Menu

Mode Gelap
BRI BO Lebak Bulus Komitmen Melayani Pelanggan Nasabah Secara Profesional Nadiem Makarim Ditahan, Terkait Tersangka Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Patroli TNI AD Terus Berjalan, Komitmen Jaga Kondusifitas Bagi Warga Ibu Kota Legislator Harap Pelajar yang Ditangkap APH Saat Demonstrasi Tak Ditahan Mukhsin Nasir Desak Penggunaaan Plat Nomor Lemhanas Ketua DPRD Cianjur Diusut Tuntas dan Ditindak Kurangi Potensi Keracunan, Sekolah Minta MBG Sistem Dapur Sekolah

Nasional

Kurangi Potensi Keracunan, Sekolah Minta MBG Sistem Dapur Sekolah


Program Makan Bergizi Gratis (MBG) baik dari pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan setempat maupun dari Badan Gizi Nasional (BGN). Perbesar

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) baik dari pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan setempat maupun dari Badan Gizi Nasional (BGN).

Teropongistana.com JAKARTA – Sekolah-sekolah di Jawa Barat sebagian besar belum pernah mendapatkan penjelasan secara resmi tentang Program Makan Bergizi Gratis (MBG) baik dari pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan setempat maupun dari Badan Gizi Nasional (BGN). Padahal program nasional itu sudah diresmikan sejak Januari 2025.

Mahardhika Paripurna Media sebuah konsultan komunikasi yang melakukan survei ke berbagai daerah menemukan banyak kenyataan bahwa, program ini minim pergerakan. Para guru yang ditemuinya mengaku tidak tahu kelanjutan program ini. Mereka tahunya dari medsos, termasuk masalah keracunan yang terjadi pada sekolah yang sudah menjalankannya.

Oleh karena itu, kata Adi Wibowo, Manajer Program Mahardhika Paripurna Media, mengatakan bahwa sekolah-sekolah yang disurveinya lebih suka dijalankan dengan pola dapur sekolah.

“Kami banyak menemukan fakta baru, sekolah yang kami kunjungi menyambut baik jika MBG dilakukan dengan konsep dapur sekolah,” kata Adi.

Sementara Ketua LSM Bekasi Peduli, Mursali Bachtiar,
menyambut wacana Dapur Sekolah yang bakal dilakukan pihak Badan Gizi Nasional (BGN). Program MBG berbasis Dapur Sekolah ini bisa meninimalisir kesimpangsiuran terkait penerapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah yang ada saat ini.

Menurut Mursali Bachtiar, saat dikonfirmasi, Rabu (03/09/2025) menegaskan keberadaan Dapur MBG akan lebih efektif jika keberadaanya di lingkungan sekolah, serta pengelolaanya melibatkan pihak sekolah bersama komite dan warga sekitar.

Menurut Bachtiar, keberadaan Dapur Umum MBG yang ada saat ini justru kurang efektif dan berbiaya tinggi, di samping itu untuk menunya terkadang kurang diminati oleh para siswa, karena para siswa tinggal terima dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Dalam kondisi seperti ini menurut Bachtiar banyak sisa makanan yang terbuang, di samping itu berbagai permasalahan lain seperti keracuan, akibat makanan yang diolah sejak malam hari dan baru disajikan kepada siswa pada siang harinya, sehingga menimbulkan masalah tersendiri pada Program MBG.

Bachtiar juga menegaskan bahwa kondisi dapur MBG yang ada saat ini, dimana satu dapur harus melayani beberapa sekolah dan ribuan siswa, ini juga kurang bagus, terbukti banyak menimbulkan masalah dalam program MBG ini.

“MBG akan jauh lebih efektif jika pengelolaannya dilakukan oleh pihak sekolah yang diawasi langsung oleh komite sekolah yang bersangkutan. Ini harus ada evaluasi, agar program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan bagus, bisa berjalan sesuai harapan, “jelas Mursali Bachtiar.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Gerindra, Ir.H Nuroji, M.Si, pada saat sosialisasi program MBG di Bekasi menekankan perlunya kerjasama lintas pihak, hal tersebut lanjut Nuroji, bahwa program MBG ini tujuannya untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khsusunya untuk anak-anak.

Pada awal bulan Agustus 2025, sebanyak 169 dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disiapkan di Bekasi, dengan penerima manfaat sebanyak 4.000 per-dapur. Melalui program MBG ini, diharapkan mampu menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi bagi anak-anak di daerah tersebut.

Baca Lainnya

PKLSP Ultimatum PLN dan PT SGS: Somasi Kedua, Dugaan Mark Up Rp 45 Miliar Dibongkar

4 September 2025 - 08:52 WIB

Pklsp Ultimatum Pln Dan Pt Sgs: Somasi Kedua, Dugaan Mark Up Rp 45 Miliar Dibongkar

Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman Beri Apresiasi dan Catatan pada Raker dengan Menteri KKP

3 September 2025 - 22:36 WIB

Anggota Komisi Iv Dpr Ri Arif Rahman Beri Apresiasi Dan Catatan Pada Raker Dengan Menteri Kkp

Dapur Sekolah MBG Langkah Kongkrit Bangun Sektor Usaha Kecil yang Nyata

3 September 2025 - 12:50 WIB

Dapur Sekolah Mbg Langkah Kongkrit Bangun Sektor Usaha Kecil Yang Nyata
Trending di Nasional