Menu

Mode Gelap
Pelaku Berkeliaran Sudah 3 Kali Lebaran, Polres Madina Sektor Polsek Siabu Jalan Ditempat Parah, Tak Dilekatkannya Pasal Suap Dalam Surat Dakwaan Terdakwa Zarof Ricar Diduga Untuk Menyandera Ketua MA Revitriyoso Husodo: Manuver Kepala Babi Gagal Total, Rakyat Semakin Percaya Pemerintah Tegas, Ketum RBPI Dukung Adanya REV UU TNI PIJAR 98: Teror Kepala Babi Operasi False Flag untuk Jatuhkan Prabowo Gunawan Rusminto dan Camat Kadu Hejo Komitmen Sukseskan Program Gubernur Banten

Nasional

Pimpinan Komisi I DPR RI Usulkan Pemerintah Bentuk RUU Keamanan Laut

 Keterangan foto : Wakil ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto, Kamis (6/2/2025) Perbesar

Keterangan foto : Wakil ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto, Kamis (6/2/2025)

Teropongistana.com Jakarta- Wakil ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto menyebut pentingnya pembuatan RUU Keamanan Laut, yang mana di dalamnya juga akan berisikan terkait tugas Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI. Hal ini diperlukan, guna memperkuat tugas dan fungsi Bakamla dalam menjalankan tugasnya di wilayah laut Indonesia.

Untuk diketahui, saat ini dasar pembentukan Bakamla baru berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres), yakni Perpres No. 178 Tahun 2014 tentang Bakamla.

“Karena berasakan Perpres saja, sementara yang lain ada Undang-Undang. Oleh karenanya kita di Komisi Satu akan mendorong menciptakan Undang-Undang supaya memperkuat Bakamla,” kata Anton dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).

Setelah melakukan kunjungan kerja ke Bakamla Zona Tengah, Manado, kata Anton, Komisi I akan mengundang Bakamla RI, dan Bakamla dari tiga zona di Indonesia ke DPR untuk melakukan pendalaman oleh Panitia Kerja (Panja) RUU Kemanan Laut terkait masalah-masalah yang dihadapi Bakamla dalam menjalankan tugasnya.

Terlebih saat ini, Anton pun menyoroti terkait efisiensi anggaran yang tengah dilakukan pemerintah, yang juga secara tidak langsung berdampak pada kinerja Bakamla di Laut Indonesia.

“Kita tunggu Bakamla hadir, dan kita tanya mana yang bisa kita optimalisasi. Jadi intinya jangan sampai Bakamla ini udah dipotong (anggarannya) terus tidak bisa berjalan. Jadi tentu kita harus memberikan anggaran yang lebih, tetapi dengan fungsi yang tepat,” kata Legislator Demokrat ini.

Sementara itu, untuk diketahui sebelumnya, Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk swasta dan instansi pemerintah lainnya dalam menjaga keamanan dan keselamatan laut.

Baca Lainnya

Revitriyoso Husodo: Manuver Kepala Babi Gagal Total, Rakyat Semakin Percaya Pemerintah

25 Maret 2025 - 17:05 WIB

Revitriyoso Husodo: Manuver Kepala Babi Gagal Total, Rakyat Semakin Percaya Pemerintah Teropongistana.com Jakarta - Medan Pertempuran Politik Praktis Nasional Saat Ini Dinodai Manuver Tidak Simpatik Oleh Pihak-Pihak Yang Dirugikan Jika Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran Semakin Meningkat. Revitriyoso Husodo, Aktivis 80An Dan 90An Yang Juga Seorang Seniman Menyatakan Bahwa Dengan Mengirimkan Seonggok Kepala Babi Disusul Bangkai Tikus Kepada Awak Media Tempo Ternyata Tidak Termakan Mentah-Mentah Oleh Masyarakat Yang Semakin Cerdas Dalam Membaca Gerak Politik Di Tanah Air. &Quot;Buktinya, Masyarakat Tidak Menaruh Kecurigaan Bahwa Pihak Pemerintah Yang Melakukan Hal Tersebut. Sebaliknya, Masyarakat Semakin Geram Dengan Cara2 Menjijikkan Kepada Siapapun Yang Melakukannya Apalagi Di Bulan Suci Ramadhan Yang Penuh Berkah Ini&Quot;, Ujar Revi. Menurutnya, Dengan Kejadian Ini Pihak Yang Dirugikan Adalah Pemerintah Yang Selalu Menjaga Kondusifitas Situasi Sosial Ekonomi Politik Dikarenakan Sedang Menumpahkan Energi Untuk Memerangi Korupsi Dan Mafia Industri Ekstraktif Nasional Di Tengah Krisis Geoekonomi Dunia. &Quot;Kemungkinan Terbesar Pihak-Pihak Yang Mencoba Mendapat Keuntungan Dari Kegaduhan Ini Adalah Jaringan Oknum Pelaku Yang Sedang Dirugikan Dan Terancam Terbongkar Praktek Mega Korupsi Dan Jaringan Perampokannya, Namun Upaya Mereka Gatot Alias Gagal Total.&Quot; Pungkasnya.

PIJAR 98: Teror Kepala Babi Operasi False Flag untuk Jatuhkan Prabowo

25 Maret 2025 - 10:25 WIB

Pijar 98: Teror Kepala Babi Operasi False Flag Untuk Jatuhkan Prabowo Teropongistana.com Jakarta - Situasi Politik Indonesia Akhir-Akhir Ini Memanas Sehubungan Dengan Pembahasan Dan Pengesahan Ruu Tni. Dimotori Oleh Beberapa Organisasi Masyarakat Sipil Melakukan Penolakan Terhadap Ruu Tni, Situasi Kemudian Bergulir Dengan Aksi Demonstrasi Mahasiswa Di Beberapa Tempat. Dalam Situasi Panas Tersebut, Ada Peristiwa Yang Menghentak Publik Yaitu Teror Kepada Majalah Tempo. Teror Diawali Dengan Pengiriman Kepala Babi Yang Sudah Terpotong Telinganya, Berlanjut Dengan Pengiriman Bangkai Tikus Tak Berkepala. Dalam Rilis Kepada Media, Aktivis Reformasi 1998 Sulaiman Haikal Menilai Teror Terhadap Majalah Tempo Tidak Mungkin Terjadi Dengan Mudah Dan Dilakukan Secara Amatiran. Teror Kepada Majalah Tempo Pasti Dilakukan Oleh Suatu Kelompok Profesional Dengan Bayaran Tinggi, Mengingat Resiko Yang Juga Tinggi Ketika Melakukan Teror Terhadap Media Sekelas Grup Tempo. “Perbuatan Teror Ini Pastinya Didorong Oleh Tindakan Nekad Yang Luar Biasa. Kenekadan Semacam Ini Bisa Muncul Ketika Sebuah Entitas Yang Selama Ini Menikmati Berbagai Previlage Mulai Terancam Eksistensinya Akibat Koreksi Yang Dilakukan Pemerintah” Tegas Sulaiman Haikal Ketua Pusat Informasi Dan Jaringan Aksi Reformasi 1998 (Pijar 98). Haikal Menjelaskan, Tindakan Tegas Pemerintah Itu Bisa Ditelusuri Ke Belakang Yaitu Pemberantasan Korupsi Dan Kartel Migas Yang Selama Ini Menikmat Keuntungan Kotor Dan Merugikan Negara Melalui Praktek Mark Up, Dan Merugikan Rakyat Melalui Pengoplosan Minyak. Besar Kerugian Yang Diderita Negara Dan Rakyat Indonesia Ditengarai Hingga Ratusan Bahkan Tembus Seribu Trilyun Rupiah. “Nah, Mereka Dengan Kekuatan Finansialnya Melakukan Pembalasan Kepada Pemerintahan Prabowo Melalui Tindakan-Tindakan Subversif Berupa Operasi False Flag Teror Kepada Majalah Tempo. Operasi Ini Bertujuan Ingin Membuat Kesan Di Masyarakat Seakan-Akan Teror Itu Dilakukan Oleh Pemerintah, Lebih Spesifik Pak Prabowo. Seolah Pemerintahan Prabowo Anti Kritik Dan Berwatak Militeristik” Analisa Haikal. Target Teror Pun Dipilih Majalah Tempo Yang Selama Ini Kritis Kepada Pemerintah. “Dan Jangan Lupa, Majalah Tempo Juga Sering Menurunkan Laporan Investigasi Mengenai Praktek Kartel Oligarki Minyak Ini. Jadi Operasi Teror Ini Membidik Dua Target Sekaligus, Majalah Tempo Dan Prabowo Yang Sudah Merugikan Bisnis Kotor Mereka”. Tujuan Dari Operasi Teror Ini Tentu Saja Ingin Menjatuhkan Citra Pemerintahan Prabowo. Dalam Situasi Demo-Demo Mahasiswa Yang Marak Akhir-Akhir Ini, Tindakan Teror Kepala Babi Ini Mendompleng Situasi, Seolah Menyiram Bensin Agar Tercipta Eskalasi Di Luar Kendali Hingga Bisa Menjatuhkan Pemerintahan Prabowo, Tutup Haikal.

Pertamina Buka Layanan Antar LPG Gratis Jenis Bright Gas, HAM; Meringankan Masyarakat

24 Maret 2025 - 14:00 WIB

Pertamina Buka Layanan Antar Lpg Gratis Jenis Bright Gas, Ham; Meringankan Masyarakat
Trending di Nasional