Menu

Mode Gelap
Kontraktor Lokal Somasi PLN Papua: Hentikan Proses Penunjukan Langsung yang Cacat Hukum, Laksanakan Tender Terbuka Gelombang Kritik Kenaikan PBB, Aktivis Tuntut Presiden Bertindak Istimewa, Perayaan HUT RI Gerindra Banten dengan Ragam Lomba Rakyat Aktivis Buruh Carlianto Soroti Kebijakan Daerah, Pertanyakan Peran Mendagri dan Menkeu CBA: Kenaikan PBB Timbulkan Gejolak, Menteri Keuangan dan Mendagri Layak Mundur PT Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, CBA: Kejati DKI Harus Selidiki

Megapolitan

Ferdinand, Andai JK Mediasi Afghanistan dan Taliban


Ferdinand, Andai JK Mediasi Afghanistan dan Taliban Perbesar

Teropongistana.com Jakarta – Penggiat Media Sosial, Ferdinand Hutahaean menyinggung mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) tentang kondisi Afghanistan setelah dikuasai oleh Taliban.

Sambil meledek, Ferdinand Hutahaean menganalogikan Jusuf Kalla berangkat ke Afghanistan untuk menjadi mediator terkait konflik yang terjadi di negara tersebut.

Ferdinand Hutahaean menyebut, hasil yang terjadi kemungkinan akan berbeda kalau Jusuf Kalla berangkat ke Afghanistan.

“Andai pak JK berangkat ke Afganistan utk mencoba memediasi dan mendamaikan mereka disana, mgkn hasilnya akan berbeda,”kata Ferdinand Hutahaean, lewat akun Twitter @FerdinandHaean3, Minggu, 22 Agustus 2021.

Ferdinand mengatakan, seandainya JK berhasil melakukan memediasi dan mendamaikan konflik yang terjadi antara Afghanistan dan Taliban, maka perang bisa terhindarkan dan tidak akan ada korban jiwa.

Namun, Ferdinand sangat menyayangkan pandangan JK yang hanya memuji Taliban dari Jakarta. Menurut Ferdinand, hal tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap kondisi yang terjadi di Afghanistan.

“Perang bisa dikesampingkan dan warga tidak ada korban. Tapi sayangnya pak JK cuma memuji taliban dari Jakarta, jd ngga ngaruh ke Afgan,”ucap Ferdinand.

Diberitakan sebelumnya, JK yang menyebut bahwa Taliban akan lebih terbuka saat mengambil alih pemerintahan Afghanistan melalui konferensi pers pada Senin, 16, Agustus 2021 lalu.

Dikatakan JK, saat ini Taliban sudah banyak berubah dan memiliki sikap yang berbeda dibandingkan ketika memerintah Afghanistan pada tahun 1996-2001 silam.

Selain itu, kata JK bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dan Afghanistan bersifat kenegaraan. Artinya, tidak bergantung pada rezim yang memerintah.

Menurut JK, saat Taliban berkuasa pada tahun 1996-2001 itu, kedutaan Indonesia tetap ada di Afghanistan. Bahkan, kata JK pada masa pemerintahan Ashraf Ghani, kedutaan Indonesia di Afghanistan juga tetap ada.

Akibat dari pernyataan JK tersebut banyak menimbulkan kecaman dari sejumlah pihak yang menilai Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu seolah-olah mendukung Taliban.

Baca Lainnya

PT Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, CBA: Kejati DKI Harus Selidiki

18 Agustus 2025 - 16:05 WIB

Pt Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, Cba: Kejati Dki Harus Selidiki

Ridwan Hisyam Blak-blakan Soal Golkar, Munaslub, dan Dukungan Politik

18 Agustus 2025 - 08:39 WIB

Ridwan Hisyam Blak-Blakan Soal Golkar, Munaslub, Dan Dukungan Politik

Munaslub Golkar Mendesak? Ridwan Hisyam: “Isu Itu Bukan dari Saya”

17 Agustus 2025 - 15:30 WIB

Munaslub Golkar Mendesak? Ridwan Hisyam: “Isu Itu Bukan Dari Saya”
Trending di Politik