Menu

Mode Gelap
Ikatan Keluarga Besar Pemuda Tegal Bersatu Apresiasi Respons Cepat Sufmi Dasco Soal Rehabilitasi Dua Guru di SMA 1 Luwu Utara Arif Rahman Kembangkan Sentra Emping Pandeglang: Produk Lokal Kita Harus Mendunia Kemenag Inisiasi Forum Akademik Internasional Terkait Gaza dan Perdamaian Dunia Diduga Tak Miliki Izin, PT SGT di Jawilan Bodong dan Berbahaya Gerak 08 Banten Desak Satgas PKH Sikat Habis Tambang Ilegal di Indonesia Perusahaan Tambang Merasa Dipersulit, MinerbaOne Error dan Revisi RKAB

News

Upaya Pemberantasan Buta Aksara: Dewan Pendidikan Papua Tengah dan Gerak 08 Mengusulkan Program ke Pemprov


Foto Yusak Ernes Tebay bersama anak papua tengah dan warga. Perbesar

Foto Yusak Ernes Tebay bersama anak papua tengah dan warga.

Teropongistana.com Papua Tengah — Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Papua Tengah, Yusak Ernes Tebay, yang juga menjabat sebagai Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif (Gerak 08) Papua Tengah, secara resmi mengajukan permohonan kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk mendukung program pemberantasan buta aksara di wilayah tersebut. Program ini direncanakan menyasar delapan kabupaten di Papua Tengah.

Dalam surat permohonan yang ditujukan kepada Gubernur Papua Tengah, Yusak menyampaikan bahwa angka buta aksara di Papua Tengah masih tergolong tinggi. Berdasarkan data Dewan Pendidikan, Papua Tengah berada di peringkat kedua provinsi dengan angka buta aksara tertinggi di Indonesia, mencapai 20,93 persen, 10 Juni 2025.

“Kami berinisiatif membuka posko pembelajaran di tempat-tempat ibadah, khususnya gereja, agar masyarakat yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung dapat belajar secara bertahap,” ujar Yusak dalam keterangannya. Ia menegaskan, program ini merupakan bagian dari komitmen mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Faktor Penyebab dan Tantangan, Yusak mengungkapkan beberapa faktor utama penyebab tingginya angka buta aksara di Papua Tengah, antara lain:

1. Ekonomi — Keterbatasan ekonomi masyarakat menyebabkan pendidikan bukan menjadi prioritas utama.
2. Aksesibilitas Wilayah — Banyak kampung sulit dijangkau layanan pendidikan formal.
3. Budaya dan Sosial — Masih ada pandangan bahwa pendidikan belum menjadi kebutuhan mendesak.
4. Minimnya Sarana Baca — Kekurangan taman bacaan dan perpustakaan di pelosok kampung.

Program pemberantasan buta aksara ini akan dilaksanakan di delapan kabupaten: Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Mimika, Nabire, Paniai, Puncak, dan Puncak Jaya, dengan total populasi sekitar 1,3 juta jiwa.

Metode yang akan digunakan mencakup:
Pembelajaran huruf dan membaca dasar, Latihan menulis sederhana, Media lagu-lagu lokal yang familiar, Buku panduan membaca dan menulis, Pendekatan berbasis komunikasi dan budaya setempat.

Program ini akan melibatkan Forum Komunikasi Generasi Muda Papua Tengah (FKGMPPT), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), serta GERAK 08 Papua Tengah. Selain itu, gereja-gereja lokal akan menjadi mitra utama untuk menjangkau masyarakat melalui sekolah minggu dan aktivitas ibadah.

Untuk mendukung keberlangsungan program, Dewan Pendidikan juga mengajukan anggaran dana untuk transportasi tutor, percetakan bahan ajar, perlengkapan pembelajaran, serta biaya operasional antar kabupaten.

“Besarnya angka buta aksara di Papua Tengah adalah tanggung jawab bersama. Kami ingin membuktikan bahwa gereja, pemuda, dan pemerintah dapat bersinergi demi meningkatkan martabat masyarakat Mepago melalui pendidikan,” tegas Yusak.

Dewan Pendidikan Papua Tengah berharap Pemerintah Provinsi Papua Tengah dapat memberikan dukungan penuh terhadap program ini. “Kami siap berkolaborasi sepenuhnya dengan seluruh elemen masyarakat, dan berharap permohonan ini mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah,” tutup Yusak.

Baca Lainnya

Revitriyo Husodo, Pentingnya Pelestarian Budaya Dan Kearifan Lokal

31 Oktober 2025 - 12:09 WIB

Revitriyo Husodo

CBA: Penolakan SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Simon Aloysius Mantiri Permalukan Bahlil Lahadalia

3 Oktober 2025 - 15:33 WIB

Cba: Penolakan Spbu Swasta Beli Bbm Pertamina, Simon Aloysius Mantiri Permalukan Bahlil Lahadalia

Fraksi NasDem Dukung Lanjutan Pembahasan Dua Raperda di DPRD Banten

30 September 2025 - 21:32 WIB

Fraksi Nasdem Dukung Lanjutan Pembahasan Dua Raperda Di Dprd Banten
Trending di News