Teropongistana.com
Jakarta – Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan Presiden Joko Widodo terjebak dalam kepentingan pribadi dan segelintir golongan jelang Pilpres 2024.
Hal itu dia ucapkan untuk menyoroti rencana Jokowi yang akan memberi bisikan soal capres pilihannya kepada para elite parpol saat berpidato dalam acara Puncak Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta.
“Pilihannya, Jokowi ingin menjadi seorang negarawan seperti Presiden kelima dan enam Bu Mega dan SBY atau jadi presiden pertama pasca reformasi yang terjebak dengan kepentingan pribadi dan golongan,” ujar Herzaky kepada media.
Menurutnya, langkah Jokowi yang hendak memberi bisikan kepada elite parpol merupakan bentuk cawe-cawe atau ikut campur. Ia menegaskan hal itu tak pantas dilakukan seorang presiden.
“Tak pantas seorang presiden ikut-ikut cawe-cawe penentuan calon pemimpin nasional selanjutnya. Tugas presiden memastikan pemilu berjalan dengan demokratis,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, seharusnya Jokowi membuat pertandingan politik 2024 lebih jujur, adil, tanpa intervensi, intimidasi, dan kecurangan.
Di sisi lain, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera juga menganggap bisikan yang hendak diberikan Jokowi kepada elite parpol sebagai cawe-cawe. Ia berharap Jokowi bisa menghentikan perbuatan tersebut jelang Pilpres 2024.
“Hentikan usaha cawe-cawe urusan parpol. Partai politik kian dewasa. Mereka bisa memutuskan secara mandiri. Presiden fokus menjaga pembangunan saja,” kata dia.
Mardani mengatakan kandidasi 2024 seharusnya menjadi domain parpol. Dia juga menilai langkah Jokowi sangat berbahaya bagi institusi kepresidenan di pemerintahan hari ini.
“Berbahaya bagi institusi kepresidenan jika Pak Jokowi terus menunjukkan minat dan ambisinya untuk menjadi King Maker. Harusnya, jaga marwah institusi kepresidenan dengan bersikap negarawan,” ucapnya.
Presiden Joko Widodo mengungkap akan memberi bisikan soal capres pilihannya kepada para elite parpol. Ia sudah menerima tiga nama capres hasil Musra, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto.
“Bagian saya untuk memberikan bisikan kuat kepada partai-partai yang sekarang juga koalisinya belum selesai,” ungkap Jokowi pada acara yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5).
(rhm)