Menu

Mode Gelap
Wujud Peduli, Ketua DPRD Kota Serang Hadiri Penyerahan Santunan Ahli Waris Pegawai Burhanudin ST Lantik Jaksa Agung Muda Pembinaan dan 4 Staf Ahli Launching Buku Kohati HMI Cabang Bogor Perempuan Berdaya Membangun Generasi Digdaya Tegaskan Loyalitas Ketum Mardiono, DPW PPP Papua Barat Daya Puji Menkumham Kiai Maman Imanulhaq Dorong Pemerintah Hadir dalam Pembangunan Ponpes Parulian Silalahi: Surat Edaran Sekda DKI Hambat Penyerapan Anggaran ke Masyarakat

Megapolitan

DPR RI : Pengendalian Inflasi Di Daerah Jangan Hanya Sebatas Jargon


Anggota DPR RI menekankan Pengendalian Di Daerah Jangan Hanya Sebatas Jargon, (Minggu, 9/4/2023) Perbesar

Anggota DPR RI menekankan Pengendalian Di Daerah Jangan Hanya Sebatas Jargon, (Minggu, 9/4/2023)

Teropongistana.com, Jakarta – Anggota Komisi XI DPR RI Ela Siti Nuryamah menegaskan pengendalian inflasi di daerah, khususnya selama Ramadan dan Hari Raya Idulfitri, jangan hanya sebatas jargon. Karena itu, ia meminta kepada segenap Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia di daerah untuk serius dan mengukur tingkat efektivitas setiap kebijakan untuk pengendalian inflasi tersebut.

“Maksudnya efektivitas itu tolong (koordinasinya) ditingkatkan dengan baik. Agar jangan hanya sebatas jargon, karena semua daerah rata2 bicara ini, (yaitu soal) pengendalian inflasix jaga stok pangan, semuanya daerah isunya itu apalagi hadapi lebaran. Tetapi peran-peran ini mohon dimaksimalkan tak hanya sebatas jargon,” tegas Ela saat mengikuti pertemuan dalam Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi XI DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah.

 

Baca Juga : Gas Terus, Jajaran Kanwilkumham Banten Gagalkan Penyeludupan Sabu Dalam Saku Celana

 

Karena itu, ia meminta para KPW BI daerah ini untuk secara rutin melaporkan setiap program BI dalam penanganan inflasi di beberapa titik. Hal itu dalam rangka untuk mengukur dan evaluasi capaian BI serta langkah intervensi apa yang seharusnya dicapai jika target inflasi itu tak terpenuhi.

“Misalnya, kita ngadain (program) pasar murah, sudah kurang lebih di 6.947 titik. Saya tidak tahu berapa (orang) ini per titiknya dan berapa subsidinya berapa? Dan itu mungkin disinergikan dengan data inflasi atau stok pangan yang ada,” urai Anggota Fraksi PKB itu.

 

Ini Juga : Riyanta S.H Komisi II DPR RI Patut Diapresiasi Kinerjanya, Begini Profilnya

Ia menegaskan mengukur tingkat efektivitas program BI ini diperlukan meskipun ranah kerja BI lebih bersifat moneter. Namun, kebijakan BI tersebut selaras dengan upaya Kemenkeu bahwa bantuan sembako selama Ramadan dan Idulfitri ini bagian dari upaya untuk menaikkan daya beli masyarakat.

“Tapi kan jumlahnya (bantuan ini untuk) 40 juta (jiwa) ini kan betul-betul utk shock absorber. Ini kan sudah kelihatan (dampaknya). Dari 260 juta jiwa kelihatan, 40 juta jiwa yang diberikan sembako untuk meningkatkan daya beli,” papar Ela.

 

Baca Ini : Komisi II DPR RI, Riyanta Minta Penyusunan RDTR Tetap Perhatikan Kearifan Lokal

Termasuk menjaga stok pangan, Ela pun mengapresiasi upaya BI yang berkolaborasi dengan Pemda setempat. Komisi XI, tegasnya, pun rutin yntuk rapat dengan Pemda dan BI untuk mengantisipasi inflasi tersebut. “Tetapi tadi yang disampaikan tentang early warning system (tentang) harga stok pangan. Jadi, bisa ada (laporan) update per minggu, harian, per bulan untuk harga-harga, akhirnya bisa diintervensi kebijakan,” tutupnya.(Deni)

Baca Lainnya

CBA Sebut Dana Nasabah di BNI Tak Lagi Aman, Masyarakat Harus Waspada

29 September 2025 - 10:39 WIB

Cba Sebut Dana Nasabah Di Bni Tak Lagi Aman, Masyarakat Harus Waspada

Menguji Ketahanan Demokrasi di Tengah Belitan Populisme, Oligarki, dan Ketidakpastian Ekonomi Politik

25 September 2025 - 11:36 WIB

Menguji Ketahanan Demokrasi Di Tengah Belitan Populisme, Oligarki, Dan Ketidakpastian Ekonomi Politik

Terus Bergerak, LMND dan Petani Lampung Desak Istana Hentikan Impor Tapioka

25 September 2025 - 09:50 WIB

Terus Bergerak, Lmnd Dan Petani Lampung Desak Istana Hentikan Impor Tapioka
Trending di Megapolitan