TeropongIstana.com, Lebak | Museum Multatuli Tindaklanjuti Masukan Gabungan Lembaga, Terkait Foto KH TB Hasan.
Menindak lanjuti hasil audiensi yang digelar pada hari Senin, 24 Maret 2025 di Aula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (BUDPAR) Kabupaten Lebak.
Gabungan Lembaga di Lebak menyampaikan sejumlah masukan terkait pengelolaan Museum Multatuli, khususnya mengenai penampilan dan informasi tokoh-tokoh sejarah lokal.
Salah satu poin penting yang disampaikan diantaranya adalah mengenai keberadaan foto KH TB Hasan (Mantan Bupati Lebak) atau tokoh penting dalam sejarah lokal, yang sebelumnya dinilai kurang representatif dan tidak dilengkapi identitas yang memadai.
Menanggapi hal tersebut, pihak Museum Multatuli segera melakukan perbaikan dengan mengganti foto KH. TB Hasan dan menambahkan papan nama untuk memperjelas identitasnya..
Langkah ini merupakan bentuk komitmen Museum Multatuli dalam menjaga akurasi sejarah serta menghormati para tokoh daerah yang telah berjasa. Rabu 16-4-2025.
Gabungan Lembaga di Lebak mengapresiasi langkah cepat dan responsif dari pihak musium serta Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak. Diharapkan ke depan, kerja sama lintas pihak ini dapat terus terjalin demi pelestarian sejarah dan kebudayaan Lebak yang lebih baik.
Sementara itu. Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Aspirasi Rakyat Bersatu (ARB) Kabupaten Lebak, Andi Ambrilah.
Menyampaikan trimakasih yang setinggi-tingginya atas langkah cepat yang diambil Musium Multatuli.
Apresiasi atas respon positif dari Musium Multatuli yang telah menindak lanjuti masukan dari Gabungan Lembaga, khususnya dalam memperbaiki dan memberikan identitas pada fhoto KH TB Hasan.
Ini bentuk penghargaan terhadap sejarah lokal dan tokoh tokoh yang berjasa di lebak.
Andi juga berharap, pentingnya keterlibatan masyarakat sipil dalam mengawal narasi sejarah, agar tidak terserabut dari akar budaya dan tokoh-tokoh yang telah memberi kontribusi nyata.
Kolaborasi seperti ini harus terus terbangun agar Musium tidak hanya menjadi ruang penyimpanan benda sejarah, tapi juga menjadi ruang edukasi yang jujur, adil bagi generasi mendatang. Pungkasnya.
Penulis : Welly