Menu

Mode Gelap
Kades dan Camat Teluknaga Bongkar Praktik Mafia Tanah Terdakwa Charlie Chandra di Persidangan Kawal Terus, CBA Desak Kejagung Usut Dugaan Manipulasi Tender Pembangunan Gedung Rumah Sakit Kabupaten Bogor Bantah Peras Tersangka Benny Chandra, Kajari Tolitoli Tegaskan Faktanya Diputar-balikkan dan Saya yang Dimintain Duit Kawal Terus, Perkara Pemalsuan Surat Charlie Chandra, Anggota DPRD Fraksi NasDem Soroti Kerusakan Jalan di Lebak, Minta Pemerintah Ambil Tindakan Nyata CBA Makin Tegas: Pemenang Lelang Pelabuhan Carocok Painan Diduga Fiktif

Politik

Pengamat Sebut Jokowi Memberikan Anak Jabatan Strategis Bentuk Nepotisme 


Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang dinominasikan menjadi pemimpin terkorup dunia versi Proyek Pelaporan Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi (Organized Crime and Corruption Reporting Project/OCCRP). Perbesar

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang dinominasikan menjadi pemimpin terkorup dunia versi Proyek Pelaporan Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi (Organized Crime and Corruption Reporting Project/OCCRP).

Teropongistana.comJakarta – Klaim soal Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang dinominasikan menjadi pemimpin terkorup dunia versi Proyek Pelaporan Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi (Organized Crime and Corruption Reporting Project/OCCRP) nyatanya masih menuai pro dan kontra.

Beberapa pendukung Jokowi menentang klaim tersebut dan meminta OCCRP memberikan bukti terkait tudingan tersebut.

Para pendukung yang meradang ini langsung menggeruduk tudingan OCCRP melalui media social hingga email resminya.

Meski menuai banyak kontra, ada sebagian warga yang masih pro dan mendukung temuan OCCRP itu, termasuk akademisi dari Cross Culture, Ali Syarief.

Dalam akun media sosial X-nya, @alisyarief, sosok akademisi itu menyoroti Jokowi merupakan pendusta dan melakukan korupsi seperti yang dituduhkan OCCRP.

Ali Syarief memberi pernyataan, Jokowi telah memaksa anak-anaknya untuk menjadi wakil presiden, gubernur, hingga ketua umum partai.

Bahkan Ali juga menyebut sosok Jokowi yang memberikan jabatan tertentu kepada orang-orang terdekatnya. Alhasil, dugaan tersebut menurutnya adalah sebuah kemustahilan jika bukan korupsi.

“Memahami sedari awal adalah pendusta, memaksakan anak2nya, untuk menjadi wapres, gubernur, ketum partai, konspirasi memposisikan seseorang menduduki jabatan tertentu – lalu Ia tidak melakukan korupsi? Mustahil,” tulis Ali dalam cuitannya, Sabtu (25/01/2025) kemarin.

Warganet pun banyak mempertanyakan kejelasan tersebut yang membuat pendukungnya tidak mempercayai tindakan korupsi dari Jokowi.

“Jokowi itu jelas-jelas lakukan nepotisme,, ironisnya para menegak hukum penecut semua !, bahkan cenderung penjilat !,” tulis netizen.

“kata pemuja nya flexing² anak bininya hasil dari kerja keras,” jelas netizen.

“Dunia ini dia anggap sebagi panggung sandiwara dimana semua orang akan ditipu oleh tingkah polanya yg tlh merusak peradaban kita hanya dgn penampilan yg lugu, lalu dia anggap kita semua terlena & tertipu, perbuatannya yang telah merugikan bangsa dan negara,hukumlah yang akan menentukan dan menjawab” tambah netizen.

Baca Lainnya

Ketua Umum Gerak 08 Dukung Penuh Penegakan Hukum terhadap Koruptor

14 Juni 2025 - 19:22 WIB

Ketua Umum Gerak 08 Dukung Penuh Penegakan Hukum Terhadap Koruptor

Munaslub Menghantui, Ketum Soksi Tegas Tolak Wacana Gulingkan Bahlil

21 Mei 2025 - 06:51 WIB

Jakarta – Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Ahmadi Noor Supit, Menyuarakan Penolakannya Terhadap Wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Ia Menilai Wacana Tersebut Berpotensi Memecah Belah Soliditas Partai Dan Menyebutnya Sebagai &Quot;Godaan Setan Yang Terkutuk&Quot;. Hal Ini Disampaikan Ahmadi Dalam Pidato Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-Xii Soksi Di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025). Ia Meminta Agar Semua Elemen Partai, Termasuk Organisasi Hasta Karya Lainnya Seperti Mkgr Dan Kosgoro, Untuk Bersatu Menolak Upaya Munaslub. &Quot;Yang Ingin Merencanakan Perpecahan Partai Golkar, Tidak Boleh Terjadi Itu. Kasih Kesempatan Siapa Pun Yang Memimpin Partai Golkar Itu Untuk Menjalankan, Menyelesaikan, Membuktikan Bahwa Golkar Itu Bisa Besar. Saya Hakul Yakin Tentang Itu,&Quot; Tegas Ahmadi. Ia Bahkan Menyebut Wacana Munaslub Sebagai Godaan Yang Hanya Akan Membawa Kehancuran. &Quot;Apakah Dia Mkgr? Kosgoro? Apakah Hasta Karya Yang Ada? Tidak Boleh Ada Satu Pun Godaan Setan Yang Terkutuk,&Quot; Ucapnya. Ahmadi Juga Menyinggung Pengalaman Pahit Partai Golkar Saat Mengalami Dualisme Kepemimpinan Di Masa Lalu. Menurutnya, Perpecahan Tersebut Adalah Salah Satu Episode Paling Menyakitkan Dalam Sejarah Partai Berlambang Pohon Beringin Itu. &Quot;Pengalaman Ketika Kita Harus Terpisah, Ketika Kita Ada Dualisme. Itu Pengalaman Yang Paling Pahit Yang Diterima Partai Golkar,&Quot; Katanya. Soksi, Lanjut Ahmadi, Menyatakan Dukungan Penuh Terhadap Kepemimpinan Ketua Umum Golkar Saat Ini, Bahlil Lahadlia. Ia Optimistis, Para Senior Golkar Juga Akan Berdiri Di Barisan Yang Sama Demi Mencegah Perpecahan. Sebelumnya, Bahlil Lahadlia Telah Membantah Isu Mengenai Munaslub. Ia Memastikan Fokus Golkar Saat Ini Adalah Menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) Di Berbagai Provinsi. &Quot;Ini Musda Golkar, Musda Golkar Jawa Timur, Bukan Munaslub,&Quot; Kata Bahlil Dalam Kunjungannya Ke Sidoarjo, Sabtu (10/5). Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M. Sarmuji, Turut Menepis Isu Munaslub Dan Kabar Presiden Joko Widodo Akan Menjadi Ketum Golkar. &Quot;Nggak Ada, Nggak Ada,&Quot; Ujar Sarmuji. Ia Menekankan Bahwa Struktur Partai Tetap Solid Dari Pusat Hingga Daerah. &Quot;Golkar Sangat Solid Dari Pusat Sampai Tingkatan Daerah. Fokus Kami Saat Ini Adalah Menggelar Musda-Musda Provinsi,&Quot; Tutupnya.

Bahlil Lahadalia Diduga Bermanuver Politik Jauh dari Prabowo, Dekati Jokowi Demi 2029

18 Mei 2025 - 19:38 WIB

Bahlil Lahadalia Diduga Bermanuver Politik Jauh Dari Prabowo, Dekati Jokowi Demi 2029
Trending di Politik