Menu

Mode Gelap
Sekjen KITa Camellia Lubis Cetak Kesuksesan Lewat Charity Cancer 2025 Mantap, Charlie Chandra Terdakwa Mafia Tanah Divonis 4 Tahun Penjara Respon Pidato Bupati Lebak di HUT RI, Kejaksaan Diminta Periksa dan Panggil Hasbi Jayabaya Tercium Aroma Mencurigakan, BPK Banten Wajib Laporkan Temuan Pengadaan Lahan RSUD Tigaraksa ke Kejaksaan Bupati Lebak Amuk Kepala Desa Soal Dana Desa Aktivis Mahasiswa Soroti Kunjungan Mendagri ke Banten, Nilai Hanya Pencitraan

News

Ketum Bagus Santoso Minta Warung Bakso Tidak Jadi Target PAD


Ketum Bagus Santoso Minta Warung Bakso Tidak Jadi Target PAD Perbesar

TEROPONGISTANA.COM- Bagus Santoso Ketua Umum Paguyuban Masyarakat Solo Riau (PAMOR) mengusulkan kepada pemerintah untuk membebaskan warung kecil dari segala pungutan yang ternyata memberatkan pelaku mikro. Apalagi pada masa pemulihan ekonomi warung kecil masih butuh waktu lama bangkit.” Gratiskan mereka dari pungutan, jangan mengejar target PAD tapi mereka terbebani akhirnya tutup usaha” tegas Bagus santoso.

Lebih lanjut Bagus Santoso mengatakan banyak kasus yang terjadi karena tingginya pungutan dan pajak sejumlah anggota yang tergabung dalam wadah PAMOR mengeluh lalu memilih tutup usaha akhirnya jadi pengangguran.

Padahal usaha mikro yang sebenarnya bertahan dari gempuran situasi dan kondisi ekonomi yang buruk. Terlebih lagi usaha mikro sebenarnya yang membuka dan menampung peluang kerja jumlahnya melebihi perusahaan besar. “ Anggota kami yang buka warung bakso di Kota Pekanbaru saja 403 tempat. Silahkan hitung sendiri setiap warung minimal ada 3 karyawan. Jangan gara gara pungutan mereka tutup dan malas buka usaha baru” imbuhnya.

Hal tersebut disampaikan Bagus Santoso pada acara HUT PAMOR Ke 5 dihadapan Gubernur Syamsuar, Wakil Gubernur Edy Afrizal Natar Nasution, Bupati da Walikota Se Provinsi Riau,Forkompimda tingkat Provinsi dan Kabupaten Se Riau, persatuan Bakso seluruh Riau ( PBSR) serta ribuan masyarakat di sekretariat PAMOR Joglo Karangkadempel simpang ardat Pekanbaru, sabtu (13/8).

Bagus Santoso yang juga menjabat Wabup Bengkalis menyampaikan permintaan kepada pemerintah walau tiap daerah ada target PAD namun pelaku usaha mikro janganlah dijadikan sasaran kenaikan PAD dipungut retribusi tinggi.

“ Warga saya mengadu OPD pendapatan daerah datang seperti penagih hutang, galak dan mematok tarif tinggi. Lebih celaka lagi membuka warung bakso yang belum pasti akan hidup sudah banyak aturan dan pingutan yang membuat lesu warga mau buka usaha” kata Bagus.

Warung bakso itu minimal dikutip 3 jenis, retribusi, pajak reklame dan surat perpanjangan tahunan. Khusus pajak warung terkadang dihitung mangkoknya, sate dihitung tusuknya pelaku usaha mengaku kebertan tapi tak berani menolaknya.

Baca Lainnya

PT Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, CBA: Kejati DKI Harus Selidiki

18 Agustus 2025 - 16:05 WIB

Pt Nindya Karya Bermasalah Menang Tender Rp230,2 Miliar Proyek Rehab Gedung Sekolah, Cba: Kejati Dki Harus Selidiki

Presiden Prabowo Berikan Amanat Dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional

11 Agustus 2025 - 08:32 WIB

Presiden Prabowo Berikan Amanat Dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional

Tender Gedung Laboratorium Universitas Mataram Diwarnai Kejanggalan, CBA akan Laporkan ke Kejagung

8 Agustus 2025 - 22:21 WIB

Cba Dorong Kejari Jaksel Menyusuri Jejak Donald Wihardja Dan Pandu Sjahrir
Trending di News