Menu

Mode Gelap
Rakyat Papua Tengah Tuding Ada Pembiaran Penyerobotan Lahan oleh PT Jati Dharma Indah Dugaan Bobol Data Nasabah Untuk Kredit Fiktif, PT Mega Central Finance Dilaporkan Ke Menteri Purbaya Jampidsus Dilaporkan ke Presiden, Diduga Salahgunakan Wewenang Selaku Ketua Satgas PKH Komrad 98 Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Diduga Halangi Tugas Jurnalistik, Matahukum Minta JamWas Tegur Petugas dan Oknum TNI di Kejari Lebak Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

Nasional

Pakar AS: BUMN Sudah Jadi “BUMG”, Kendali di Jokowi, Orang Prabowo Tersisih


Pakar kebijakan publik Amerika Serikat, Jerry Massie. Perbesar

Pakar kebijakan publik Amerika Serikat, Jerry Massie.

Teropongistana.com Jakarta — Pakar kebijakan publik Amerika Serikat, Jerry Massie, mengkritik penempatan sejumlah kader partai politik dan relawan Presiden Ke 7 Joko Widodo di jajaran komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut Jerry, BUMN kini seolah berubah menjadi “BUMG” (Badan Usaha Milik Gajah) karena banyaknya kader PSI yang menduduki posisi penting. Beberapa di antaranya yaitu Grace Natalie sebagai Komisaris Mining Industry Indonesia (MIND ID), Ade Armando di PT PLN Nusantara Power, serta Giring Ganesha Djumaryo di PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF AeroAsia) dan banyak lainya.

“BUMN ini sudah seperti milik Presiden ke 7 Jokowi. Banyak relawan dan kader beliau mengisi pos-pos komisaris, sementara orang-orang Prabowo malah sangat sedikit. Jangan sampai BUMN dijadikan ajang bagi-bagi tantiem,” kata Jerry melalui pesan WhatsApp di Jakarta, Rabu (27/8).

Jerry juga mengusulkan agar jumlah direksi BUMN dipangkas dari enam menjadi tiga orang demi efisiensi anggaran. Selain itu, ia menekankan pentingnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) melakukan audit terhadap tantiem dan bonus yang diterima jajaran direksi dan komisaris BUMN.

“Total bonus berbasis laba bisa mencapai Rp18 triliun per tahun, bahkan ada komisaris yang menerima hingga Rp40 miliar hanya dari rapat bulanan. Karena itu, audit diperlukan demi transparansi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jerry mendukung langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang akan menghapus tantiem bagi komisaris BUMN sebagai bagian dari reformasi pengelolaan perusahaan negara. Menurutnya, anggaran yang sebelumnya digunakan untuk tantiem dapat dialihkan untuk kepentingan rakyat.

“Penghapusan tantiem langkah tepat. Dana itu bisa dipakai untuk program strategis Presiden Prabowo, salah satunya swasembada pangan,” tandasnya.

Baca Lainnya

Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi NasDem, Arif Rahman, menegaskan pentingnya memperkuat landasan hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

24 Oktober 2025 - 06:53 WIB

Anggota Dpr Ri Komisi Iv Fraksi Nasdem, Arif Rahman, Menegaskan Pentingnya Memperkuat Landasan Hukum Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (Bpip) Agar Lembaga Tersebut Memiliki Legitimasi Dan Kewenangan Yang Kuat Dalam Menjalankan Tugas Pembinaan Ideologi Bangsa Secara Berkelanjutan. Menurut Arif Rahman Yang Juga Sebagai Badan Legislasi Dpr Ri (Baleg Dpr Ri) , Keberadaan Bpip Bukan Sekadar Simbol Pembinaan Ideologi, Tetapi Menjadi Garda Terdepan Dalam Menjaga Nilai-Nilai Pancasila Agar Tetap Hidup, Relevan, Dan Diterapkan Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara. “Bpip Perlu Memiliki Dasar Hukum Yang Kokoh Agar Tidak Hanya Bersifat Administratif, Tetapi Juga Memiliki Daya Dorong Dalam Pembentukan Karakter Kebangsaan Yang Berlandaskan Pancasila,” Ujar Arif Rahman Dalam Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila Yang Digelar Bersama Bpip. Lebih Lanjut, Arif Menyoroti Perlunya Penanaman Dimensi Pancasila Di Tengah Masyarakat, Terutama Di Era Digital Yang Sarat Dengan Arus Informasi Tanpa Batas. Ia Menilai, Banyak Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Dan Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila, Baik Dalam Tindakan Sosial Maupun Perilaku Di Media Sosial. “Hari Ini Kita Melihat Ada Pergeseran Dalam Cara Masyarakat Memaknai Pancasila. Karena Itu, Perlu Upaya Bersama Untuk Menanamkan Nilai-Nilai Luhur Pancasila Agar Masyarakat Tidak Mudah Terprovokasi, Tetap Bijak Dalam Bersikap, Dan Mampu Menempatkan Kepentingan Bangsa Di Atas Kepentingan Pribadi,” Tegasnya. Arif Rahman Menambahkan Bahwa Penguatan Peran Bpip Juga Harus Diiringi Dengan Pendekatan Edukatif Dan Kultural, Agar Nilai-Nilai Pancasila Tidak Hanya Diajarkan, Tetapi Benar-Benar Dihidupi Dalam Perilaku Sehari-Hari. “Pancasila Bukan Sekadar Hafalan Lima Sila, Tetapi Panduan Moral Dan Kompas Kebangsaan. Pembinaan Ideologi Harus Masuk Ke Ruang-Ruang Pendidikan, Keluarga, Bahkan Dunia Digital,” Ungkapnya. Melalui Kegiatan Bersama Bpip Ini, Arif Berharap Generasi Muda Dan Seluruh Elemen Masyarakat Semakin Memahami Pentingnya Pancasila Sebagai Falsafah Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa Di Tengah Tantangan Globalisasi Dan Disrupsi Teknologi.

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

23 Oktober 2025 - 15:43 WIB

Kasusnya Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Ilegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Institusi Intelijen

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik DPP PSI di Pasar Barito

22 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik Dpp Psi Di Pasar Barito
Trending di Nasional