Menu

Mode Gelap
Launching Buku Kohati HMI Cabang Bogor Perempuan Berdaya Membangun Generasi Digdaya Tegaskan Loyalitas Ketum Mardiono, DPW PPP Papua Barat Daya Puji Menkumham Kiai Maman Imanulhaq Dorong Pemerintah Hadir dalam Pembangunan Ponpes Parulian Silalahi: Surat Edaran Sekda DKI Hambat Penyerapan Anggaran ke Masyarakat Eks Ketum BPAN Puji Kajati Banten Dukung Perda Kearifan Lokal Adat Baduy Kejari Jakpus Limpahkan Berkas Perkara 9 Tersangka Korupsi Minyak Pertamina ke Pengadilan

News

Bicara di BRICS Forum, Megawati Sapa Presiden Xi Jinping


Bicara di BRICS Forum, Megawati Sapa Presiden Xi Jinping Perbesar

TEROPONGISTANA.COM  – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung sejumlah isu kemanusiaan yang harus menjadi perhatian serta dicarikan solusinya oleh partai politik (parpol) di dunia.

Hal itu disampaikan Megawati saat berbicara dalam forum BRICS Political Parties, Think Tanks, and Civil Society Organization Forum. Acara itu digelar di Beijing. Megawati hadir secara virtual melalui layanan telekonferensi, Kamis (19/5/2022) malam.

Sambutan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping dibacakan saat acara dimulai. Presiden Xi Jinping mengucapkan selamat hangat atas penyelengaraan forum partai politik dan ormas BRICS.

Baca juga : PDI Perjuangan Bocorkan Sosok Capres Pilpres 2024

“Salam untuk para pemimpin dan delegasi yang hadir. Saat ini kelemahan pemulihan ekonomi, kesenjangan pembangunan merupakan iklim dan tantangan. BRICS harus ingat aspirasi dan misi bersama para negara berkembang, mengadvokasi kerjasama internasional. Tiongkok bersedia bersama semua negara termasuk negara-negara BRICS menjalankan tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030,” ujar Presiden Xi Jinping.

Setelah itu sejumlah perwakilan parpol dari BRICS dan non BRICS pun menyampaikan pandangannya, termasuk Megawati. Di awal pidatonya, Megawati menyapa Presiden Xi Jimping.

Megawati menyatakan forum dialog ini sangatlah penting, di tengah berbagai dampak pandemi Covid-19 yang begitu luas bagi kehidupan dan sampai hari ini belum sepenuhnya dapat diatasi.

Dan kini, lanjutnya, muncul ketegangan baru akibat ketidakseimbangan keamanan global yang ikut memicu persoalan di Rusia-Ukraina.

“Dengan berbagai persoalan tersebut, apa yang dilakukan oleh forum ini, diharapkan membuka ruang dialog bagi partai politik. Dengan dialog dapat dibangun kesepahaman terhadap tanggung jawab partai politik bagi perdamaian dunia,” ujar Megawati.

Selain upaya tersebut, kerja sama partai politik melalui forum ini, kata Megawati, dapat difokuskan untuk beberapa isu lainnya. Yakni peningkatan capacity building; pelatihan bersama kepemimpinan partai politik; institusionalisasi partai politik sesuai dengan kultur stratejik setiap bangsa; dan bagaimana partai politik menjawab berbagai isu strategis seperti global warming, ekonomi, green economy, serta pentingnya kerja sama di bidang kebudayaan.

Secara khusus Megawati bicara soal global warming. Baginya, isu ini sangat penting untuk serius disikapi. Hal ini mengingat ancaman yang ditimbulkan bagi masa depan, terutama berkaitan dengan ketersediaan pangan.

“Pangan sangat penting karena menyentuh kehidupan dasar setiap manusia yang harus dijaga selalu ketersediaannya. Jangan sampai krisis pangan menjadi persoalan bagi masa depan seluruh bangsa di dunia ini,” urai Presiden Kelima RI itu.

“Karena itulah kerja sama penelitian, peningkatan produksi dan diversifikasi pangan, menjadi sebuah hal penting yang harus segera dijawab melalui kerja sama partai politik,” tambahnya.

Lebih lanjut, Megawati mengatakan kerja sama partai politik dengan agenda strategis di atas menjadi bagian dari fungsi diplomasi yang dijalankan oleh partai politik. Diplomasi politik ini dapat menjadi penguat kerja sama multilateral yang dilakukan oleh negara-negara di dunia, khususnya yang tergabung dalam BRICS.

Megawati lalu mengajak agar kerja sama itu dilaksanakan dalam spirit yang sama seperti yang pernah dilakukan para pemimpin negara tahun 1955 dalam ajang Konferensi Asia Afrika (KAA).

Di dalam KAA tersebut, prinsip ko-eksistensi damai; dan bagaimana mewujudkan sistem internasional yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan solidaritas antar bangsa, sangat harus dikedepankan.

Melalui KAA tersebut prinsip non intervensi terhadap kedaulatan sebuah negara; serta komitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan dunia dengan mengedepankan perundingan, dialog, sangatlah dikedepankan dibandingkan dengan selalu pendekatan militer.

“Dengan semangat yang sama pula, kita semua berharap, agar ke depan tidak ada lagi negara yang memaksakan kepentingan nasionalnya, yang berdampak bagi penderitaan bangsa lain,” tegas Megawati.

Baca Lainnya

Fraksi NasDem Dukung Lanjutan Pembahasan Dua Raperda di DPRD Banten

30 September 2025 - 21:32 WIB

Fraksi Nasdem Dukung Lanjutan Pembahasan Dua Raperda Di Dprd Banten

Pengamat Sebut Jokowi Atur Skema Dua Periode Prabowo – Gibran

22 September 2025 - 09:16 WIB

Pengamat Sebut Prabowo Harus Lepas Dari Bayang-Bayang Jokowi Copot Mentri Titipan Teropongistana.com Jakarta - Presiden Prabowo Subianto Diminta Untuk Merombak Anak Buahnya Di Kabinet Merah Putih, Terutama Menteri-Menteri Yang Dianggap Tidak Loyal Dan Warisan Dari Pemerintahan Sebelumnya. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (Ipo) Dedi Kurnia Syah Berpendapat Prabowo Harus Menjaga Marwah Pemerintahan Dengan Melakukan Reshuffle Kabinet.  “Pergantian (Menteri) Diperlukan Agar Prabowo Benar-Benar Berdaulat, Dan Lepas Dari Iklim Kekuasaan Jokowi,” Ungkap Dedi Kurnia, Minggu, 6 April 2025. Menurutnya, Dengan Mengganti Seluruh Titipan Jokowi Di Pemerintahan, Prabowo Akan Dikenang Rakyat Sebagai Presiden Yang Independen Tidak Diintervensi Dari Pihak Manapun Atau Dianggap Sebagai Boneka Pemerintahan Sebelumnya. “Dengan Mengganti Seluruh Tokoh Pro Jokowi Akan Membuat Prabowo Dipercaya Mandiri Dan Berdaulat Sebagai Presiden,” Tutupnya. 

ASR Luruskan Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  PT TMS

14 September 2025 - 03:55 WIB

Asr Sebut Sufmi Dasco Ahmad Tidak Terlibat Dalam Masalah  Pt Tms
Trending di Politik