Menu

Mode Gelap
Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik DPP PSI di Pasar Barito Projo Banten Konsolidasi Jelang Kongres III, Komitmen di Garis Rakyat Era Prabowo–Gibran Apartemen Meikarta Digugat Konsumen ke Pengadilan Negeri Cikarang Bapenda Kabupaten Lebak Fokus Perkuat Pajak Daerah Strategis Di bawah kepemimpinan H. Ayep Zaki, Kota Sukabumi meraih peringkat ke tiga terbaik Realisasi Belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 Perkuat Nasionalisme, Arif Rahman Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di SMK Walisongo Pandeglang, Banten

Nasional

Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman Beri Apresiasi dan Catatan pada Raker dengan Menteri KKP


Foto (red). Perbesar

Foto (red).

Teropongistana.com Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Arif Rahman, memberikan apresiasi sekaligus sejumlah catatan kritis dalam rapat kerja Komisi IV bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait rencana kerja dan anggaran KKP tahun 2026.

Arif Rahman, legislator asal daerah pemilihan Banten I (Lebak–Pandeglang), menyampaikan bahwa Fraksi NasDem mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan, transformasi biru, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. Namun, ia menekankan pentingnya evaluasi terhadap beberapa aspek, Jakarta komplek parlemen (3/9).

Arif menyoroti pagu anggaran KKP tahun 2026 yang ditetapkan sekitar Rp13 triliun. Dengan anggaran tersebut, KKP menargetkan produksi perikanan sebesar 25,4 juta ton dengan nilai ekspor US$6,2 miliar.

“Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2024, produksi perikanan tercatat 24,1 juta ton dengan ekspor US$5,9 miliar. Artinya target 2026 memang realistis, tetapi perlu percepatan yang lebih terukur, khususnya dalam peningkatan mutu produk, sistem penelusuran asal-usul, dan penetrasi pasar ekspor,” ujarnya.

Program Kampung Nelayan Merah Putih
Selain itu, Arif juga menyoroti program Kampung Nelayan Merah Putih yang akan dibangun di 250 lokasi dengan anggaran cukup besar.

“Program ini patut diapresiasi, tetapi perlu diingat bahwa 25 persen rumah tangga nelayan masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kami ingin tahu kriteria seleksi lokasi, serta strategi agar kampung nelayan ini benar-benar berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat setelah infrastruktur selesai dibangun,” tegasnya.

Arif menekankan perlunya pengelolaan tata ruang laut yang lebih baik. Ia menyoroti percepatan penerbitan 500 KK-PLL dan integrasi RZWP3K di tujuh provinsi.

“Faktanya, masih banyak pemanfaatan ruang laut yang tumpang tindih. Nelayan berhadapan dengan pariwisata, pariwisata berbenturan dengan energi, sementara ruang konservasi sering terabaikan. Jika percepatan tidak dikelola dengan baik, konflik dan kerusakan ekologi pesisir bisa meningkat,” katanya.

Dana Alokasi Khusus (DAK)
Lebih lanjut, Arif juga menyinggung usulan DAK fisik bidang pangan akuatik pada 2026 yang mencapai Rp1,29 triliun. Ia menilai serapan DAK di daerah selama ini masih rendah akibat berbagai kendala teknis.

“Pertanyaannya, bagaimana kementerian menjamin pada 2026 daerah penerima DAK siap sejak triwulan pertama? Apa langkah konkret dan rencana aksi 100 hari agar anggaran tidak kembali terhambat persoalan klasik seperti dokumen yang belum siap, lahan yang belum tersedia, hingga proses lelang yang lambat?” ungkapnya.

Di akhir penyampaiannya, Arif juga menyoroti persoalan illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing. Ia menyebut bahwa pada 2024 masih tercatat sekitar 600 kasus pelanggaran perikanan di berbagai wilayah.

“Ini harus menjadi perhatian serius KKP agar di tahun-tahun mendatang pelanggaran serupa bisa ditekan secara signifikan,” pungkasnya.

Baca Lainnya

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik DPP PSI di Pasar Barito

22 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Saat Advokasi Jadi Konten: Aktraksi Politik Dpp Psi Di Pasar Barito

Projo Banten Konsolidasi Jelang Kongres III, Komitmen di Garis Rakyat Era Prabowo–Gibran

21 Oktober 2025 - 20:41 WIB

Projo Banten Konsolidasi Jelang Kongres Iii, Komitmen Di Garis Rakyat Era Prabowo–Gibran

Di bawah kepemimpinan H. Ayep Zaki, Kota Sukabumi meraih peringkat ke tiga terbaik Realisasi Belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025

20 Oktober 2025 - 14:32 WIB

Di Bawah Kepemimpinan H. Ayep Zaki, Kota Sukabumi Meraih Peringkat Ke Tiga Terbaik Realisasi Belanda Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Apbd) 2025 Sebesar 70,08%. Penghitungan Tersebut Tertuang Dalam Laporan 93 Pemerintah Kota Untuk Laporan Realisasi Anggaran Per 17 Oktober 2025 Yang Diolah Datanya Oleh Ditjen Bina Keuangan Daerah, Tahun Anggaran (Ta) 2025. &Quot;Syukur Alhamdulillah, Ini Tentu Menjadi Bukti Bahwa Kinerja Pemkota Sukabumi Sudah Berada Di Jalan Yang Benar. Dengan Realisasi Belanja Menyentuh 70,08 Persen Itu Dinilai Baik Karena Selisih Antara Realisasi Pendapatan Dan Belanja Cukup Seimbang. Ini Mengindikasikan Rendahnya Resiko Gagal Bayar Dan Pengendapan Uang Di Kas Daerah,&Quot; Ungkap Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki Dalam Keterangannya, Senin (20/10/2025). Data Tersebut Terungkap Setelah Ayep Zaki Melalui Zoom Meeting Mengikuti Rapat Koordinasi Dan Arahan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Terkait Pencapaian Realisasi Belanja Daerah Untuk Menjaga Pertumbuhan Ekonomi, Sekaligus Rapat Koordinasi Untuk Pengendalian Harga Beras Kementerian Dalam Negeri. Bukan Hanya Meraih Peringkat Tiga Besar Dengan Serapan Belanja Terbaik, Dalam Rapat Koordinasi Tersebut Juga Terungkap, Kota Sukabumi Per Akhir September 2025 Lalu Menempati Urutan Ke 16 Tertinggi Dalam Persentase Realisasi Pendapatan Apbd Kota Se-Indonesia, Sebesar 75,94%. &Quot;Dengan Catatan Tersebut, Artinya Kota Sukabumi Termasuk Dalam Kelompok “20 Kota Dengan Persentase Realisasi Pendapatan Apbd Terbesar”. Ini Jelas Menjadi Penyemangat Kami, Agar Kedepannya Bisa Meningkatkan Pendapatan Pemkot Lebih Signifikan Lagi,&Quot; Terang Ayep Zaki. Prestasi Tersebut Tentu Diraih Dengan Kerja-Kerja Luar Biasa. Tantangan Untuk Menjadikan Kota Sukabumi Sebagai Kota Role Model Di Indonesia Memang Harus Dilakukan Dengan &Quot;Kerja Gila&Quot;. &Quot;Kalau Mau Disebut Ini Prestasi, Tentu Bukan Semata Kinerja Wali Kota, Melainkan Seluruh Stakeholder Dan Juga Masyarakat Yang Benar-Benar Ingin Hidup Lebih Baik Dan Menjadikan Kota Sukabumi Sebagai Kota Terdepan Di Indonesia,&Quot; Pungkas Ayep Zaki.
Trending di Nasional