Menu

Mode Gelap
Diduga Tak Miliki Izin, PT SGT di Jawilan Bodong dan Berbahaya Gerak 08 Banten Desak Satgas PKH Sikat Habis Tambang Ilegal di Indonesia Perusahaan Tambang Merasa Dipersulit, MinerbaOne Error dan Revisi RKAB Penjelasan Ahli Waris Suparno terkait Ganti Rugi Pembebasan Lahan Bandara Soetta Gerak 08 Apresiasi Penindakan Tambang Ilegal di Morowali, Bongkar Praktik Cukong yang Selama Ini Kebal PT Warnaprima Kimiatama di Serang Disorot: Aktivis Pertanyakan Izin Lingkungan dan Limbah B3

Nasional

Waspadai Kejahatan Siber jelang Pemilu 2024, Masyarakat Perlu Melek Digitalisasi


Waspadai Kejahatan Siber jelang Pemilu 2024, Masyarakat Perlu Melek Digitalisasi Perbesar

Teropongistana.com Serang-Indonesia akan menggelar Pemilu 2024, yang membuat serangan siber semakin meningkat, masyarakat memanfaatkan layanan digital dalam mendapatkan informasi
semakin meningkat kita menggunakan digital, pada saat itu juga akan meningkatkan kerawanan.

Tentunya, dinamika akan berkembang, peningkatan (serangan siber) semakin kita menggunakan ruang siber,
saat itu kerawanan mengancam. Peretasan website dilakukan menggunakan teknik _Phising_ mengedepankan metode Social Enginering atau rekayasa Sosial untuk mendapatkan data pribadi dan dijual di _Dark Web_.(14/08/2023).

Peretasan webiste pemerintah, KPU, Bawaslu marak dilakukan oleh _Blackhat_ dengan tujuan beragam, salah satunya inisial (ZFR) siswa SMK di Kabupaten Serang yang menggeluti dunia hacking sejak duduk dibangku SMP, pernah melakukan _Defacement_ atau peretasan halaman muka website.

Pada tahun 2020 situs web Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember Jawa Timur pernah diretas dan masih bernasib mujur, diamankan oleh Polda Jatim dikembalikan kepada orangtuanya karena masih di bawah umur.

Menurut pengakuan ZFR sendiri bahwa “menyadari keliruannya, keahliannya sekarang digunakan membantu untuk mengungkap kelemahan sistem keamanan website atau _Bug Hunting_. Perlunya pengetahuan _Cyber Security_, untuk mencegah serangan siber jelang pemilu” Ungkapnya

Digitalisasi menjadi era zaman sekarang, dimana masyarakat perlu melek dan bijak dalam menggunakan media sosial, agar tidak menjadi korban kejahatan siber. Dimana identitas pribadi digunakan oleh orang lain untuk melakukan tindak kejahatan. Apalagi sekarang marak kebocoran data pribadi, sehingga perlu pemanfaatan ke arah yang lebih baik.

Pihak kepolisian dengan langkah cepat melakukan pengamanan bagi setiap masyarakat yang ahli dalam dunia hacking, agar mereka tidak menjadi alat untuk tindak pidana kejahatan, terlebih menjelang Pemilu 2024. Contohnya seperti ZFR, sehingga keahliannya dapat dipergunakan untuk hal hal positif. Agar kejadian pemilu tahun kemarin menjadi evaluasi besar bahwa peran media dan digitalisasi perlu langkah preventif dan mitigasi yang matang dalam menghadapai tantangan-tantangan Pemilu 2024 mendatang.

(Dede Djaelani/Red)

Baca Lainnya

Perusahaan Tambang Merasa Dipersulit, MinerbaOne Error dan Revisi RKAB

15 November 2025 - 18:44 WIB

Perusahaan Tambang Merasa Dipersulit, Minerbaone Error Dan Revisi Rkab

Penjelasan Ahli Waris Suparno terkait Ganti Rugi Pembebasan Lahan Bandara Soetta

15 November 2025 - 17:04 WIB

Penjelasan Ahli Waris Suparno Terkait Ganti Rugi Pembebasan Lahan Bandara Soetta

Komrad Pancasila: Hormati Keputusan Pemerintah, Tapi Jangan Abaikan Luka Sejarah

13 November 2025 - 18:29 WIB

Komrad Pancasila: Hormati Keputusan Pemerintah, Tapi Jangan Abaikan Luka Sejarah
Trending di Nasional