Menu

Mode Gelap
Aktivis Minta Presiden Copot Erick Thohir karena Angkat Eks Terpidana Jadi Komisaris Kado HUT RI ke-80, Buruh Harian Lepas Desa Nifasi Dapat Rumah Warga Linggo Sari Baganti Desak Bupati Pesisir Selatan Realisasikan Sarana Olahraga Menteri Tito Diprotes Aktivis Soal Rencana  Kunjungan Kerja Pemantauan Beras SPHP di Banten Kontraktor Lokal Somasi PLN Papua: Hentikan Proses Penunjukan Langsung yang Cacat Hukum, Laksanakan Tender Terbuka Gelombang Kritik Kenaikan PBB, Aktivis Tuntut Presiden Bertindak

News

Parah Bener …! Banyak Pekerjaan Rumah, Anggota DPR RI Minta Optimalkan Peran OJK


Parah Bener …! Banyak Pekerjaan Rumah, Anggota DPR RI Minta Optimalkan Peran OJK Perbesar

LAMPUNG – Anggota Komisi XI DPR RI Junaidi Auly, turut hadir dalam acara puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung. (27/10/2022).

Dalam kegiatan tersebut, Junaidi Auly menyampaikan bahwa masih terdapat Pekerjaan Rumah (PR) dalam rangka meningkatkan indeks inklusi keuangan dan indeks literasi keuangan. Berdasarkan hasil dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019, indeks inklusi keuangan mencapai 76,19% dan indeks literasi keuangan baru mencapai 38,03%.

Putra asli kelahiran Lampung ini mengingatkan bahwa OJK penting melakukan berbagai inovasi program dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan dan literasi keuangan. Peningkatan tersebut memungkinkan terjadinya sistem keuangan yang inklusif untuk mendukung sistem yang dalam dan benar-benar stabil.

Baca jugaSIKAT! Masyarakat Anti Korupsi Minta Kejagung Periksa BPDPKS

Anggota DPR RI Fraksi PKS ini berharap adanya optimalisasi peran OJK khususnya dalam pemerataan informasi keuangan sehingga melunturkan kesenjangan inklusi keuangan antar wilayah terkait berbagai jasa keuangan.

“Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan ini diharapkan bukan sebagai agenda rutinitas semata, melainkan inklusi keuangan harus dan benar-benar hadir di tengah-tengah masyarakat, baik itu di pedesaan maupun perkotaan. Tentu dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kebutuhan inklusi keuangan dari karakteristik wilayah tersebut,” ungkap Junaidi.

Lanjut Junaidi, OJK harus memastikan bahwa setiap produk dan layanan jasa keuangan harus tersedia secara berkelanjutan dan teregulasi dengan baik. Hal ini penting dalam rangka mengantisipasi tindakan fraud yang dapat mengakibatkan kerugian bagi keuangan masyarakat dan keuangan negara.

“Penguatan inklusi keuangan dan literasi keuangan tentu dapat meminimalisir kerugian, untuk itu kolaborasi setiap stakeholder menjadi penting apalagi jika dihadapkan pada teknologi keuangan yang terus berkembang,” tutup Junaidi.

(Raja Paluta)

Baca Lainnya

PT Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, CBA: Kejati DKI Harus Selidiki

18 Agustus 2025 - 16:05 WIB

Pt Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, Cba: Kejati Dki Harus Selidiki

Presiden Prabowo Berikan Amanat Dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional

11 Agustus 2025 - 08:32 WIB

Presiden Prabowo Berikan Amanat Dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional

Tender Gedung Laboratorium Universitas Mataram Diwarnai Kejanggalan, CBA akan Laporkan ke Kejagung

8 Agustus 2025 - 22:21 WIB

Cba Dorong Kejari Jaksel Menyusuri Jejak Donald Wihardja Dan Pandu Sjahrir
Trending di News