Teropongistana.com Jakarta — Kepemimpinan Bahlil Lahadalia di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar kini menuai sorotan. Ia disebut tengah melakukan manuver politik yang menjauhkan arah partai dari Prabowo Subianto dan lebih condong mendekat ke lingkaran Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Isu ini muncul dari pernyataan seorang kader Golkar yang enggan disebut namanya. Menurutnya, Bahlil sedang mengatur langkah strategis yang mengarah pada dukungan terhadap Gibran Rakabuming Raka untuk Pilpres 2029. Langkah ini disebut sebagai bagian dari “operasi politik diam-diam” yang sebelumnya sempat dilakukan Bahlil untuk membangun jalan menuju pencalonan dirinya sendiri sebagai presiden.
“Awalnya Bahlil membidik posisi capres, tapi setelah menyadari beratnya peta kekuatan, kini ia lebih realistis dengan membidik posisi cawapres. Maka, ia butuh dukungan tokoh besar, termasuk dari Presiden Jokowi, yang disebut-sebut sebagai ‘raja Jawa’,” ungkap sumber tersebut, Minggu (18/5).
Manuver Bahlil dinilai tidak hanya menyangkut urusan eksternal, tetapi juga internal partai. Beberapa faksi Golkar menyebut Bahlil telah menyusun struktur pengurus DPP yang didominasi oleh loyalisnya. Tujuannya diduga untuk mengunci kontrol penuh terhadap arah dan kebijakan partai menjelang 2029.
Langkah ini memicu kegelisahan dari sejumlah kader senior yang merasa terpinggirkan. Mereka menilai langkah Bahlil sebagai bentuk pengkhianatan terhadap arah dukungan partai yang selama ini condong kepada Prabowo Subianto.
“Ini bisa menjadi pemicu perlawanan politik yang sengit dari dalam Golkar sendiri,” ujar sumber tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari Bahlil Lahadalia maupun jajaran DPP Partai Golkar atas tudingan tersebut.