Menu

Mode Gelap
Segera Periksa Anggota DPR RI AA dalam Kasus Penculikan Pedagang di Pekalongan Korupsi Rp300 Juta, Kejari Pandeglang Tetapkan 3 Tersangka di Kasus Kredit Fiktif Bank BUMN Gerak 08 Sumsel Komitmen Dukung Presiden Prabowo Sikat Korupsi di Indonesia Wamen Kemnaker Siap Rangkul Pemuda dalam Membangun Bangsa Dorong PAD dan Perkuat Regulasi, DPRD Kota Serang Usulkan Raperda Pengelolaan Limbah Matahukum Minta KPK Periksa Petinggi PT Prima Indo Meal dan Kemenkes Terkait Program Pengadaan Biskuit

News

Tony Permana Disebut Tak Paham Sengketa Tanah


Tony Permana Disebut Tak Paham Sengketa Tanah Perbesar

TEROPONGISTANA.COM JAKARTA – Kuasa hukum Ahmad Gozali, Alloys Ferdinand menyesalkan Kubu Tonny Permana, melalui kuasa hukumnya Chandra Sinaga yang membuat pernyataan tanpa dilandasi ketelitian.

“Tidak pahamnya peta masalah yang kami angkat dalam pemberitaan ini,” ujar Alloys Ferdinand dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (30/12/2021).

Alloys menjelaskan, bahwa konteks pernyataannya yang dimuat oleh sejumlah media terkait kasus sengketa tanah antara Ahmad Gozali dengan Tonny Permana.

Dimana terdaftar pada Pengadilan Tata Usaha Negara dengan Register No 13/G/2018/PTUN-SRG tanggal 26 September 2018 jo putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta No: 306/B/2018/PT.TUN.JKT tanggal 20 Desember 2018 jo putusan kasasi No: 177 K/TUN/2019 tanggal 9 April 2019 jo putusan peninjauan kembali No: 10 PK/TUN/2020 tanggal 30 Januari 2020.

Dan telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) berkaitan dengan sengketa tanah seluas 20.110 meter persegi, yang di atasnya telah diterbitkan sertifikat atas nama Tonny Permana dengan Sertifikat Hak Milik No. 2503/ Salembaran Jaya.

“Dan tidak menyangkut ke bidang tanah lain yang secara hukum belum dapat kami perjuangkan secara maksimal. Sehingga salah bagi kami jika kami menyangkutkan permasalahan bidang tanah yang sedang kami perjuangkan dengan isu yang dibangun oleh Tonny Permana bahwa Klien Kami di beking perkumpulan Naga,” katanya.

“Karena menurut kami, tidaklah mungkin Tonny Permana menuding klien kami telah didukung, namun dalam kenyataannya klien kami belum mendapatkan kembali hak hak atas bidang tanah yang diatasnya telah diterbitkan atas nama Tonny Permana,” tambah Alloys.

Baca juga : Ahmad Basarah: Negara Tidak Boleh Kalah Lawan Mafia Tanah

Alloys meluruskan terkait pernyataan kuasa hukum Tonny Permana yang menyebutkan bahwa Ahmad Gozali mendaftarkan giriknya, namun ditolak oleh Pengadilan.

Pernyataan itu, menurut Alloys sangatlah menyesatkan atau gagal paham. Sebab, kata Alloys, dalam petitum/tuntutannya Ahmad Gozali memerintahkan kepada BPN untuk meneruskan proses permohonan pengukuran berkas nomor 15300/19 tanggal 21 Februari 2019.

Sampai dengan terbitnya sertifikat tanda bukti hak atas nama penggugat dan menerbitkan, serta menyerahkan salinan sertifikat tanda bukti hak kepada penggugat tersebut. “Tidak dikabulkan, bukannya ditolak,” tegasnya.

“Sehingga dengan tidak dikabulkannya petitum tersebut, bukan berarti Klien kami tidak boleh mengajukan proses pendaftaran haknya di BPN,” sambung Alloys.

Alloys mengaku bahwa pihaknya sedang melihat perkembangan atas laporannya di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, atas adanya dugaan tindak Pidana memberikan Keterangan palsu di bawah Sumpah.

“Kemudian Pemalsuan Surat dan menyuruh menempatkan keterangan palsu ke dalam Akta Otentik, dan Penipuan, sebagaimana Pasal 242 KUHP, Pasal 263 KUHP, Pasal 266 KUHP, dan Pasal 378 KUHP yang ditujukan kepada Tonny Permana,” pungkasnya.

Baca Lainnya

Segera Periksa Anggota DPR RI AA dalam Kasus Penculikan Pedagang di Pekalongan

8 Oktober 2025 - 16:09 WIB

Segera Periksa Anggota Dpr Ri Aa Dalam Kasus Penculikan Pedagang Di Pekalongan

Matahukum Minta KPK Periksa Petinggi PT Prima Indo Meal dan Kemenkes Terkait Program Pengadaan Biskuit

7 Oktober 2025 - 14:47 WIB

Matahukum Minta Kpk Periksa Petinggi Pt Prima Indo Meal Dan Kemenkes Terkait Program Pengadaan Biskuit

SMIT Kutuk PT Position, Tuntut Pembebasan 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji

6 Oktober 2025 - 18:30 WIB

Smit Kutuk Pt Position, Tuntut Pembebasan 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji
Trending di Hukum