Menu

Mode Gelap
Kontroversi Sampah Pandeglang, Pengamat: DPRD dan Bupati Miskin Gagasan 92 Presen Stok Beras Nasional Berada di Swasta, Pemerintah Optimalkan Intervensi 4 Juta Ton Beras SPHP Masif, Berdampak Harga Gabah dan Beras Alami Penurunan Rapat di Jalan Diponegoro 58, Para Korban Kudatuli Nyatakan Tegak Lurus Dengan PDI Perjuangan Mendagri Tito Karnavian Dinilai Gagal Bina Daerah, Kota Santri Pandeglang Terancam Jadi Kota Sampah Ramai Gaji DPR RI Selangit, APBN Defisit Rakyat Diperas

Hukum

HAJAR TERUS PAK…!Politisi Partai Ka’bah Laporkan Pokja Pembentukan Panwascam Lebak ke DKPP


HAJAR TERUS PAK…!Politisi Partai Ka’bah Laporkan Pokja Pembentukan Panwascam Lebak ke DKPP Perbesar

Teropongistana.com Jakarta – Politisi dari Partai berlambang Ka’bah Muda Weliansyah benar-benar melaporkan Kelompok Kerja (Pokja) pembentukan Panwascam Kabupaten Lebak yang diduga keras melanggar kode etik. Dikatakan Musa, pihaknya sudah menunjuk kuasa hukum dari kantor hukum Raden Elang Yayan Mulyana SH, untuk melaporkan Pokja Panwascam ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia (DKPP-RI).

“Saya optimis laporan akan diterima oleh DKPP RI mengingat syarat adiministrasi laporan sudah lengkap. Laporan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Pokja pembentukan Panwascam Kabupaten Lebak akan diterima dan ditindak lanjuti oleh DKPP RI mengingat unsur-unsur adanya dugaan pelanggaran tersebut sangat jelas, ada regulasi yang tidak dipatuhi itu bukti bahwa Bawaslu Lebak didalam melakukan seleksi atau penilaian dilakukan dengan tidak profesional, tidak obyektif dan tidak akuntabel,” ucap Anggota DPRD Lebak, Muda Weliansyah, Jumat (28/10).

Baca juga : KO BISA…!Diduga Ada Kecurangan, DPRD Lebak Laporkan Pokja ke DKPP RI

“Sebagai masyarakat Lebak yang taat dan patuh terhadap hukum serta peraturan perundang-undangan yang berlaku mengingat membuat laporan adalah hak dan kewajiban semua warga negara maka saya melalui kuasa hukum yang sudah saya tunjuk besok Jumat 28 Oktober 2022 secara resmi saya laporkan Bawaslu Lebak ke DKPP RI”, tambah Musa dengan beringas.

Lebih lanjut kata Musa, pihaknya menyebut DKPP RI adalah lembaga yang memiliki kewenangan mengawasi dan melakukan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan pemilu. Maka dugaan adanya pelanggar kode etik ini Pihaknya akan mengadukan ke DKP RI.

“Serta nanti setelah menerima surat keputusan pengangkatan dan pelantikan saya juga akan melakukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) karena ada belasan orang yang dipaksakan lolos sementara mereka tercatat sedang bekerja sebagai SDM PKH, TPP/Pendamping Desa dan P3K, mengingat ketiga pekerjaan tersebut termasuk yang dilarang menjadi penyelenggara pemilu dan tidak boleh Double Job maka surat keputusan pengangkatan panwascam setelah dilantik harus diuji di PTUN”, pungkas Musa dengan nada optimis. (Dede)

Baca Lainnya

Kejari Jakarta Utara Tetapkan Dua Tersangka BRI Sunter

22 Agustus 2025 - 19:00 WIB

Kejari Jakarta Utara Tetapkan Dua Tersangka Bri Sunter

OTT Inhutani V Meledak: Aktivis Teriak Audit Perhutani, Presiden Ingatkan Jangan Ada yang Kebal!

22 Agustus 2025 - 13:46 WIB

Ott Inhutani V Meledak: Aktivis Teriak Audit Perhutani, Presiden Ingatkan Jangan Ada Yang Kebal!

Sikat, Kejari Kota Bandung Tetapkan Pegawai Bank BRI Terkait Dugaan Korupsi KUR Rp3,6 Miliar Lebih

22 Agustus 2025 - 07:09 WIB

Sikat, Kejari Kota Bandung Tetapkan Pegawai Bank Bri Terkait Dugaan Korupsi Kur Rp3,6 Miliar Lebih
Trending di Hukum