsa Di Atas Kepentingan Pribadi,” Tegasnya. Arif Rahman Menambahkan Bahwa Penguatan Peran Bpip Juga Harus Diiringi Dengan Pendekatan Edukatif Dan Kultural, Agar Nilai-Nilai Pancasila Tidak Hanya Diajarkan, Tetapi Benar-Benar Dihidupi Dalam Perilaku Sehari-Hari. “Pancasila Bukan Sekadar Hafalan Lima Sila, Tetapi Panduan Moral Dan Kompas Kebangsaan. Pembinaan Ideologi Harus Masuk Ke Ruang-Ruang Pendidikan, Keluarga, Bahkan Dunia Digital,” Ungkapnya. Melalui Kegiatan Bersama Bpip Ini, Arif Berharap Generasi Muda Dan Seluruh Elemen Masyarakat Semakin Memahami Pentingnya Pancasila Sebagai Falsafah Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa Di Tengah Tantangan Globalisasi Dan Disrupsi Teknologi.

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

23 Oktober 2025 - 15:43 WIB

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik DPP PSI di Pasar Barito

22 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik Dpp Psi Di Pasar Barito
Trending di Nasional