Menu

Mode Gelap
Tindak Tegas Mafia Tanah di Bogor Denny Charter: Usulan Bahlil Adalah Upaya Membajak Kedaulatan Rakyat Loker PT Uniflex Kemasindah Tangerang, Cek Posisi, Syarat, & Cara Melamar! Gubernur Jateng Dituding Cuek terhadap Jeritan Buruh, UMP 2026 Masih Menggantung NCW Bongkar Kasus Padeli yang Diduga Lakukan Pemerasan Jabatan Bukan Kriminalisasi dan Suap Hidupkan UMKM, Matahukum Minta Pengelolaan MBG Dilakukan Oleh Kantin Sekolah

Politik

Prabowo dan Jokowi Adu Kuat Dipanggung Kekuasaan


Ketereangan Foto : Presiden Prabowo Subianto dan Mantan Presiden Jokowi Dodo. Perbesar

Ketereangan Foto : Presiden Prabowo Subianto dan Mantan Presiden Jokowi Dodo.

Teropongistana.com Jakarta – Politikus senior PDIP, Beathor Suryadi, mengemukakan analisis tajam terkait dinamika kekuasaan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, sosok yang paling berpotensi mengguncang stabilitas Prabowo, bahkan menurunkannya dari kursi presiden, adalah Joko Widodo.

Jokowi dan Jaringan Kekuasaannya

Meskipun tidak lagi menjabat sebagai presiden, Jokowi masih memiliki pengaruh politik yang kuat. Ia tetap didukung oleh jutaan loyalis, memiliki akses terhadap dana besar, serta dekat dengan oligarki dan elite politik nasional. Jaringan ini diperkuat dengan hubungan eratnya dengan pimpinan partai politik, termasuk yang tergabung dalam koalisi Prabowo, serta kedekatannya dengan pimpinan TNI-Polri.

Keberadaan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden juga menambah dimensi baru dalam dinamika kekuasaan. Gibran, sebagai putra Jokowi, dianggap sebagai perpanjangan tangan politik sang ayah di Istana. Dengan kombinasi faktor ini, Prabowo dinilai harus tetap menjaga hubungan baik dengan Jokowi agar dapat menjalankan pemerintahan dengan stabil hingga 2029.

Dinamika Ekonomi dan Pertemuan Intensif

Situasi ekonomi yang semakin menantang membuat pertemuan antara Prabowo dan Jokowi semakin sering terjadi. Selain membahas kebijakan nasional, pertemuan-pertemuan ini diduga juga berkaitan dengan akses terhadap sumber daya keuangan yang masih dikendalikan oleh mantan presiden tersebut.

Namun, apakah Jokowi benar-benar masih menjadi kingmaker yang dapat menentukan arah pemerintahan? Ataukah Prabowo akan menemukan cara untuk memperkuat posisinya tanpa berada dalam bayang-bayang Jokowi?

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Istana terkait pernyataan Beathor Suryadi. Namun, perkembangan politik ke depan akan semakin menarik untuk disimak, terutama terkait bagaimana hubungan Jokowi dan Prabowo dalam menjaga keseimbangan kekuasaandiIndonesia.

Baca Lainnya

Camelia Petir Tekankan Kekompakan di Puncak HUT ke-1 dan Seminar Nasional

14 Desember 2025 - 12:55 WIB

Camelia Petir Tekankan Kekompakan Di Puncak Hut Ke-1 Dan Seminar Nasional

Pengamat Ungkap Sinyal Parpol Lain Agar Nyalakan Lampu Sen

10 Desember 2025 - 09:06 WIB

Dugaan Musda Golkar Dpd Hanya Seremonial, Keputusan Ada Di Ujung Telunjuk Bahlil?

MUI Dukung Seruan Muhaimin: Korban Bencana Bukti Kelalaian Struktural Pejabat Publik

6 Desember 2025 - 22:42 WIB

Majelis Ulama Indonesia
Trending di Politik