Teropongistana.com JAKARTA – Jaksa Agung Republik Indonesia ST Burhanuddin secara resmi membuka Kejuaraan Menembak Jaksa Agung Cup 2025 yang diselenggarakan oleh Adhyaksa Shooting Club bekerja sama dengan Persatuan Jaksa Indonesia (PERSAJA) dan Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (PB Perbakin). Kegiatan tersebut digelar di Lapangan Tembak PB Perbakin, Senayan, Jakarta pada Minggu (12/10/2025).
Untuk diketahui, acara Kejuaraan menembak ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, Plt. Wakil Jaksa Agung yang juga Ketua Umum PERSAJA Asep N. Mulyana, Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Silmy Karim, Anggota DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua PB Perbakin Letjen TNI (Purn) Joni Supriyanto, Jaksa Agung Muda Pidana Militer Mayjen TNI M. Ali Ridho, Jaksa Agung Muda Pengawasan Rudi Margono, Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara R. Narendra Jatna, Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI, Leonard Eben Ezer Simanjuntak, dan Ketua Adhyaksa Shooting Club Masyhudi, Perwakilan dari PJU Kepolisian, dan perwakilan dari DPR RI.
Kejuaraan menembak ini mengusung tema “Membangun Empati Menuju Transformasi Kejaksaan”. Selain perlombaan menembak, Jaksa Agung juga menggelar bakti sosial dengan membagikan 300 sembako kepada driver ojek online dan memberikan santunan kepada anak yatim atau piatu.
Dalam sambutannya, Jaksa Agung menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada PB Perbakin, PERSAJA, dan panitia penyelenggara Adhyaksa Shooting Club atas dedikasi dan kerja keras dalam menyukseskan rangkaian kegiatan ini di tengah rutinitas tugas sehari-hari.
Jaksa Agung menyoroti bahwa olahraga menembak adalah olahraga kompetitif yang menuntut kemahiran akurasi dan kecepatan. Selain bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental, menembak dapat mengasah konsentrasi dan meningkatkan pengendalian diri.
Menurut Jaksa Agung, pengendalian emosi dan konsentrasi sangat dibutuhkan dalam perlombaan ini, menjadikannya salah satu kegiatan yang sangat direkomendasikan. Ia juga menambahkan bahwa kompetisi ini dapat dijadikan ajang latihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan menembak.
“Mengingat senjata api, jika digunakan dengan bijak, dapat diperuntukkan sebagai alat membela diri yang penggunanya harus kapabel secara psikis dan fisik,” imbuh Jaksa Agung, Senin (14/10/2025)
Terkait tema kompetisi, Jaksa Agung menjelaskan bahwa tema ini selaras dengan upaya Kejaksaan yang senantiasa responsif terhadap perkembangan penegakan hukum modern. Empati dimaknai sebagai kemampuan untuk memahami situasi, perasaan, dan harapan masyarakat.
“Seorang Jaksa yang berempati tidak hanya mengambil keputusan berdasarkan aturan hukum semata, tetapi juga dapat menyeimbangkan antara nilai moral, sosial, dan kemanusiaan. Transformasi Kejaksaan sejatinya adalah perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak seluruh insan Adhyaksa dalam menjalankan tugas, bukan hanya diukur dari kemajuan teknologi atau perbaikan struktur organisasi,” katanya.
Menurut Jaksa Agung, Kejaksaan tidak hanya menjadi institusi yang modern, adaptif, dan transparan, tetapi juga lembaga yang penuh empati, humanis, dan berintegritas. “Kejaksaan harus hadir sebagai pelindung kepentingan masyarakat dan menjamin ditegakkannya keadilan,” tegasnya.
Jaksa Agung berharap kegiatan ini dapat mendukung para shooter dan atlet menembak, khususnya Para Jaksa, agar dapat mengasah kemampuan dan keterampilan menembak sehingga mampu mendukung tugas pokok dalam penegakan hukum.
“Saya harap kegiatan ini menjadi momen rutin tahunan yang mampu mencetak atlet menembak berdaya saing di ranah nasional maupun internasional,” pungkas Jaksa Agung.
Kategori Pertandingan
Sementara Ketua Umum ASC, Dr Masyhudi SH MH, dalam sambutannya menjelaskan kategori dipertandingkan, antara lain: Tembak Reaksi IPSC Level II, Tembak Eksekutif, Tembak Presisi, Air Rifle dan Air Pistol.
“Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan dalam rangka memperebutkan Piala Jaksa Agung RI,” pungkas Dr Masyhudi SH MH, yang juga Staf Ahli Jaksa Agung itu.
Berdasarkan data Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin), jumlah anggota aktif Perbakin saat ini telah melampaui 35 ribu orang, dengan peningkatan hampir 20 persen sejak tahun 2022.
Kecenderungan tersebut menunjukkan bahwa menembak tidak lagi sekadar olahraga eksklusif, tetapi telah berkembang menjadi bagian dari gaya hidup dan industri olahraga baru yang menjanjikan. Perkembangan penjualan senjata olahraga, peralatan menembak, serta fasilitas latihan modern menjadi indikator tumbuhnya ekosistem positif di bidang ini.