Menu

Mode Gelap
CBA: Kenaikan PBB Timbulkan Gejolak, Menteri Keuangan dan Mendagri Layak Mundur PT Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, CBA: Kejati DKI Harus Selidiki Ridwan Hisyam Blak-blakan Soal Golkar, Munaslub, dan Dukungan Politik Dirut KAI Bobby Rasyidin Minta Jadwal Ulang Pemeriksaan KPK Ketahanan Nasional Desa Cibalok: Proyek Sosial Penaburan 100.000 Benih Ikan di Sungai Cibalok Kecolongan PBB 250% di Pati: Pengamat Minta Presiden Copot Sri Mulyani dan Tito Karnavian dari Jabatanya

Hukum

IJP Purn Sisno Adiwinoto Pengamat Kepolisian, Solidaritas Pandawa Lima


IJP Purn Sisno Adiwinoto Pengamat Kepolisian, Solidaritas Pandawa Lima Perbesar

Teropongistana.com

Jakarta – Lakon Wayang (gambaran)
”Pandawa Boyong” yang diketengahkan pada pagelaran wayang orang ini, menyiratkan Soliditas Pandawa Lima, yang dimainkan oleh Panglima TNI, Kapolri, dan 3 Kepala Staf Angkatan : Darat, Laut, dan Udara.

Sepertinya dalam kisah wayang ini adalah gambaran untuk memperkokoh soliditas dan untuk mempersatukan , juga untuk mengingatkan agar kita tetap saling asih, asah dan asuh dalam suka duka ”malawan keangkara murkaan, kesewenang-wenangan, kedzholiman dan ketidak benaran serta ketidakadilan”, 21/01/2023.

Pagelaran wayang orang hanyalah ”Simbolis” Kebenaran yang diwakili oleh Pandawa Lima melawan Ketidakbenaran yang diwakili Korawa dengan segala bentuk dan jenisnya.

Jadi hemat saya, pegelaran wayang orang dengan lakon Pandawa Boyong bukan hanya sekadar mengaktualisasi kan budaya bangsa berupa Tontonan yang sangat menarik, namun juga menyiratkan Tuntunan pesan moral yang disampaikan bahwa di dalam menghadapi berbagai serangan, gangguan maupun ancaman terhadap Pertahanan dan Keamanan Negara, bahwa Panglima TNI, Kapolri, dan ketiga Kepala Staf Angkatan, menunjukan Solid dan Bersinergi satu dengan yang lainnya untuk menjaga dan memelihara Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di bawah naungan falsafah Pancasila, UUD’45, Sang Saka Merah – Putih dan Bhineka Tunggal Ika, Wawasan Nusantara, Wawasan Kebangsaan serta “Wawasan Keamanan Nasional”.

Baca juga: Pengamat Kepolisian, Pecat Polisi Nakal dan Tidak Profesional

Dan bagi Polri sudah semestinya ditambahkan dengan doktrin Tata Tentrem Kerta Raharja, pedoman hidup Tribrata dan pedoman kerja Catur Prasatya.

Bahwa, Kata kunci lakon wayang ini adalah Bharata Yuda dan Boyong, bisa dimaknakan “perang oleh yang putih melawan yang hitam”, yang putih (yang baik dan benar) yang menang, kemudian Boyong siap pindah ke IKN,Jayalah NKRI tercinta.

Baca Lainnya

Dirut KAI Bobby Rasyidin Minta Jadwal Ulang Pemeriksaan KPK

18 Agustus 2025 - 07:20 WIB

Dirut Kai Bobby Rasyidin Minta Jadwal Ulang Pemeriksaan Kpk

Kecolongan PBB 250% di Pati: Pengamat Minta Presiden Copot Sri Mulyani dan Tito Karnavian dari Jabatanya

17 Agustus 2025 - 17:08 WIB

Kecolongan Pbb 250% Di Pati: Pengamat Minta Presiden Copot Sri Mulyani Dan Tito Karnavian Dari Jabatanya

GEMAH Desak KPK Periksa Shielvia Septiani, Istri Dirlantas Polda Jambi, Terkait Dugaan Pencucian Uang Rp5,2 Miliar

17 Agustus 2025 - 12:08 WIB

Gemah Desak Kpk Periksa Shielvia Septiani, Istri Dirlantas Polda Jambi, Terkait Dugaan Pencucian Uang Rp5,2 Miliar
Trending di Hukum