Menu

Mode Gelap
Anggota DPRD Fraksi NasDem Soroti Kerusakan Jalan di Lebak, Minta Pemerintah Ambil Tindakan Nyata CBA Makin Tegas: Pemenang Lelang Pelabuhan Carocok Painan Diduga Fiktif Jalan Rusak ke Baduy Disorot Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Makin Panas, Kuasa Hukum APSP Kembali Laporkan Astra Agro Lestari Di Bareskrim Polri Dirut PLN Bukan Hanya Bikin Bali Gelap, Tapi Bikin Bahlil Lahadalia Gelap Mata Darurat Galian C Ilegal di Lebak, Matahukum Minta Kapolres Segera Bertindak

Politik

Kader Golkar Suarakan Bahlil Mundur demi Menjaga Marwah Partai


Bahlil Lahadalia ketua umum partai Golkar dan juga Mentri ESDM Republik Indonesia. Perbesar

Bahlil Lahadalia ketua umum partai Golkar dan juga Mentri ESDM Republik Indonesia.

Teropongistana.com Jakarta – Desakan agar Bahlil Lahadalia mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar semakin menguat. Salah satu suara lantang datang dari kader muda partai, Rafik Perkasa Alam, yang menilai berbagai kontroversi yang melibatkan Bahlil telah merugikan citra Golkar.

Ia menekankan bahwa kepemimpinan Bahlil tidak hanya menimbulkan kegaduhan internal, tetapi juga berpotensi melemahkan kepercayaan publik terhadap partai berlambang pohon beringin tersebut. Menurut Rafik, sejak awal proses pemilihan Bahlil sebagai Ketua Umum Golkar sudah bermasalah karena dinilai melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.

“Sejak awal, proses terpilihnya Bahlil sebagai Ketua Umum Partai Golkar sudah bermasalah karena dianggap melanggar AD/ART partai,” ujar Rafik, di Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Kontroversi semakin meruncing dengan sejumlah pernyataan dan kebijakan yang dikeluarkan Bahlil, termasuk pidato politiknya yang menyinggung “Hati-hati dengan Raja Jawa” saat pelantikannya. Selain itu, ia juga disorot karena memperoleh gelar doktor dari Universitas Indonesia dalam waktu 3,5 tahun, sesuatu yang dinilai tidak lazim dan menimbulkan pertanyaan.

Tak hanya itu, Rafik mengkritik komposisi kepengurusan DPP Golkar di bawah kepemimpinan Bahlil yang masih melibatkan individu dengan rekam jejak kontroversial, termasuk mantan narapidana kasus korupsi dan amoral. Menurutnya, hal ini bertentangan dengan semangat reformasi yang seharusnya dijalankan oleh partai.

Di luar dinamika internal partai, kebijakan Bahlil sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga tak luput dari sorotan. Salah satunya adalah perubahan regulasi terkait gas subsidi yang dinilai dilakukan tanpa kajian mendalam dan sosialisasi yang memadai.

Rafik bahkan menduga bahwa kebijakan ini justru berpotensi merugikan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam 100 hari pertamanya, seolah-olah menjadi langkah yang melemahkan stabilitas pemerintahan.

“Hal-hal kontroversial yang dilakukan Bahlil sudah sangat mencoreng marwah Partai Golkar. Sudah seharusnya ia mengundurkan diri. Masih banyak kader yang lebih layak memimpin partai ini, seperti Adies Kadir, Anindya Bakrie, Tommy Soeharto, Airlangga Hartarto, atau Lodewijk Freidrich Paulus,” tegas Rafik.

Ia menegaskan bahwa Partai Golkar harus kembali kepada jati dirinya, yakni bekerja demi kepentingan rakyat dan menjaga integritas partai. “Golkar harus kembali pada prinsipnya, bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan,” pungkasnya.

Baca Lainnya

Ketua Umum Gerak 08 Dukung Penuh Penegakan Hukum terhadap Koruptor

14 Juni 2025 - 19:22 WIB

Ketua Umum Gerak 08 Dukung Penuh Penegakan Hukum Terhadap Koruptor

Munaslub Menghantui, Ketum Soksi Tegas Tolak Wacana Gulingkan Bahlil

21 Mei 2025 - 06:51 WIB

Jakarta – Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Ahmadi Noor Supit, Menyuarakan Penolakannya Terhadap Wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Ia Menilai Wacana Tersebut Berpotensi Memecah Belah Soliditas Partai Dan Menyebutnya Sebagai &Quot;Godaan Setan Yang Terkutuk&Quot;. Hal Ini Disampaikan Ahmadi Dalam Pidato Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-Xii Soksi Di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025). Ia Meminta Agar Semua Elemen Partai, Termasuk Organisasi Hasta Karya Lainnya Seperti Mkgr Dan Kosgoro, Untuk Bersatu Menolak Upaya Munaslub. &Quot;Yang Ingin Merencanakan Perpecahan Partai Golkar, Tidak Boleh Terjadi Itu. Kasih Kesempatan Siapa Pun Yang Memimpin Partai Golkar Itu Untuk Menjalankan, Menyelesaikan, Membuktikan Bahwa Golkar Itu Bisa Besar. Saya Hakul Yakin Tentang Itu,&Quot; Tegas Ahmadi. Ia Bahkan Menyebut Wacana Munaslub Sebagai Godaan Yang Hanya Akan Membawa Kehancuran. &Quot;Apakah Dia Mkgr? Kosgoro? Apakah Hasta Karya Yang Ada? Tidak Boleh Ada Satu Pun Godaan Setan Yang Terkutuk,&Quot; Ucapnya. Ahmadi Juga Menyinggung Pengalaman Pahit Partai Golkar Saat Mengalami Dualisme Kepemimpinan Di Masa Lalu. Menurutnya, Perpecahan Tersebut Adalah Salah Satu Episode Paling Menyakitkan Dalam Sejarah Partai Berlambang Pohon Beringin Itu. &Quot;Pengalaman Ketika Kita Harus Terpisah, Ketika Kita Ada Dualisme. Itu Pengalaman Yang Paling Pahit Yang Diterima Partai Golkar,&Quot; Katanya. Soksi, Lanjut Ahmadi, Menyatakan Dukungan Penuh Terhadap Kepemimpinan Ketua Umum Golkar Saat Ini, Bahlil Lahadlia. Ia Optimistis, Para Senior Golkar Juga Akan Berdiri Di Barisan Yang Sama Demi Mencegah Perpecahan. Sebelumnya, Bahlil Lahadlia Telah Membantah Isu Mengenai Munaslub. Ia Memastikan Fokus Golkar Saat Ini Adalah Menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) Di Berbagai Provinsi. &Quot;Ini Musda Golkar, Musda Golkar Jawa Timur, Bukan Munaslub,&Quot; Kata Bahlil Dalam Kunjungannya Ke Sidoarjo, Sabtu (10/5). Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M. Sarmuji, Turut Menepis Isu Munaslub Dan Kabar Presiden Joko Widodo Akan Menjadi Ketum Golkar. &Quot;Nggak Ada, Nggak Ada,&Quot; Ujar Sarmuji. Ia Menekankan Bahwa Struktur Partai Tetap Solid Dari Pusat Hingga Daerah. &Quot;Golkar Sangat Solid Dari Pusat Sampai Tingkatan Daerah. Fokus Kami Saat Ini Adalah Menggelar Musda-Musda Provinsi,&Quot; Tutupnya.

Bahlil Lahadalia Diduga Bermanuver Politik Jauh dari Prabowo, Dekati Jokowi Demi 2029

18 Mei 2025 - 19:38 WIB

Bahlil Lahadalia Diduga Bermanuver Politik Jauh Dari Prabowo, Dekati Jokowi Demi 2029
Trending di Politik