Teropongistana.com Banten – Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon FKIP dan Teknik Universitas Prima Graha (UPG) kembali menggelar kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) angkatan kedua. Agenda kaderisasi formal ini menjadi pintu awal bagi calon anggota untuk memahami nilai dasar pergerakan dan komitmen organisasi.
MAPABA II berlangsung selama dua hari, pada Jumat dan Sabtu, 19–20 Desember 2025 bertempat di Kebun Kebangsaan Walantaka Kota Serang, menjadi lokasi pelaksanaan yang dipilih karena dinilai mampu memberikan kenyamanan untuk Belajar dengan nuansa alam, yang mendukung proses pengkaderan.
Tahun ini, panitia mengangkat tema “Rekayasa Peradaban Menyiapkan kader FIKP dan Teknik Kritik dan Solutif.” Tema tersebut menggambarkan semangat besar PMII dalam mencetak kader muda berkarakter kuat dan mampu berkontribusi bagi masyarakat.
Ketua terpilih Pengurus Cabang (PC) PMII Kota Serang, Ahmad Asmawi, menyampaikan ajakan tegas kepada seluruh peserta agar mengikuti proses kaderisasi dengan sungguh-sungguh.
”MAPABA adalah gerbang awal untuk menjadi kader PMII sejati. Ikuti prosesnya, pahami tujuannya, dan jadikan ini sebagai langkah awal perjuangan kalian,” ujarnya
Pesan serupa juga disampaikan Ketua Komisariat PMII UPG, Revany Samtiarico. Ia menegaskan bahwa organisasi memiliki ruang pembelajaran yang tidak ditemukan dalam bangku kuliah.
“Perubahan besar akan kalian dapatkan ketika kalian konsisten dan totalitas berorganisasi di PMII. Ilmu dalam organisasi tidak kalian temukan di kelas,” tutur Revany
MAPABA II dirancang sebagai ruang pembelajaran dasar mengenai nilai keislaman, keindonesiaan, dan pemahaman pergerakan. Selama dua hari, peserta mengikuti serangkaian materi, diskusi, dan dinamika kelompok. Proses ini bertujuan memperkuat karakter, menumbuhkan solidaritas, dan membangun kesadaran kritis peserta sebagai calon pemimpin masa depan.
Selain materi pengkaderan, MAPABA juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi langsung dengan para pengurus PMII. Dialog terbuka, forum tanya jawab, dan sharing pengalaman menjadi bagian penting dari kegiatan. Hal ini menjadi jembatan bagi peserta untuk memahami realitas gerakan mahasiswa dan tantangan yang akan mereka hadapi.















