Menu

Mode Gelap
Pelaku Berkeliaran Sudah 3 Kali Lebaran, Polres Madina Sektor Polsek Siabu Jalan Ditempat Parah, Tak Dilekatkannya Pasal Suap Dalam Surat Dakwaan Terdakwa Zarof Ricar Diduga Untuk Menyandera Ketua MA Revitriyoso Husodo: Manuver Kepala Babi Gagal Total, Rakyat Semakin Percaya Pemerintah Tegas, Ketum RBPI Dukung Adanya REV UU TNI PIJAR 98: Teror Kepala Babi Operasi False Flag untuk Jatuhkan Prabowo Gunawan Rusminto dan Camat Kadu Hejo Komitmen Sukseskan Program Gubernur Banten

Nasional

Doyan Bikin Toxic di Kabinet, Menteri ESDM Bahlil Didesak Mundur

 Keterangan foto : Ketua Umum Laskar Pelita Nusantara, Ferdinan Laia, Rabu (5/2/2025) Perbesar

Keterangan foto : Ketua Umum Laskar Pelita Nusantara, Ferdinan Laia, Rabu (5/2/2025)

Teropongistana.com Jakarta- Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas merupakan Peraturan yang sangat Buruk di Kalangan Masyarakat. Hal tersebut mendapat sorotan tajam dari Ketua Umum Laskar Pelita Nusantara, Ferdinan Laia, Rabu (5/2/2025)

“Kebijakan ini adalah Kebijakan yang sangat Merusak Program Presiden Prabowo yang Pro-Rakyat, kalau boleh kami meminta daripada Menteri ESDM selalu jadi Toxic dalam Kabinet sangat elok sekali jika beliau dicopot, ” Kata Ketua Umum Laskar Pelita Nusantara, Ferdinan Laia, Rabu (5/2/2025)

Menurut Ferdinan , Kelangkaan LPG 3 Kg ini merupakan settingan dari Menteri ESDM itu sendiri sebagai langkah untuk memberi peluang kepada Distributor dalam meraup keuntungan yang besar. Tentu, kata Ferdinan, dia dari LPN (Laskar Pelita Nusantara) sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas instruksi yang sangat cepat dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang langsung menghubungi Menteri ESDM Bahlil Dahalia untuk mengaktifkan kembali Pengecer berjualan Gas LPG 3 Kg sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial.

“Saya minta agar penerima LPG 3 Kg merupakan keluarga yang layak, tidak salah sasaran, karena itu telah disubsidi oleh pemerintah. Bagaimana memastikan itu tidak salah sasaran, tentu melalui data dari setiap RT/RW yang ada. Dari Kementerian harus saling Kordinasi dengan berbagai elemen dan lembaga pemerintah, ” tutupnya.

Sebelumnya, per 1 Februari 2025 kemarin, Kementerian ESDM menerapkan pembelian LPG 3 kg tidak lagi dapat dilakukan di tingkat pengecer. Sepenuhnya hanya bisa di pangkalan resmi Pertamina akibatnya warga kesulitan mendapatkan tabung gas dan harus mengantre panjang di pangkalan.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkap alasan pemerintah melarang pedagang eceran atau warung menjual LPG 3 Kg mulai 1 Februari 2025. Menurutnya, kebijakan itu diambil karena pihaknya menemukan banyak pedagang eceran yang memainkan harga.
Menurut Bahlil, langkah ini diambil sebagai bagian dari penataan penyaluran gas melon tersebut. Apalagi, memang selama ini data mengungkapkan pengguna LPG 3 Kg justru mayoritas kelompok menengah atas.

“Laporan yang masuk ke kami, subsidi ini, LPG ini, ada yang sebagian tidak tepat sasaran. Ya mohon maaf, tidak bermaksud curiga nih. Ada satu kelompok orang yang membeli LPG dengan jumlah yang tidak wajar. Ini untuk apa? Harganya naik. Sudah volumenya tidak wajar, harganya pun dimainkan,” ujar Bahlil di Kantornya, Senin (3/2).

Bahlil mengatakan selama ini yang bermain adalah di tingkat eceran. Sebab, pengawasan sulit dilakukan sehingga mau tidak mau mengambil kebijakan larangan penjualan dengan tidak memberikan stok.

Sedangkan, di pangkalan pengawasan akan lebih mudah. Apabila ada ditemukan yang bermain, maka langsung dikenakan sanksi pencabutan izin.

“Nah, dalam rangka menertibkan ini, maka kita buatlah regulasi bahwa beli di pangkalan, karena harga sampai di pangkalan itu pemerintah bisa kontrol. Kalau harga di pangkalan itu dinaikkan, izin pangkalannya dicabut, dikasih denda, dan kita bisa tahu siapa pemainnya. Nah cuman memang dengan pengecer tidak diberikan itu, karena yang biasanya main ini kan di level di bawah,” jelasnya.

Baca Lainnya

Revitriyoso Husodo: Manuver Kepala Babi Gagal Total, Rakyat Semakin Percaya Pemerintah

25 Maret 2025 - 17:05 WIB

Revitriyoso Husodo: Manuver Kepala Babi Gagal Total, Rakyat Semakin Percaya Pemerintah Teropongistana.com Jakarta - Medan Pertempuran Politik Praktis Nasional Saat Ini Dinodai Manuver Tidak Simpatik Oleh Pihak-Pihak Yang Dirugikan Jika Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran Semakin Meningkat. Revitriyoso Husodo, Aktivis 80An Dan 90An Yang Juga Seorang Seniman Menyatakan Bahwa Dengan Mengirimkan Seonggok Kepala Babi Disusul Bangkai Tikus Kepada Awak Media Tempo Ternyata Tidak Termakan Mentah-Mentah Oleh Masyarakat Yang Semakin Cerdas Dalam Membaca Gerak Politik Di Tanah Air. &Quot;Buktinya, Masyarakat Tidak Menaruh Kecurigaan Bahwa Pihak Pemerintah Yang Melakukan Hal Tersebut. Sebaliknya, Masyarakat Semakin Geram Dengan Cara2 Menjijikkan Kepada Siapapun Yang Melakukannya Apalagi Di Bulan Suci Ramadhan Yang Penuh Berkah Ini&Quot;, Ujar Revi. Menurutnya, Dengan Kejadian Ini Pihak Yang Dirugikan Adalah Pemerintah Yang Selalu Menjaga Kondusifitas Situasi Sosial Ekonomi Politik Dikarenakan Sedang Menumpahkan Energi Untuk Memerangi Korupsi Dan Mafia Industri Ekstraktif Nasional Di Tengah Krisis Geoekonomi Dunia. &Quot;Kemungkinan Terbesar Pihak-Pihak Yang Mencoba Mendapat Keuntungan Dari Kegaduhan Ini Adalah Jaringan Oknum Pelaku Yang Sedang Dirugikan Dan Terancam Terbongkar Praktek Mega Korupsi Dan Jaringan Perampokannya, Namun Upaya Mereka Gatot Alias Gagal Total.&Quot; Pungkasnya.

PIJAR 98: Teror Kepala Babi Operasi False Flag untuk Jatuhkan Prabowo

25 Maret 2025 - 10:25 WIB

Pijar 98: Teror Kepala Babi Operasi False Flag Untuk Jatuhkan Prabowo Teropongistana.com Jakarta - Situasi Politik Indonesia Akhir-Akhir Ini Memanas Sehubungan Dengan Pembahasan Dan Pengesahan Ruu Tni. Dimotori Oleh Beberapa Organisasi Masyarakat Sipil Melakukan Penolakan Terhadap Ruu Tni, Situasi Kemudian Bergulir Dengan Aksi Demonstrasi Mahasiswa Di Beberapa Tempat. Dalam Situasi Panas Tersebut, Ada Peristiwa Yang Menghentak Publik Yaitu Teror Kepada Majalah Tempo. Teror Diawali Dengan Pengiriman Kepala Babi Yang Sudah Terpotong Telinganya, Berlanjut Dengan Pengiriman Bangkai Tikus Tak Berkepala. Dalam Rilis Kepada Media, Aktivis Reformasi 1998 Sulaiman Haikal Menilai Teror Terhadap Majalah Tempo Tidak Mungkin Terjadi Dengan Mudah Dan Dilakukan Secara Amatiran. Teror Kepada Majalah Tempo Pasti Dilakukan Oleh Suatu Kelompok Profesional Dengan Bayaran Tinggi, Mengingat Resiko Yang Juga Tinggi Ketika Melakukan Teror Terhadap Media Sekelas Grup Tempo. “Perbuatan Teror Ini Pastinya Didorong Oleh Tindakan Nekad Yang Luar Biasa. Kenekadan Semacam Ini Bisa Muncul Ketika Sebuah Entitas Yang Selama Ini Menikmati Berbagai Previlage Mulai Terancam Eksistensinya Akibat Koreksi Yang Dilakukan Pemerintah” Tegas Sulaiman Haikal Ketua Pusat Informasi Dan Jaringan Aksi Reformasi 1998 (Pijar 98). Haikal Menjelaskan, Tindakan Tegas Pemerintah Itu Bisa Ditelusuri Ke Belakang Yaitu Pemberantasan Korupsi Dan Kartel Migas Yang Selama Ini Menikmat Keuntungan Kotor Dan Merugikan Negara Melalui Praktek Mark Up, Dan Merugikan Rakyat Melalui Pengoplosan Minyak. Besar Kerugian Yang Diderita Negara Dan Rakyat Indonesia Ditengarai Hingga Ratusan Bahkan Tembus Seribu Trilyun Rupiah. “Nah, Mereka Dengan Kekuatan Finansialnya Melakukan Pembalasan Kepada Pemerintahan Prabowo Melalui Tindakan-Tindakan Subversif Berupa Operasi False Flag Teror Kepada Majalah Tempo. Operasi Ini Bertujuan Ingin Membuat Kesan Di Masyarakat Seakan-Akan Teror Itu Dilakukan Oleh Pemerintah, Lebih Spesifik Pak Prabowo. Seolah Pemerintahan Prabowo Anti Kritik Dan Berwatak Militeristik” Analisa Haikal. Target Teror Pun Dipilih Majalah Tempo Yang Selama Ini Kritis Kepada Pemerintah. “Dan Jangan Lupa, Majalah Tempo Juga Sering Menurunkan Laporan Investigasi Mengenai Praktek Kartel Oligarki Minyak Ini. Jadi Operasi Teror Ini Membidik Dua Target Sekaligus, Majalah Tempo Dan Prabowo Yang Sudah Merugikan Bisnis Kotor Mereka”. Tujuan Dari Operasi Teror Ini Tentu Saja Ingin Menjatuhkan Citra Pemerintahan Prabowo. Dalam Situasi Demo-Demo Mahasiswa Yang Marak Akhir-Akhir Ini, Tindakan Teror Kepala Babi Ini Mendompleng Situasi, Seolah Menyiram Bensin Agar Tercipta Eskalasi Di Luar Kendali Hingga Bisa Menjatuhkan Pemerintahan Prabowo, Tutup Haikal.

Pertamina Buka Layanan Antar LPG Gratis Jenis Bright Gas, HAM; Meringankan Masyarakat

24 Maret 2025 - 14:00 WIB

Pertamina Buka Layanan Antar Lpg Gratis Jenis Bright Gas, Ham; Meringankan Masyarakat
Trending di Nasional