Teropongistana.com Jakarta – Bahlil Lahadalia dianggap gagal memimpin Partai Golkar karena kerap membuat kegaduhan di Pemerintahan Prabowo Subianto. Sehingga tidak mungkin kegaduhan akibat ulah Bahlil Lahadalia ini dapat dipertahankan, sehingga wajar wacana Munaslub dimunculkan kader Golkar.
Dan tidak salah jika akar rumput menginginkan dilakukan Munaslub untuk pergantian ketua umum.
Menurut Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam, Golkar selalu tegak lurus kepada penguasa, sehingga tidak mungkin kegaduhan akibat ulah Bahlil dapat dipertahankan, mengingat Golkar selalu membuat teduh pemerintahan bukan malah membuat gaduh.
“Saya kira Munaslub wajar dimunculkan sebagai opsi, karena jangan sampai Golkar justru membuat kacau pemerintahan, karena tidak mungkin Golkar akan menjadi beban pemerintahan,” kata Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, Selasa (18/2).
Menurutnya, upaya pendongkelan Bahlil tidak bisa diremehkan.
Karena dalam sejarah Golkar, riak-riak kecil akhirnya berkembang menjadi besar.
“Kita harus melihat fakta sejarah, bahwa Golkar partai yang dinamis dan tidak dimiliki oleh orang perorangan. Sekecil apapun riak-riak yang terjadi di Golkar bisa menggulingkan ketua umum,” kata Saiful.
Saiful menilai, kegaduhan yang dibuat Bahlil cukup beralasan, bahkan untuk menggulirkan Munaslub karena dianggap tidak kompeten dalam menjalankan roda organisasi, bahkan untuk masalah terkecil mengelola kementerian yang dipimpinnya.
“Kebijakan LPG 3 Kg yang kontroversial membuat kader Golkar ragu terhadap kepemimpinan Bahlil, sehingga wajar jika ada keinginan untuk mengganti Bahlil demi untuk menjaga marwah partai,” kata Saiful.
Sebelumnya, beredar di aplikasi berbagi pesan Whatsapp mulai Rabu 12 Februari 2025, gambar lima figur calon Ketua Umum Partai Golkar yakni Meutya Viada Hafid yang saat ini menjabat Menteri Komunikasi dan Digital.
Lalu Nusron Wahid yang menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang; Dito Ariotedjo yang menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga; serta Maman Abdurahman yang menduduki jabatan Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Sumber yang diterima dari pengurus internal DPP Partai Golkar yang enggan disebutkan namanya AR mengatakan sudah ada 33 DPD Provinsi Partai Golkar, menginginkan adanya Munaslub karena di kepemimpinan Bahlil Lahadalia, Golkar tidak dapat merangkul semua golongan hanya orang-orang Bahlil dan Jokowi yang berada di kepengurusan DPP partai Golkar di kepemimpinan Bahlil Lahadalia.
Banyak yang memberikan dukungan namun belum bisa memberikan dukungan secara terbuka karena takut.
” Selain itu kebijakan Bahlil Lahadalia yang melarang pengecer tidak boleh berjualan Gas 3 kg merugikan suara partai Golkar di akar rumput, ungkapnya.
Ketua umum partai Golkar Bahlil Lahadalia yang selalu bilang lahir dari anak kampung hidup pernah jadi sopir angkot namun kebijakannya malah merugikan rakyat kecil .
Kami berharap tokoh-tokoh yang mencintai partai Golkar segera mengambil sikap untuk menyelamatkan partai karena partai Golkar bukan milik Bahlil Lahadalia dan kawan-kawan melainkan Golkar milik rakyat Indonesia.