Teropongistana.com Banten – Menjelang Kongres III Projo yang akan digelar pada 1–2 November 2025. Dewan Pimpinan Daerah (DPD Projo Banten) menggelar konsolidasi besar dengan delapan DPC kabupaten/kota se-Provinsi Banten.
Langkah ini menjadi upaya memperkuat barisan relawan di tingkat daerah sekaligus menyamakan arah dukungan terhadap program kerakyatan pemerintahan Prabowo–Gibran.
Ketua DPD Projo Banten, Zulhamedy Syamsi, mengatakan bahwa konsolidasi tersebut bukan sekadar agenda internal, melainkan forum untuk menyerap aspirasi masyarakat dari bawah agar dapat dibawa ke Kongres III Projo sebagai suara daerah.
“Kami sudah mengonsolidasikan delapan DPC, mulai dari Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, Cilegon, Serang, Kabupaten Serang, Pandeglang, dan Lebak, serta 150 PAC se-Banten. Aspirasi yang muncul intinya mendukung penuh program kerakyatan yang dijalankan pemerintahan Prabowo–Gibran,” ujar Zulhamedy, Selasa (22/10/2025).
Dari Konsolidasi ke Komitmen
Dalam pertemuan yang diwarnai semangat kebersamaan itu, Zulhamedy menegaskan pentingnya Projo menjaga konsistensi perjuangan di jalur rakyat.
Menurut Medy sapaan arabnya, program-program pemerintah seperti Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih, Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan Kampung Nelayan Merah Putih menjadi bentuk nyata keberpihakan negara kepada ekonomi lokal.
“Program-program itu adalah pondasi menuju kemandirian ekonomi masyarakat. Tugas kami di daerah memastikan semuanya berjalan sesuai target. Dalam perjalanan tentu ada hambatan, tapi partisipasi rakyat akan membuatnya kuat,” ucap Medy.
Konsolidasi ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat komunikasi antarstruktur Projo di Banten menjelang forum nasional, sekaligus menghidupkan kembali semangat gotong royong yang menjadi ruh awal gerakan relawan Projo sejak masa Jokowi.
Suara Banten untuk Indonesia
Dalam sejumlah diskusi internal, isu-isu strategis yang akan dibawa ke Kongres III mencakup pemerataan ekonomi daerah, penguatan pendidikan rakyat, dan ketahanan pangan nasional. Kader-kader Projo Banten menilai, cita-cita Indonesia Emas 2045 hanya bisa dicapai jika kebijakan nasional berpihak pada penguatan kapasitas masyarakat di tingkat bawah.
“Kalau rakyat sehat, punya akses pendidikan, dan bisa hidup dari ekonomi lokalnya, maka kemakmuran itu bukan lagi jargon, tapi realitas,” ucap salah satu kader Projo Kabupaten Tanggerang.
Menuju Kongres III Projo
DPD Projo Banten berharap Kongres III Projo nanti akan melahirkan arah baru perjuangan relawan di era kepemimpinan Prabowo–Gibran. Selain mempertegas dukungan terhadap program-program nasional, kongres tersebut diharapkan menjadi momentum untuk meneguhkan komitmen organisasi agar tetap berpihak pada rakyat.
“Kami berharap kongres berjalan sukses, lancar, dan aman. Yang terpenting, hasilnya harus memantapkan langkah kita agar tetap di garis rakyat untuk menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Zulhamedy.
Konsolidasi Projo Banten ini menjadi penanda bahwa relawan bukan hanya mesin politik musiman, melainkan jaringan sosial yang hidup dan tumbuh bersama rakyat. Dari Banten, suara itu menggema ke pusat bahwa perjalanan menuju Indonesia Emas tak bisa ditempuh dari atas, melainkan dimulai dari bawah, dari kampung-kampung tempat semangat gotong royong masih berdenyut.