Teropongistana.com Jakarta – Gelombang dukungan dan apresiasi kepada Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Suyudi Ario Seto dalam memberantas narkotika di wilayah Indonesia. Pernyataan dukungan tersebut telah muncul dari berbagai kalangan aktivis, relawan, penggiat dan masyarakat.
Kali ini datang dari Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah Cisantri, Banten, sekaligus Pimpinan Umum Ikatan Persaudaraan Alumni Santri Indonesia, KH Asep Nafis Imron Bustomi atau Abuya Asep. Menurut Abuya, dia mengapresiasi penangkapan 11 jaringan narkotika oleh Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto yang tersebar di Indonesia.
“Langkah nyata yang dilakukan Komjen Suyudi Ario Seto bersama BNN ini sebagai bentuk keberpihakan nyata terhadap keselamatan generasi muda. Saya dan seluruh masyarakat Banten sangat mengapresiasi tindakan tegas Komjen Suyudi dan jajaran dalam menangkap 11 orang jariangan narkoba,” ucap Abuya menyerukan ajakan berantas narkoba.
Abuya mengajak kepada seluruh ulama dan komponen masyarakat di Banten turut bersatu melawan kejahatan narkotika yang kian meresahkan. Abuya mengingatkan kepada generasi muda agar tidak boleh membiarkan negeri ini hancur karena kejahatan narkoba.
“Mari kita sama-sama jaga negeri ini, Jangan biarkan negeri ini hancur karena kejahatan narkoba,” ucap Abuya seraya ajakan kepada santri-santrinya agar ikut memerangi narkoba.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Ponpes Al Quran Darul Musyafa Hj Mumu, dia menilai Kepala BNN telah menunjukkan keberpihakan nyata terhadap rakyat dengan langsung bertindak tanpa banyak retorika.
“Pak Komjen Suyudi Ario Seto tidak banyak bicara, langsung bergerak dengan menangkap 11 jaringan narkotika di Indonesia. Yang ulama butuhkan adalah tindakan nyata, bukan sekadar teori. Saat ini narkoba begitu mudah ditemukan, BNN sudah menunjukkan keberpihakannya pada rakyat, dan kami siap mendukung sepenuhnya,” tutur Mumu.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komisaris Jenderal (Komjen) Suyudi Ario Seto menunjukan taringnya dalam pemberantasan narkotika di Indonesia. Belum genap satu bulan memimpin BNN, Komjen Suyudi berhasil melumpuhkan 11 jaringan narkotika yang beroperasi di berbagai daerah Indonesia.
“Kami membuktikan bahwa perang melawan narkoba bukan sekadar slogan. Dengan dukungan Deputi Pemberantasan, BNN di seluruh Indonesia, dan partisipasi masyarakat, kami berhasil melumpuhkan 11 jaringan narkotika yang beroperasi di berbagai daerah strategis, termasuk jaringan internasional yang masuk melalui jalur laut dan udara,” katanya, Sabtu (13/9/2025).
Jenderal bintang tiga itu menyatakan, dari operasi tersebut, lebih dari 500 kilogram narkotika berbagai jenis berhasil disita oleh BNN RI. Menurut Suyudi, angka ini bukan hanya sekadar barang bukti, melainkan cermin dari besarnya ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia dari peredaran narkotika.
“Berdasarkan estimasi, tindakan ini telah menyelamatkan lebih dari 1,1 juta jiwa anak bangsa dari bahaya narkoba, sekaligus mencegah kerugian ekonomi negara senilai Rp 130 miliar,” tegasnya.
Suyudi menegaskan bahwa BNN tidak hanya bergerak pada aspek represif, tapi juga memperkuat program rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba. Tujuan dari rehabilitasi ini agar penyalahguna narkoba bisa dipulihkan dan dikembalikan menjadi bagian produktif dari masyarakat.
“Selain itu, program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) terus kami dorong sebagai benteng pencegahan di tingkat akar rumput, dengan melibatkan pemerintah daerah, aparat desa, tokoh masyarakat, dan pemuda,” jelasnya.
Suyudi menambahkan, strategi BNN sangat jelas dan tegas dalam pemberantasan sindikat narkotika dan bersikap humanis kepada para korban, dan transparan kepada publik. Ia ingin masyarakat tahu bahwa setiap langkah yang diambil BNN didasarkan pada data, riset, dan analisis intelijen yang terukur, sehingga operasi menjadi efektif dan tepat sasaran.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mendukung upaya ini. Perang melawan narkoba adalah perjuangan kolektif. Tidak ada satu pun institusi yang bisa melakukannya sendirian. Mari kita jaga keluarga, sahabat, dan lingkungan agar terbebas dari narkoba demi Indonesia Bersinar (bersih narkoba),” imbuhnya.