Menu

Mode Gelap
Lurah Tapian Nauli Ucapkan Selamat kepada Kedua Mempelai dalam Resepsi Syukuran Pernikahan Pimpinan DPRD Banten Komitmen Anggaran Dukung Program Sekolah Gratis Ahmad Fauzi Dorong Sinkronisasi Program PUPR dengan Visi Ketahanan Pangan Presiden Menparekraf Teuku Riefky Usulkan Tambahan Anggaran Rp 2,34 Triliun untuk 2026 Kuasa Hukum Li Sam Ronyu Kecewa, Penyidik Polres Tangerang Kembali Mangkir di Sidang Praperadilan Penyidik Pendam Laporan Dosen Unimed Atas Penipuan dan Penggelapan Hipnoterapis Sabrina Irine Sudah 4 Tahun

Nasional

Pengamat UNHAN Soroti Dominasi Superioritas Udara dalam Konflik Iran-Israel, Imbas bagi Indonesia Dinilai Terbatas


Foto (Red). Perbesar

Foto (Red).

Teropongistana.com Jakarta – Pengamat militer dari Universitas Pertahanan (UNHAN), Ario Seno, menyoroti dinamika konflik Iran-Israel yang saat ini menunjukkan dominasi penggunaan kekuatan udara dan senjata jarak jauh. Menurutnya, hal ini tercermin dari aksi saling serang antara kedua negara melalui peluncuran rudal jarak jauh.

“Konflik ini menunjukkan bahwa superioritas udara dan penggunaan senjata jarak jauh menjadi faktor dominan. Kita melihat jual beli serangan rudal antara Israel dan Iran, serta intervensi Amerika Serikat yang mengirimkan pesawat pembom untuk menghantam fasilitas nuklir Iran,” jelas Ario Seno (25/6).

Ia menambahkan, hingga kini belum terlihat adanya pengerahan kekuatan laut secara signifikan dari negara-negara yang terlibat dalam konflik tersebut. Namun, Iran sempat melontarkan wacana pemblokadean Selat Hormuz sebagai upaya menekan suplai energi ke Amerika Serikat untuk mencegah turut campurnya Amerika pada konflik Iran-Israel.

“Selat Hormuz merupakan jalur strategis bagi distribusi minyak dunia, termasuk dari negara-negara sekutu Amerika. Dengan memblokade kawasan ini, Iran berharap pasokan energi ke Amerika dapat terganggu,” tambahnya.

Terkait dampaknya terhadap Indonesia, Ario Seno menilai pengaruh konflik ini terhadap pasokan energi nasional tidak terlalu signifikan.

“Meskipun konflik ini bisa memberi dampak global, Indonesia tidak sepenuhnya bergantung pada energi dari kawasan Selat Hormuz. Kawasan Laut China Selatan juga menyimpan cadangan energi besar dan saat ini kondisinya masih relatif stabil,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kemandirian energi bagi Indonesia guna mengurangi ketergantungan terhadap suplai global. Ia menyarankan agar pemerintah semakin serius mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan (EBT).

“Indonesia memiliki potensi besar dalam energi baru dan terbarukan yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal. Ketimbang terus bergantung pada minyak bumi dari luar, sudah saatnya kita berinvestasi lebih serius pada EBT,” pungkas Ario Seno.

Baca Lainnya

Dody Hanggodo Ajukan Anggaran Fantastis Rp139,74 Triliun untuk 2026

9 Juli 2025 - 17:26 WIB

Dody Hanggodo Ajukan Anggaran Fantastis Rp139,74 Triliun Untuk 2026

Jalan Rusak ke Baduy Disorot Anggota DPR RI Fraksi Gerindra

3 Juli 2025 - 22:43 WIB

Jalan Rusak Ke Baduy Disorot Anggota Dpr Ri Fraksi Gerindra

Presiden Prabowo Umrah Bersama Menag Nasaruddin Umar, Doakan Keberkahan untuk Bangsa Indonesia

3 Juli 2025 - 11:19 WIB

Presiden Prabowo Umrah Bersama Menag Nasaruddin Umar, Doakan Keberkahan Untuk Bangsa Indonesia
Trending di Nasional