Teropongistana.com Jakarta — Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai manajemen Polri perlu segera dibenahi menyusul insiden penabrakan seorang pengemudi ojek online oleh kendaraan yang dikendarai anggota Brimob saat aksi demonstrasi berlangsung.
“Saya kira manajemen Polri harus dirubah, termasuk mindset mereka. Tindakan brutal saat demo ini menambah panjang catatan hitam Polri,” ujar Jerry dalam keterangannya.
Menurutnya, kasus ini bukan yang pertama kali mencoreng institusi kepolisian. Sebelumnya publik juga dihebohkan dengan sejumlah kasus besar seperti pembunuhan Brigadir Joshua oleh Ferdy Sambo, dugaan peredaran narkoba yang melibatkan Irjen Teddy Minahasa, penembakan siswa SMK di Semarang oleh Aipda Robiq, hingga kasus pembunuhan ibu kandung di Cileungsi yang dilakukan Aipda Nikson Pangaribuan.
“Polisi yang melakukan tindakan salah harus dihukum atas perbuatannya,” tegas Jerry.
Namun ia juga menyoroti faktor situasional dalam penanganan aksi demonstrasi. “Secara etika situasional, kalau polisi tidak menyelamatkan diri saat demo bisa celaka juga. Tinggal dilihat apakah penabrakan tukang ojol ini disengaja atau tidak,” jelasnya.
Jerry membandingkan peristiwa tersebut dengan tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang akibat tembakan gas air mata. “Itu jelas salah kelola. Jangan sampai Polri terus mengulang kesalahan yang membuat masyarakat kehilangan nyawa,” ujarnya.