Menu

Mode Gelap
Masyarakat Pasangkayu Melawan Kriminalisasi dan Perampasan Tanah Diduga oleh Astra Agro Lestari Hentikan Aktivitas PT Position di Maluku Utara, Bebaskan 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji Residivis Kasus Korupsi Kembali Ditetapkan Sebagai Tersangka Oleh Polda Metro Jaya, Kali Ini Tersandung Kasus Penggelapan Boedel Pailit Menteri PKP dan Jaksa Agung Kolaborasi Basmi Praktik Korupsi di Sektor Perumahan APSP Demo Astra Agro dan Kejagung: Hentikan Kriminalisasi, Usut Mega Korupsi Sawit Konsep Dapur Sekolah Utamakan Masyarakat Lokal Meminimalisir Konglomerasi MBG

News

Ketua Gerak 08 Papua Tengah Apresiasi Anggaran Pendidikan 2025, Minta Pemerintah Serius Tangani Tiga Jalur Pendidikan


Foto (Red) Perbesar

Foto (Red)

Teropongistana.com Papua Tengah — Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif (Gerak 08) Papua Tengah, Yusak Ernes Tebay, menyampaikan apresiasi atas langkah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang telah menganggarkan dana pendidikan dalam jumlah besar untuk tahun 2025. Menurutnya, alokasi anggaran tersebut menunjukkan kepedulian Presiden terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) di seluruh Indonesia.

“Kami sangat salut kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto. Beliau menunjukkan komitmen yang luar biasa terhadap dunia pendidikan. Anggaran besar yang telah disiapkan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun SDM Indonesia,” ujar Yusak dalam keterangannya, Kamis (12/6/2025).

Namun demikian, Yusak menegaskan bahwa anggaran besar yang telah disiapkan pemerintah pusat harus diimbangi dengan kerja nyata di lapangan, khususnya oleh para pejabat terkait, mulai dari gubernur, bupati/wali kota, hingga kepala dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

“Kami minta kepada Bapak Presiden, melalui Menteri Pendidikan, agar benar-benar melakukan pengawasan serius. Harus diteliti, kelompok pendidikan mana yang perlu ditangani secara prioritas,” tegas Yusak.

Yusak juga mengingatkan bahwa pendidikan di Indonesia memiliki tiga jalur utama, yakni:

1. Pendidikan formal,
2. Pendidikan nonformal, dan
3. Pendidikan informal.

Ia menilai, selama ini pemerintah daerah belum optimal dalam menangani ketiga jalur tersebut, terutama di wilayah Papua Tengah.

“Negara sudah siapkan anggaran besar, tapi kenyataannya hingga kini kita masih menghadapi masalah serius, seperti buta aksara yang masih ada di berbagai daerah, rakyat yang belum hidup tenang, dan masalah kesehatan yang belum tuntas. Ini menjadi tanda tanya, apakah Indonesia bisa mencapai visi Generasi Emas 2045?” ungkapnya.

Yusak menegaskan, jika visi besar tersebut tidak tercapai, maka perlu dipertanyakan siapa yang harus bertanggung jawab. Ia berharap dengan anggaran besar yang sudah disiapkan Presiden Prabowo, Papua Tengah bisa mendapat perhatian khusus agar ketertinggalan di sektor pendidikan bisa segera teratasi.

“Selama ini pendidikan di Papua Tengah masih tertinggal karena tidak ada yang serius mengurusnya. Kami sangat berharap pemerintah pusat melalui Presiden Prabowo dapat memberikan perhatian khusus bagi Papua Tengah,” pungkasnya.

Baca Lainnya

Pemuda Katolik Komda Bali Serukan Generasi Muda Tetap Tenang dan Tidak Terprovokasi

30 Agustus 2025 - 19:42 WIB

Pemuda Katolik Komda Bali Serukan Generasi Muda Tetap Tenang Dan Tidak Terprovokasi

Ribuan Pengemudi Ojek Online Gelar Demo di Depan DPR RI, Ricuh hingga Masuk ke Gedung

29 Agustus 2025 - 18:43 WIB

Ribuan Pengemudi Ojek Online Gelar Demo Di Depan Dpr Ri, Ricuh Hingga Masuk Ke Gedung

Raja Juli Curhat Minta Anak Buah Tak Tarik Upeti, Pengamat Harus Bisa Buktikan

29 Agustus 2025 - 13:06 WIB

Raja Juli Curhat Minta Anak Buah Tak Tarik Upeti, Pengamat Harus Bisa Buktikan
Trending di News