Menu

Mode Gelap
Akun TikTok “Mis Yuni Your Peduli” Ungkap Dugaan Setoran Rp30 Miliar, DPR Bantah Masyarakat Jakarta Apresiasi Keberadaan RDF Kecuali ADESI Abstain, Anggota Desa Bersatu Bubar Pengamat Politik Egi Hendrawan Desak Presiden Copot Mendagri Tito Karnavian Dianggap Pencitraan, DPRD Lebak Buktikan Kerja Nyata: Desak Gubernur Banten Segera Tutup Galian Tanah Ilegal Pakar AS: BUMN Sudah Jadi “BUMG”, Kendali di Jokowi, Orang Prabowo Tersisih

Daerah

Menteri Bahlil Omon-omon , Warga Banten Antre Berjam-Jam di Pangkalan


Nampak warga di Kota Serang, Provinsi Banten, antre mengular di pangkalan gas LPG 3 kilogram sejak pagi hingga siang hari, pada Senin (3/2/2025), berlokasi di Jalan Samaun Bakri, Kampung Tanggul, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang. Perbesar

Nampak warga di Kota Serang, Provinsi Banten, antre mengular di pangkalan gas LPG 3 kilogram sejak pagi hingga siang hari, pada Senin (3/2/2025), berlokasi di Jalan Samaun Bakri, Kampung Tanggul, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Teropongistana.com Jakarta – Gas LPG 3 kg atau yang dikenal masyarakat dengan sebutan gas melon, akhir-akhir ini mengalami banyak keluhan. Warga Banten, khususnya Kota Serang, mengeluhkan ketersediaan pasokan gas melon.

Seperti yang terjadi, pada Senin (3/2/2025), nampak puluhan warga Kota Serang harus rela antre memadati pangkalan gas LPG 3 kilogram, yang berada di Jalan Samaun Bakri, Kampung Tanggul, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Antrean panjang yang terjadi sejak pagi hingga siang hari itu, bahkan sempat mengganggu arus lalu lintas di sekitar lokasi.

Berdasarkan pantauan, terjadinya antrian pembelian gas LPG 3 kg yang cukup panjang, pada Senin (3/2/2025), diakibatkan sejak beberapa minggu terakhir gas melon sangat sulit didapat.

Hal ini dialami Hapisah (45), warga Desa Mekar Jaya, Manggar, yang ditemui di pangkalan gas, yang mengelukan sulitnya mendapatkan gas melon, sehingga rela mengantre demi mendapatkan melon 3 kilo.

“Sudah beberapa hari ini, susah nyarinya (gas melon-red). Sementara beberapa warung di sekitar rumah yang biasanya ada, juga sudah tidak ada yang jual. Kebetulan saya lewat sini, melihat pangkalan ini ada jualan, saya langsung pulang ambil tabung gas kosong dan ikut antrean,” tutur Hapisahnah ditemui di sela-sela antrean, pada Senin (3/2/2025).

Senada dikatakan Sumarni (50), warga Lopang Cilik yang juga turut antre.

“Susah gas sekarang, asal sudah mau lebaran pasti susah nyarinya, biasa nyari di warung-warung madura, juga selalu ada tapi sekarang langka,” kata Sumarni.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan tidak ada pemangkasan subsidi terhadap elpiji 3 kg.

Dia mengatakan, jumlah subsidi yang diberikan pemerintah terhadap elpiji 3 kg, tetap mencapai Rp 87 triliun.

“Nggak ada, nggak ada pengurangan subsidi. Subsidi elpiji tetap Rp 87 triliun, nggak ada yang dikurangi sedikit pun, ya,” ujar Bahlil kepada wartawan, Sabtu (1/2/2025) lalu.

Bahlil juga mengungkapkan, bahwa tidak ada masalah kelangkaan elpiji 3 kg jelang bulan Ramadan. Dia menyebut ketersediaan elpiji 3 kg aman.

Bahlil sekaligus membantah adanya kelangkaan elpiji 3 kg. Menurutnya, pemerintah sedang mengatur pengelolaan elpiji 3 kg, agar tidak ada yang mencoba memainkan harga jualnya.

“Oh gini, kalau dibilang elpiji langka, nggak. Elpiji itu tetap semua ada. Tapi sekarang lagi ditata kelolanya, diatur agar tidak boleh ada oknum yang menaikkan harga elpiji 3 kg,” kata Bahlil.

(Rohim).

Baca Lainnya

Masyarakat Jakarta Apresiasi Keberadaan RDF

27 Agustus 2025 - 18:38 WIB

Masyarakat Jakarta Apresiasi Keberadaan Rdf

Kecuali ADESI Abstain, Anggota Desa Bersatu Bubar

27 Agustus 2025 - 13:13 WIB

Kecuali Adesi Abstain, Anggota Desa Bersatu Bubar

Dianggap Pencitraan, DPRD Lebak Buktikan Kerja Nyata: Desak Gubernur Banten Segera Tutup Galian Tanah Ilegal

27 Agustus 2025 - 10:48 WIB

Dianggap Pencitraan, Dprd Lebak Buktikan Kerja Nyata: Desak Gubernur Banten Segera Tutup Galian Tanah Ilegal
Trending di Daerah