Menu

Mode Gelap
Penumpang WNA Whoosh Naik 65,3%, Bukti Kontribusi Nyata terhadap Pertumbuhan Pariwisata Indonesia Bungurmekar Berjuang, Warga Siap Merangsek Ke Istana Presiden Minta Bantuan KPK Diminta Periksa Jampidsus Kejagung Terkait Dugaan Korupsi dan Pencucian Uang Banjir Dukungan, Ade Rosi Layak Jadi Ketua Golkar di Lebak Lukai Birokrasi, Dugaan Nepotisme dalam Pelantikan Pejabat Eselon II Pemprov Banten Disorot Matahukum Dukung Terobosan Kajari Karawang Serifikasi Tanah Wakaf

Nasional

Dapur Sekolah Menjamin Kesehatan dan Tepat Waktu Pelaksanaan MBG


Dapur Sekolah untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) Perbesar

Dapur Sekolah untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Teropongistana.com JAKARTA – Kunci sukses penerapan Dapur Sekolah untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah kompak, saling mendukung, dan gotong-royong. Keterlibatan semua pihak, mulai dari orang tua/komite sekolah, guru, karyawan dan pengelola kantin sekolah sangat menentukan tingkat keberhasilan program MBG ini.

Oleh karena itu, semua ikut terlibat baik dari orang tua/komite sekolah, staf sekolah, dan petugas kantin. Para orang tua bertugas dalam penyiapan bahan yang akan dimasak, sampai dengan menyiapkan makanan yang sudah masak dari dapur ke meja prasmanan yang telah disediakan.

Ibu Ani, salah satu orang tua siswa SDN 01 Menteng Jakarta Pusat mengaku dirinya mulai bertugas sejak pukul 05.00 WIB, ikut membersihkan sayur mayur yang akan dimasak dan juga menyiapkan makanan untuk para siswa.

“Iya, karena ada anak di rumah, saya tadi sampai di sekolah ini jam 05.00 WIB, langsung bantu-bantu membersihkan dan memotong sayuran, dan kerjaan lain. Dengan terlibatnya orang tua dan komite sekolah seperti ini, sekaligus ikut mengawasi kondisi dan kualitas makanan untuk para siswa. Dan tidak mungkin kami menyiapkan makanan yang asal-asalan, pastinya makanan yang terbaik, kan untuk anak kita sendiri,” jelas Ani.

Senada dengan Ani selaku orang tua siswa, Ibu Puji salah seorang guru mengatakan bahwa dirinya senang, melihat antusiasme para siswa saat mengantri untuk mendapatkan Makanan Bergizi Gratis.

“Kami para guru dilibatkan sebagai tim panitia, untuk mendampingi para siswa saat antri untuk mengambil makanan di meja prasmanan. Dan untuk proses belajar dan mengajar tetap berjalan seperti biasa, tidak ada kendala,” ujar Puji.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belakangan menuai perhatian publik setelah rangkaian kasus keracunan massal terjadi di sejumlah daerah.

Ratusan siswa mulai dari Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga kasus terbesar di Bengkulu jadi korban keracunan.

Banyaknya kasus keracunan MBG dinilai sebagai kegagalan sistemik.

Belum ada upaya dari pemerintah dalam hal ini BGN (Badan Gizi Nasional) mencari solusi dari banyaknya kasus keracunan pada MBG.

Pada 11 September 2024, SDN 01 Menteng Jakarta Pusat menorehkan pengalaman baru, dimana Sekolah Obama dengan jumlah siswa 380 siswa ini menerapkan Dapur sekolah sebagai salah satu alternatif meminimalisir keracunan makanan.

Hasilnya sangat memuaskan karena para siswa tidak ada yang ogah-ogahan menyantap makanan.

Dapur Sekolah adalah cara baru menyajikan MBG kepada siswa berbasis dapur mandiri yang dikerjakan oleh pihak sekolah dengan melibatkan lingkungan sekitar.

Baca Lainnya

Penumpang WNA Whoosh Naik 65,3%, Bukti Kontribusi Nyata terhadap Pertumbuhan Pariwisata Indonesia

4 November 2025 - 12:27 WIB

Penumpang Wna Whoosh Naik 65,3%, Bukti Kontribusi Nyata Terhadap Pertumbuhan Pariwisata Indonesia

Tegakan Hukum di Sulsel, Dr Didik Farkhan UngAkan Focus Tiga Poin Penting

31 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Tegakan Hukum Di Sulsel, Dr Didik Farkhan Ungakan Focus Tiga Poin Penting

H Ayep Zaki Sinergi Bareng Pemerintah Gorontalo, Ada Apa

30 Oktober 2025 - 15:46 WIB

Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki Menghadiri Pencanangan Dan Penanaman Bambu Betung Yang Digelar Pemerintah Kabupaten Boalemo, Gorontalo. Ini Menjadi Momentum Kebersamaan Dua Daerah Yang Terjalin Dalam Semangat Menanam Kebaikan. “Saya Bersama Bupati Boalemo (Rum Pagau) Dan Wakil Ketua Dprd Provinsi Gorontalo (Ridwan Monoarfa), Baru Saja Menanam Bambu Betung. Ini Menjadi Lambang Menanam Kebaikan Antara Kota Sukabumi Dan Kabupaten Boalemo. Mudah-Mudahan Pada Waktunya, Kita Akan Memanen Benih Kebaikan Ini,” Ujar H. Ayep Zaki Sesaat Setelah Menanam Bambu Betung Di Desa Kuala Lumpur, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Kamis (30/10/2025). Penanaman Tersebut Juga Disaksikan Anggota Dpr Ri Dari Dapil Gorontalo Yang Juga Ketua Dpw Nasdem Gorontalo, Rachmat Gobel, Bupati Boalemo Rum Pagau, Wakil Bupati Lahmuddin Hambali, Jajaran Forkopimda Boalemo, Serta Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, H. Andang Tjahjandi. Dalam Kesempatan Tersebut, Ayep Zaki Menyampaikan Makna Di Balik Penanaman Bambu Betung Yang Dilakukan Bersama Para Tokoh Daerah Dan Nasional, Bahwa Setiap Kebaikan Yang Ditanam Akan Melahirkan Kebaikan Baru Di Masa Mendatang. “Apabila Kita Menanam, Pasti Akan Memanen. Maka Tanamlah Kebaikan Agar Kita Memanen Kebaikan Juga,” Tukasnya. *Menanam Kebaikan Dalam Bentuk Wakaf Produktif* Semangat Menanam Kebaikan Juga Muncul Dalam Bentuk Lain, Yakni Melalui Program Wakaf Produktif Yang Telah Dijalankan Di Kota Sukabumi. Program Ini Mendapat Apresiasi Langsung Dari Rachmat Gobel, Yang Melihat Kesamaan Nilai Antara Gerakan Pelestarian Bambu Dengan Semangat Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Wakaf. “Saya Menyambut Baik Program Wakaf Produktif Di Kota Sukabumi. Ke Depan, Kami Di Gorontalo Akan Mengimplementasikan Konsep Wakaf Produktif Tersebut,” Ujar Rachmat Gobel Dalam Pernyataannya. Rachmat Gobel Menilai, Gerakan Wakaf Produktif Seperti Yang Dikembangkan Di Kota Sukabumi Adalah Bentuk Nyata Dari Menanam Kebaikan Sosial Dan Ekonomi Yang Hasilnya Dapat Dinikmati Masyarakat Luas. &Quot;Wakaf Tidak Hanya Dimaknai Sebagai Ibadah, Sekaligus Instrumen Pembangunan Berkelanjutan Yang Mampu Memberdayakan Komunitas Dan Memperkuat Kemandirian Ekonomi Umat,&Quot; Jelas Gobel. Ini Seolah Menegaskan Di Akar Rumput Telah Terjalin Kolaborasi Yang Mapan Antara Gorontalo Dan Kota Sukabumi, Rachmat Gobel Dan Ayep Zaki. Di Tempat Yang Sama, Bupati Boalemo Rum Pagau Menilai Kegiatan Penanaman Bambu Ini Sebagai Langkah Strategis Untuk Pelestarian Lingkungan Sekaligus Edukasi Ekologis Bagi Masyarakat. “Program Ini Sangat Bagus, Bambu Di Masa Depan Akan Menjadi Pengganti Kayu. Penebangan Kayu Sangat Dilarang Karena Kita Berada Di Wilayah Khatulistiwa, Di Mana Hutan Kita Adalah Paru-Paru Dunia,” Ungkap Rum Pagau. *Simbol Persaudaraan Dan Peradaban* Penanaman Bambu Betung Di Gorontalo Menjadi Simbol Sinergi Lintas Daerah Yang Menghubungkan Nilai Kearifan Lokal Dengan Gerakan Sosial Modern. Baik Penanaman Bambu Maupun Pengembangan Wakaf Produktif Sama-Sama Berakar Pada Prinsip Keberlanjutan Dan Kemaslahatan. Dari Kegiatan Ini, Terlihat Bagaimana Pemerintah Kota Sukabumi Dan Kabupaten Boalemo Saling Menginspirasi Dalam Membangun Peradaban Baru Yang Berlandaskan Kebaikan, Gotong Royong, Dan Kepedulian Terhadap Lingkungan Serta Kesejahteraan Masyarakat.
Trending di Nasional