Teropongistana.com Kediri-Para pecinta Bung Karno dan beragam komunitas di Kabupaten Kediri dan Jawa Timur mengundang Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang akan digelar di rumah cagar budaya Situs Ndalam Pojok Persada Soekarno Ds Pojok Kec. Wates Kab. Kediri. Senin (14/08/2023)
Panitia Tasyakuran Hari Jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia mengatakan acara akan digelar selama 4 hari, satu rangkaian dengan Tasyakuran Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia Ke-78.
“Seminggu yang lalu kita sudah mengirim surat kepada Bapak Presiden Jokowi, atas nama Situs Ndalam Pojok mewakili komunitas yang menyelenggarakan tasyakuran Hari Jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga Bapak Presiden Jokowi berkenan hadir atau setidaknya nanti ada yang mewakili. Dalam rangkaian acara yang kita galer empat hari,” kata juwaini Ketua Panitia pelaksana Tasyakuran Hari Kemerdekaan Bangsa dan Hari Jadi NKRI. Senin (14/08/2023).
Selain mengundang perwakilan Istana Negara RI, panitia juga mengundang Bupati Kediri Hanindhito Pramana menjadi ispektur pada Upacara Peringatan Hari Jadi NKRI Ke-78 ini.
“Untuk inspektur upacara tanggal 18 Agustus Hari Jadi NKRI kami memohon kepada Mas Bup (Bupati Kediri) berkenan memimpin,” terang Pria yang juga anggota DK4 Kabupaten Kediri ini.
Sementara menurut Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno mensyukuri Hari Jadi NKRI ini sangatlah penting dan memang selama ini belum pernah ada. Untuk itu dia mengaku layak menghadirkan orang nomer satu di negeri ini.
“Kita orang Indonesia ini adalah bangsa yang percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat 1 disebutkan “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”. Inilah yang menjadi dasar mengapa mensyukuri Hari Berdirinya Negara Republik Indonesia ini penting bahkan maha penting. Kita takut jangan sampai menjadi bangsa yang tidak mengerti bersyukur, tidak berbudi luhur. Ini sudah peringatan yang Ke-78,’ ujar Kushartono.
Lebih lanjut Kus menegaskan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan tanggal 18 Agustus 1945 adalah Hari Berdirinya Negara Republik Indonesia.
“Kajiaanya sudah selesai. Berdasarkan Teks Proklamasi, Pembukaan UUD 1945, UU No. 24 tahun 2009, Kemendikbud No. 20 tahun 2018, fakta sejarah. Dan sudah kita diskusikan di Gedung DPR MPR RI, kita tembuskan ke Presiden. Sudah jelas 17 Agustus 1945 Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan 18 Agustus 1945 Berdirinya Negara Republik Indonesia. Jadi acara tasyakuran besok adalah tindak lanjutnya,” terang Kus menegaskan.
“Insya Allah tasyakuran Hari Jadi NKRI akan dihadiri oleh ribuan. Kita undang Bapak Presiden, Bupati Kediri bersama jajarannya, tokoh masyarakat dan lintas agama. Lebih banyak lagi lembaga dan komunitas. Semoga acaranya sukses Allah Melimpahkan KeridhoanNya,” ujar Erni Ningtyas Koordinator bidang konsumsi.
Peringatan Hari Jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia ini digelar selama empat hari seiring Tasyakuran Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia Ke-78. Rangkain acara meliputi upacara bendera, selamatan, doa bersama lintas agama, sujud syukur, diskusi kebangsaan, pagelaran seni budaya, santunan anak yatim dan diklarasi kembali ke Jatidiri Bangsa Indonesia.
(Kushartono/Red)